2.6 Prinsip Penyajian laporan Keuangan Perbankan
Laporan Keuangan Bank, disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 31 revisi 2000 tentang “Akuntansi Perbankan”
yang diterbitkan oleh Institusi Akuntansi Perbankan Publik Indonesia IAPI dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2001 PAPI yang diterbitkan atas
kerjasama IAPI dengan Bank Indonesia, dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang diterapkan IAPI. Untuk cabang-cabang Bank yang didasarkan
pada Prinsip Syariah, laporan keuangan disajikan berdasarkan dengan PSAK 101 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK 59 tantang “Akuntansi
Perbankan Syariah” yang masih berlaku, dan Pedoman Akuntansi Syariah 2003 PAPSI yang diterbitkan atas kerjasama IAPI dengan Bank Indonesia. Laporan
Tahunan PT. Bank Sumut, 2008, p.78
2.7 Kinerja Perusahaan
Gambaran kinerja perusahaan dari tahun 2004 sampai pada tahun 2008 dapat lihat dari peningkatan dan penurunan rasio keuangan perusahaan seperti
CAR, ROA dan ROE lihat tabel 2.1. Dilihat dari tingkat pengembalian Asset ROA kinerja perusahaan terlihat
menurun dari tahun 2004 dampai tahun 2007 dan pada tahun 2008 mengalami peningkatan pada posisi 4.11.
Dilihat dari tingkat pengembalian Ekuitas ROE, kinerja perusahaan menurun pada tahun 2005 dan pada tahun berikutnya terus mengalami
peningkatan hingga mencapai 35.15 di tahun 2008.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Beberapa Ratio PT. Bank Sumut Tahun 2004 sampai 2008
Beberapa Ratio Tahun
2008 2007
2006 2005 2004 CAR
16,48 20,95
26,01 28,74 31,07 Aktiva Tetap Terhadap Modal
40,15 40,52
39,60 34,54 36,38 Aktiva Produktif Bermasalah
0,92 1,30
1,28 2,51 2,13 NPL Gross
0,99 2,01
2,62 4,32 4,31 NPL Netto
0,59 1,23
1,43 2,20 3,79 ROA
4,11 3,39
3,43 3,55 4,37 ROE
35,15 31,14
22,06 16,18 25,88
Sumber : Laporan Tahunan PT. Bank Sumut, 2008, p. 16
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Penilaian Kinerja Keuangan
Produktifitas yang dilakukan perusahaan sebagai kemampuan perusahaan untuk memberikan nilai terhadap perusahaan adalah kinerja perusahaan. Penilaian
kinerja merupakan sangat penting bagi perusahaan. Penilaian kinerja ini sangat penting untuk melihat sejauh mana keberhasilan para dewan direksi dan seluruh
manajemen dalam mengelola perusahaan. Penilaian kinerja juga sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang mengalami kesulitan, penilaian kinerja juga
sangat berguna untuk restrukturisasi pengimplementasian program pemulihan usaha, bagi perusahaan yang ingin go public penilaian kinerja sangat penting jika
perusahaan akan menjual perusahaannya kepada umum dibursa harus melakukan penilaian untuk menentukan nilai wajar saham yang akan ditawarkan
kepada masyarakat. Pendekatan yang populer untuk menilai kondisi keuangan perusahaan
adalah dengan mengevaluasi data akuntansi berupa laporan keuangan, hal itu disebabkan karena laporan keuangan disusun berdasarkan standar penyusunan
laporan keuangan dan diterapkan secara meluas oleh perusahaan-perusahaan. Untuk mengevaluasi data akuntansi digunakan Financial ratio. Financial ratio
adalah metode yang paling sering digunakan untuk mengukur kinerja keuangan, yang dianalisis dari laporan keuangan perusahaan. Menurut Emery : 1997
Financial ratio dibagi dalam enam 6 kelompok, yaitu : Liquidity Ratio, Asset
Universitas Sumatera Utara