Pembahasan Hasil Perhitungan NOPAT

6.2 Pembahasan

Pembahasan dibagi atas beberapa sub bab sesuai analisa data yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu : 1. Pembahasan Perhitungan NOPAT 2. Pembahasan Perhitungan Capital 3. Pembahasan Perhitungan Rata-rata biaya Modal Tertimbang WACC, dan 4. Pembahasan Hasil Perhitungan EVA dan Kaitannya dengan Kinerja Perusahaan Berikut ini adalah uraian pembahasan sesuai pembagian diatas.

6.2.1 Pembahasan Hasil Perhitungan NOPAT

Hasil pengukuran kinerja PT. Bank Sumut melalui pendekatan nilai tambah memperlihatkan bahwa pada tahun 2004, PT. Bank Sumut berhasil memperoleh Nilai NOPAT sebesar Rp. 194.259.012.100. Nilai NOPAT dipengaruhi oleh beberapa aspek sumber pendapatan perusahaah. Tabel 6.12. berikut menampilkan sumber pendapatan utama perusahaan tahun 2004 yaitu : Tabel 6.12. Sumber Pendapatan Utama Perusahaan Tahun 2004 Pendapatan Bunga Milliar Rupiah Kredit 355.31 Penempatan pada BI 64.18 Penempatan pada Bank Lain 7.64 Surat-surat berharga 22.55 Pendapatan Operasional Lainnya Administrasi Pinjaman 31.85 Administrasi Tabungan 4.47 Sumber : Laporan Tahunan PT. Bank Sumut Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas, jelas bahwa sektor kredit menjadi sumber pendapatan paling besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk melihat peluang dan memberikan pinjaman kredit masyarakat namun tetap harus menganalisis kelayakan kredit tersebut sehingga tidak terjadi kredit macet. Penempatan pada BI dan Bank Lain adalah investasi yang cukup aman dengan tingkat resiko yang lebih rendah namun tidak memberikan pendapatan yang lebih tinggi. Penempatan ini sendiri sebenarnya diakibatkan karena perusahaan tidak mampu menyalurkan dana secara kredit kepada masyarakat. Nilai NOPAT tahun 2005 justru mengalami penurunan menjadi Rp. 146.522.767.357 Rp. 146,52 Milliar. Hal ini berarti terjadi penurunan nilai NOPAT yang sangat tajam, yaitu sebesar Rp. 47.736.244.743 47,74 Milliar dari tahun sebelumnya. Tabel 6.13. berikut menampilkan sumber pendapatan utama perusahaan tahun 2005 yaitu : Tabel 6.13. Sumber Pendapatan Utama Perusahaan Tahun 2005 Pendapatan Bunga Milliar Rupiah Kredit 415.10 Penempatan pada BI 73.96 Penempatan pada Bank Lain 39.38 Surat-surat berharga 13.46 Pendapatan Operasional Lainnya Administrasi Pinjaman 49.57 Administrasi Tabungan 3.93 Sumber : Laporan Tahunan PT. Bank Sumut Universitas Sumatera Utara Dibandingkan tahun 2004, sumber pendapatan tahun 2005 rata-rata mengalami peningkatan dan ini berarti manajemen menyalurkan dana dengan baik. Akan tetapi kenaikan pendapatan tidak cukup untuk meningkatkan nilai NOPAT karena juga diikuti dengan kenaikan biaya beban operasional lainnya, yaitu : Tabel 6.14. Beban Operasional lainnya Tahun 2005 Beban Operasional lainnya Tahun Kenaikan 2004 milliar Rp 2005 milliar Rp Beban tenaga kerja dan tunjangan 75,99 94,54 24 Beban Administrasi dan umum 128,73 159,24 24 Beban Penyisihan Penghapusan Aset Produktif 15,70 86,92 453 Sumber : Laporan Tahunan PT. Bank Sumut Dari tabel 6.14. terlihat bahwa rata-rata beban operasional lainnya mengalami kenaikan. Kenaikan beban tenaga kerja dan tunjangan dan beban administrasi dan umum dinilai cukup wajar. Namur, kenaikan beban penyisihan penghapusan aset produktif dinilai sangat tidak wajar, ini menunjukkan bahwa terdapat opportunity cost dalam jumlah besar yang hilang begitu saja sebagai akibat kegagalan manajemen mengelola dana, memberikan kredit kepada kreditor sehingga banyak masalah kredit macet. Pada tahun 2006 manajemen mampu meningkatkan NOPAT menjadi Rp. 292.139.230.433 Rp.292,14 Milliar atau bertambah sebesar Rp. 145.616.463.077 Rp. 145,61 Milliar dibanding tahun sebelumnya. Nilai NOPAT dipengaruhi oleh beberapa aspek sumber pendapatan utama perusahaah seperti terlihat pada Tabel 6.15. berikut Universitas Sumatera Utara Tabel 6.15. Sumber Pendapatan Utama Perusahaan Tahun 2006 Pendapatan Bunga Milliar Rupiah Kredit 490,07 Penempatan pada BI 256,44 Penempatan pada Bank Lain 50,46 Surat-surat berharga 13,46 Pendapatan Operasional Lainnya Administrasi Pinjaman 55,54 Administrasi Tabungan 4,60 Sumber : Laporan Tahunan PT. Bank Sumut Dari tabel 6.15. terlihat bahwa sektor kredit sebagai sumber pandapatan terbesar perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2005 yaitu sebesar Rp. 74,92 milliar. Disamping nilai pendapatan yang meningkat nilai NOPAT juga dipengaruhi oleh beban operasional lainnya, seperti Tabel 6.16. Tabel 6.16. Beban Operasional lainnya Tahun 2006 Beban Operasional lainnya Tahun Kenaikan 2004 milliar Rp 2006 milliar Rp Beban tenaga kerja dan tunjangan 75,99 134,03 76 Beban Administrasi dan umum 128,73 235,64 83 Beban Penyisihan Penghapusan Aset Produktif 15,70 93,29 494 Sumber : Laporan Tahunan PT. Bank Sumut Tabel 6.16. memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan pada beban tenaga kerja dan tunjangan serta administrasi dan umum, kenaikan ini tetap dianggap Universitas Sumatera Utara wajar karena bagaimanapun para pemegang saham punya andil dalam penetapan jumlah gaji dan tunjangan bagi para karyawan. Begitu juga beban administrasi dan umum masih cukup wajar, karena bagaimanapun manajemen telah menetapkan dengan penuh pertimbangan dan sesuai kondisi yang ada. Faktor yang paling mempengaruhi adalah beban penyisihan penghapusan aset produktif dalam jumlah yang sangat besar yaitu Rp. 93,29 milliar. Pada tahun 2007, nilai NOPAT meningkat dengan kenaikan mencapai Rp. 90 Milliar. Kenaikan nilai NOPAT membuat nilai EVA pada tahun 2007 naik secara signifikan menjadi Rp. 39.966.338.010. Kenaikan nilai NOPAT dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan perusahaan seperti terlihat pada Tabel 6.17. berikut. Tabel 6.17. Sumber Pendapatan Utama Perusahaan Tahun 2007 Pendapatan Bunga Milliar Rupiah Kredit 675,74 Penempatan pada BI 255,14 Penempatan pada Bank Lain 24,26 Surat-surat berharga 11,39 Pendapatan Operasional Lainnya Administrasi Pinjaman 83,03 Administrasi Tabungan 5,65 Sumber : Laporan Tahunan PT. Bank Sumut Dari Tabel 6.17. terlihat bahwa sektor kredit sebagai sumber pendapatan utama perusahaan terus meningkat dari tahun sebelumnya. Disamping itu, Universitas Sumatera Utara berdasarkan tahun-tahun sebelumnya terdapat beban penyisihan penghapusan aset produktif yang cukup besar sehingga mempengaruhi nilai NOPAT secara signifikan. Pada tahun 2007 nilai beban penyisihan tersebut adalah sebesar Rp. 36,75 milliar. Nilai ini menjadi lebih baik karena berada jauh dibawah nilai penyisihan untuk tahun 2005 dan 2006. Pada tahun 2008 nilai NOPAT naik menjadi Rp. 463.726.093.464 atau naik sebesar Rp. 81.197.067.206 dari tahun sebelumnya. Kenaikan nilai NOPAT dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan perusahaan seperti terlihat pada Tabel 6.18. berikut. Tabel 6.18. Sumber Pendapatan Utama Perusahaan Tahun 2008 Pendapatan Bunga Milliar Rupiah Kredit 1.001,25 Penempatan pada BI 201,00 Penempatan pada Bank Lain 7,13 Surat-surat berharga 26,05 Pendapatan Operasional Lainnya Administrasi Pinjaman 89,18 Administrasi Tabungan 8,36 Dari Tabel 6.18. terlihat bahwa sektor kredit sebagai sumber pendapatan utama perusahaan meningkat sebesar Rp. 325,51 Milliar dari tahun 2007. disisi lain, faktor yang berpengaruh dominan terhadap pengurangan nilai NOPAT adalah beban penyisihan penyusutan aset produktif sebesar Rp. 87,75 Milliar. Universitas Sumatera Utara

6.2.2 Pembahasan Hasil Perhitungan Capital