3.2.2 Return on Equity
Return on Equity merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang
menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri Sutrisno, 2000, p.267. Return on Equity merupakan alat analisis keuangan untuk mengukur profitabilitas. Rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang
saham Hanafi dan Halim, 1996, p.85. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham,
ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.
Return on Equity 100
x Sendiri
Modal Bersih
Laba
3.2.
3.3 Economic Value Added EVA
3.3.1 Definisi EVA
Dalam Harper Bussiness 1991 Konsep Economic Value Added EVA
pertama kali diperkenalkan oleh G. Bennett Steward, III, Managing Pertner dari Stern Steward Co dalam bukunya “The Quest For Value”. Tunggal, 2001, p.1
Beberapa pengertian EVA yang dikemukakan para ahli yang dikutip dari Tunggal 2001 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Glen Arnold 2000, p.23 “Economic Value Added EVA was trademarked by Stern Stewart and Co.
is a variant of economic profit, whice is the amont earned by business after deducting all operating expenses and a charge for the opportunity
cost of capital employed.” 2. Frank K. Reilly dan Keith C. Brown 2000, p.831
“Economic Value Added EVA is an internal management performace measure that compares net operating profit to total cost of capital.
Indicates how profitable company projects are as sign of management performance.”
3. Erich A Helfert 2000, p.406 “Economic Value Added EVA Represent a yardstick for measuring
whether a business is earning above cost of capital of the resource capital based it employs.”
Jadi, Economic Value Added adalah suatu sistem manajemen keuangan
untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua
biaya operasi operating cost dan biaya modal cost of capital.
3.3.2 Tujuan dan Manfaat Model EVA
Adapun tujuan penerapan model EVA menurut Abdullah 2005, p.142 adalah mendapatkan hasil perhitungan nilai ekonomis perusahaan yang lebih
realistis. Hal ini disebabkan oleh EVA dihitung berdasarkan perhitungan biaya
Universitas Sumatera Utara
modal cost of capital yang menggunakan nilai pasar berdasarkan kepentingan kreditur terutama para pemegang saham dan bukan berdasarkan pada nilai buku
yang bersifat historis. Menurut Siddharta 1997, p.10, manfaat yang diperoleh dari penerapan
model EVA di perusahaan meliputi : Abdullah 2005 , p.142 1.
EVA dapat digunakan sebagai penilaian kinerja keuangan perusahaan karena penilaian kinerja tersebut difokuskan pada penciptaan nilai value creation
2. EVA akan menyebabkan perusahaan lebih memperhatikan kebijakan struktur
modal. 3.
EVA membuat manajemen berpikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian
dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimalkan.
4. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek yang
memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya-biaya modalnya. Selain memberikan manfaat yang telah dijelaskan diatas, menurut Salmi
and Virtanen 2001 EVA merupakan pengukuran yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai signal terjadinya Financial Distress pada suatu
perusahaan dalam. Jika suatu perusahaan tidak dapat memperoleh profit di atas required of return , maka EVA akan menjadi negatif, dan hal ini merupakan
warning akan terjadinya Financial Distress bagi perusahaan tersebut. Iramani dan Febrian, 2005
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Keunggulan dan Kelemahan EVA