Kemampuan Mahasiswa Tarjamah Semester VI Dalam Menerjemahkan

41

BAB IV Analisis Kemampuan Mahasiswa Jurusan Tarjamah dan Pendidikan Bahasa Arab

Semester VI Dalam Menerjemahkan Istilah Politik

A. Kemampuan Mahasiswa Tarjamah Semester VI Dalam Menerjemahkan

Istilah Politik Dari pengalaman mahasiswa, hampir 100 mengatakan bahwa dalam menerjemahkan istilah politik mahasiswa merasa kesulitan. Tabel 1 Kesulitan dalam menerjemahkan istilah politik No. Pertanyaan Jawaban J P 15. Apakah anda menemukan kesulitan ketika menerjemahkan istilah-istilah politik yang anda temukan dalam teks politik? Ya 7 87,5 Sedikit 1 12,5 Tidak - - Jumlah Total 8 100 Dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa Tarjamah VI yang mendapatkan kesulitan dalam menerjemahkan istilah politik yaitu sebanyak 87,5. Penulis dapat berpandangan bahwa, mahasiswa masih belum dapat menerjemahkan istilah politik dengan baik. 42 1. Kemampuan Menerjemah Secara Umum Dalam hal ini,berikut data yang didapat penulis dalam meneliti kemampuan menerjemah secara umum. Tabel 2 Kemampuan mahasiswa dalam menerjemah No. Pertanyaan Jawaban J P 6. Kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkan setelah berada di semester VI ? Sudah 1 12,5 Sedikit 7 87,5 Belum - - Jumlah Total 8 100 Mahasiswa Tarjamah VI di dalam menerjemah mayoritas belum mampu, sehingga belum mencapai target rata-rata mahasiswa pada umumnya yang telah menginjak semester VI. Terlihat jelas dalam tabel yang sedikit menguasai persentasenya sebesar 87,5. Hal ini disebabkan malasnya mahasiswa dalam latihan menerjemahkan, membuka kamus,dan bertanya pada dosen terkait. Mahasiswa biasanya menyerah sebelum berperang, dalam artian belum mencoba tapi sudah mengatakan tidak bisa. Pada tabel di atas penulis mengatakan bahwa, mayoritas mereka belum dapat menerjemahkan istilah politik dengan baik. Hal ini juga terjadi dalam menerjemahkan selain istilah politik, mereka juga mengalami kesulitan. Kenyataan ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini. 43 2. Kemampuan menerjemah istilah politik berdasarkan latihan I Dalam latihan I, penulis memberikan istilah-istilah politik untuk diterjemahkan. 5 dari 8 responden tidak mampu menerjemahkannya. Hal ini sama dengan data yang penulis dapat dari responden. Responden mengatakan bahwa dirinya memang sulit, tetapi ada yang berkata pada angket sulit, dalam kenyataannya dia mampu menerjemahkannya. Berikut adalah soal latihan yang diberikan oleh penulis kepada responden: لاﺪﺑإ = ﺔّﯿﺑﻮﺴﺤﻣ = بﺎﻄﻘﺘﺳإ = ﺔﻠﻤﺣ = لﺎﻌﺷإ = دّﺪﺠﻣ = ﻒﯾﻮﺨﺗ = ﻢﻛﺎﺤﻟا يﺮﻜﺴﻌﻟا ﺲﻠﺠﻤﻟا = Berikut salah satu hasil terjemahan mahasiswa Tarjamah VI yang mampu menerjemahkan sesuai dengan isilah politik yang dimaksud:  Amandemen  Polarisasi  Provokasi  Intimidasi  Nepotisme  Kampanye  Reformis  Dewan militer 44 Ada juga mahasiswa yang mampu menerjemahkannya, akan tetapi belum sesuai dengan istilah politik yang dimaksud:  Mengganti  Menarik  Penyalaan  Ketakutan  Pilih Kasih  Penyerangan  Pembaharu  AKMIL Memang dalam menerjemahkan istilah politik agak sulit, karena istilah- istilah itu berangkat dari kata-kata yang umum kemudian dicari istilah yang dekatsesuai dengan istilah-istilah politik yang berlaku. Letak kesalahan yang terjadi pada terjemahan di atas, yaitu pada semua kata yang diterjemahkannya masih menggunakan cara harfiah yang menyebabkan muncul terjemahan seperti di atas. Sesuai dengan bukti yang penulis temukan, bahwa penyebabnya ada pada penggunaan kamus yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya digunakan. Memang tidak dapat dipungkiri apabila kita menggunakan kamus yang tidak sesuai, maka akan muncul terjemahan seperti di atas. Seperti pada kata لﺎﻌﺷإ yang diterjemahkan oleh salah satu dari mereka dengan terjemahan “penyalaan”, terjemahan tersebut jelas sekali terdapat dalam kamus seperti al ashri, al munawwir, dan kamus-kamus lain yang bersifat umum. Dilihat dari kejadian tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa memang masalah yang terjadi ada pada kamus yang mereka pakai. Hal ini terjadi karena daya beli 45 mahasiswa terhadap kamus yang menurut penulis penting dimiliki oleh seorang penerjemah sangat kurang, sehingga mereka menerjemahkan dengan kamus yang mereka punya, meski tahu bahwa kamus yang mereka punya bukanlah kamus yang tepat. Tabel 3 Hasil dari jawaban latihan I No. Pernyataan J P 21. Mampu menerjemahkan sesuai dengan istilah politik yang dimaksud. 3 37,5 Mampu menerjemahkan tetapi belum sampai pada istilah politik yang dimaksud. 3 37,5 Tidak mampu menerjemahkan sama sekali. 2 25 Jumlah total 8 100 Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Jurusan Tarjamah Semester VI mayoritas dari mereka ada pada tahap mampu menerjemahkan, akan tetapi belum sampai pada istilah politik yang dimaksud. Hal ini terlihat bahwa persentasenya paling besar, yaitu sebesar 37,5. 3. Kemampuan Menerjemah Istilah Politik Berdasarkan Latihan II Dalam latihan II, penulis memberikan teks politik dengan istilah-istilah politik di dalamnya. Ini dilakukan agar penulis mengetahui apakah mereka mampu menerjemahkan teks politik beserta istilah-istilah politik dengan 46 tepat. Berikut teks politik yang diberikan penulis pada angket dalam latihan II beserta terjemahannya: ﺮﻬﺸﻟا اﺬﻫ ﺮﺼﻣ رﻮﺘﺳد تﻼﻳﺪﻌﺗ ءﺎﺘﻔﺘﺳا ﺲﻠ ا نإ ،ﻢﻛﺎﳊا يﺮﻜﺴﻌﻟا ﺲﻠ ا ﻊﻣ ءﺎﻘﻟ ﺪﻌﺑ ،ﲔﻨﺛﻻا ﺮﺼﻣ ﰲ بﺎﺒﺸﻟا ةرﻮﺛ فﻼﺘﺋﺎﺑ ﻮﻀﻋ لﺎﻗ ﺮــﻗ ﰲ ﺔﻳرﻮﺘــﺳﺪﻟا تﻼﻳﺪــﻌﺘﻟا ﻰــﻠﻋ ءﺎﺘﻔﺘــﺳا ءاﺮــﺟإ ر ۱۹ سرﺎــﻣ ﺔــﻴﻧﺎﳌﺮﺑ تﺎــﺑﺎﺨﺘﻧا ءاﺮــﺟإو يرﺎــﳉا راذآ ﻮﻴﻧﻮﻳ ﰲ ﻊﻴﺑﺎﺳأ ﺔﺘﺴﺑ ﻚﻟذ ﺪﻌﺑ ﺔﻴﺳﺎﺋر تﺎﺑﺎﺨﺘﻧاو مدﺎﻘﻟا ناﺮﻳﺰﺣ . Terjemahan: Referendum Amandemen Konstitusi Mesir Dilaksanakan Bulan Ini Salah satu anggota partai revolusi pemuda di Mesir setelah bertemu dengan dewan militer, pada hari senin menyatakan bahwa dewan militer telah memutuskan untuk mengadakan referendum untuk mengamandemen konstitusi pada tanggal 19 Maret, kemudian pelaksanaan pemilihan parlemen pada juni mendatang dan pemilihan presiden enam minggu berikutnya. Dan berikut adalah salah satu hasil terjemahan mahasiswa yang mampu menerjemahkan akan tetapi banyak kesalahan entah struktur maupun istilah politiknya:  Anggota anak muda menyetujui setelah pertemuan dengan dewan militer dalam dua batas, dewan telah menentukan pelaksanaan peraturan permintaan fatwa pada tanggal 19 Maret, pelaksanaan pemilihan berlin pada bulan juni dan pemilihan wakil. Letak kesalahan yang terjadi pada terjemahan di atas adalah tida k diterjemahkannya judul yang merupakan istilah-istilah politik, menerjemahkan istilah politik yang terdapat di dalam teks tidak tepat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya wawasan mahasiswa terhadap istilah-istilah politik, seperti pada kata “referendum” diartikan olehnya 47 “permintaan fatwa” hal ini membuat canggung, sehingga penulis merasa bahwa terjemahan tersebut tidak “total politik”. Selain itu pada kata ﺔﻴﻧﺎﳌﺮﺑ yang olehnya diartikan “berlin” bukan “parlemen”. Kemudian kesalahan juga terjadi dalam menerjemahkan kata ﻦﻴﻨﺛﻻا ﺮﺼﻣ ﻲﻓ yang diartikan “dalam dua batas” yang seharusnya diterjemahkan “ pada hari senin” Dan berikut hasil terjemahan mahasiswa yang mampu menerjemahkan secara keseluruhan:  Salah satu anggota koalisi partai revolusi pemuda di Mesir setelah bertemu dengan departemen pertahanan pada hari senin mengatakan, bahwa departemen pertahanan telah menetapkan langkah-langkah referendum untuk mengamandemen undang-undang yang berlangsung pada 19 Maret. Departemen pertahanan juga menetapkan jadwal pemilihan parlemen pada Juni mendatang dan pemilihan presiden enam minggu pasca pemilihan parlemen. Tabel 4 Hasil jawaban dari latihan II No. Pernyataan J P 22. Mampu menerjemah secara keseluruhan 2 25 Mampu menerjemah hanya istilah politiknya saja 2 25 Mampu menejemah tapi banyak yang salahstruktur istilah politik 3 37,5 48 Tidak mampu menerjemah sama sekali 1 12,5 Jumlah Total 8 100 Dapat disimpulkan, dari 8 responden, 2 responden yang tidak mampu menerjemah , 5 responden mampu menerjemah hanya istilah politik saja, dan 1 responden yang mampu menerjemah secara keseluruhan. 4. Kemampuan menerjemah berdasarkan latihan III Dalam latihan III, penulis memberikan kembali teks politik, tapi kali ini tingkat kesulitannya lebih dari teks politik yang sebelumnya pada latihan II. Hal ini dilakuakan agar tampak lebih jelas kemampuan menerjemah teks dan istilah politik yang mereka milliki. Berikut teks yang penulis cantumkan pada latihan III: ﺲﻠﺑاﺮﻄﺑ ادﺪﺠﻣ ﺮﻫﺎﻈﺘﻠﻟ تاﻮﻋد ﺪﻴﻘﻌﻟا مﺎﻈﻧ طﺎﻘﺳﺈﺑ ﺔﺒﻟﺎﻄﻤﻠﻟ ﺮﻫﺎﻈﺘﻟا ﱃإ ﺲﻠﺑاﺮﻃ ﺔﻴﺒﻴﻠﻟا ﺔﻤﺻﺎﻌﻟا ﰲ بﺎﺒﺷ ﺎﻋد ﺮﻤﻌﻣ ﰲاﺬﻘﻟا ﰲ ، ﺔﻳواﺰﻟا ﺔﻨﻳﺪﻣ ﺪﻬﺸﺗو ،ﺮﻓو ﺮﻛ كرﺎﻌﻣ ﺎﻴﺒﻴﻟ بﺮﻏ ﺔﺗاﺮﺼﻣ ﺔﻨﻳﺪﻣ ﰲ راﻮﺜﻟا ضﻮﳜ ﲔﺣ بﺮﻏ ﺎﺒﻫﺄﺗ تاﻮﻘﻟا ﻦﻣ ﻞﻤﺘﳏ مﻮﺠﻫ يأ ﺪﺼﻟ ﰲاﺬﻘﻠﻟ ﺔﻴﻟاﻮﳌا . Terjemahan: Seruan Demonstrasi Menuntut Revolusi di Tripoli Para pemuda di ibu kota Libya, Tripoli, berunjuk rasa demi menuntut jatuhnya rezim Khadafi. Pada saat terjadi pertempuran dengan pemberontak di kota Misrata bagian barat Libya, para muda berlarian, dan setiap sudut kota Zawiyah barat ikut bersiap- siap guna mengusir setiap serangan yang mungkin datang dari pasukan pro Khadafi. Berikut salah satu hasil terjemahan mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menerjemahkannya: 49 - Seruan aksi dari akademisi bitrabilis Kalangan pemuda libia, trabilis menyerukan aksi untuk melawan kolonial jajakan Muammar Khadafi’ dalam aksi kali ini terlihat pemberontakan dibeberapa kota seperti Musratal, kejadian ini diperhatikan lebih oleh tentara kolonial militer milik Muammar Khadafi, mereka mencegah penyerangan aksi dari beberapa sudut. Dalam terjemahan di atas ada beberapa kesalahan yang terjadi, di antaranya tidak menguasai istilah politik dan teknik menerjemahkan nama diri. Hal itu bisa kita lihat pada kata ادﺪﺠﻣ yang diterjemahkan olehnya “akademisi” yang seharusnya diterjemahkan “revolusi”. Kemudian menerjemahkan kata ﺲﻠﺑاﺮﻄﺑ menjadi “bitrabilis” yang seharusnya diterjemahkan “di Tripoli”. Kedua kesalahan tersebut disebabkan oleh kurangnya menguasai teori-teori penerjemahan khususnya teori cara menerjemahkan nama diri serta kurangnya antusias kepada mata kuliah penerjemahan yang berdampak pada kurangnya kosakata yang dimiliki, baik kata maupun istilah. Selain itu, seperti yang penulis katakan sebelumnya bahwa, salah menerjemahkan istilah politik penyebab pokoknya, yaitu salah menggunakan jenis kamus dan kurangya wawasan mengenai istilah-istilah politik yang berlaku di Indonesia. Dan berikut hasil terjemahan mahasiswa yang mampu menerjemahkan: - Seruan unjuk rasa menuntut revolusi di Tripoli Para pemuda menyerukan unjuk rasa menuntut penggulingan rezim diktator Muammar Khadafi di ibu kota Libia, Tripoli. Ketika bergulingnya seruan-seruan revolusi di kota Misrata, bagian barat Libya, pertempuran kembali terjadi. Sedangkan di kota Zawiya bagian barat terlihat kesiagaan untuk mencegah terjadinya serangan dari pasukan pendukung khadafi. 50 Tabel 5 Hasil jawaban dari latihan III No. Pernyataan J P 23. Mampu menerjemah secara keseluruhan 1 12,5 Mampu menerjemah hanya istilah politiknya saja - Mampu menejemah tapi banyak yang salahstruktur, istilah politik, dan pesan 6 75 Tidak mampu menerjemah sama sekali 1 12,5 Jumlah Total 8 100 Dari 8 responden, hampir seluruhnya mengalami kesulitan dalam menerjemahkan teks politik yang diberikan oleh penulis.

B. Hal-hal yang Mempengaruhi Kemampuan Menerjemah Mahasiswa