Identifikasi Golongan Flavonoid Identifikasi Golongan Saponin Identfikasi Golongan Tanin Identifikasi Golongan Kuinon Identifikasi Golongan Steroid dan Triterpenoid

Larutan B dibagi dalam 2 tabung reaksi, ditambahkan pereaksi Dragendroff pada 1 tabung reaksi, jika terbentuk endapan merah bata dan ditambah pereaksi Mayer pada tabung reaksi yang satunya, jika terbentuk endapan putih, menunjukkan adanya senyawa alkaloid Depkes RI, 1996.

b. Identifikasi Golongan Flavonoid

Serbuk simplisia sebanyak + 10 gram ditambahkan air panas sebanyak 100 ml, dididihkan selama 5 menit, disaring, diambil filtrat, dimasukkan larutan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 ml, ditambahkan serbuk magnesium secukupnya, HCl pekat 1 ml, amil alkohol 2 ml, dikocok dengan kuat, biarkan hingga memisah, jika terbentuk warna dalam larutan amil alkohol menunjukkan adanya senyawa flavonoid Depkes RI, 1996.

c. Identifikasi Golongan Saponin

Dimasukkan serbuk sampel kedalam tabung reaksi, ditambahkan air panas sebanyak 10 ml, didinginkan kemudian dikocok kuat secara vertikal selama 10 kali kocokan, jika terbentuk busa stabil dalam tabung reaksi menunjukkan adanya senyawa saponin, bila ditambahkan HCl 1 encer sebanyak 1 tetes busa tetap stabil Depkes RI, 1996. 39

d. Identfikasi Golongan Tanin

Dimasukkan serbuk sampel kedalam tabung reaksi, ditambahkan air panas sebanyak 10 ml, dididihkan selama 10 menit diatas hot plat, disaring dengan kertas saring. Diambil filtrat yang didapat ditambah larutan FeCl 3 1 secukupnya, jika terbentuk warna biru tua atau hijau atau hitam menunjukkan adanya senyawa golongan tanin Depkes RI, 1996.

e. Identifikasi Golongan Kuinon

Dipanaskan dalam air + 1 gram serbuk selama 5 menit, disaring dan diambil filtrat yang didapat ditambah larutan NaOH 1 N beberapa tetes, jika terbentuk warna merah menunjukkan adanya senyawa golongan kuinon Depkes RI, 1996.

f. Identifikasi Golongan Steroid dan Triterpenoid

Dimaserasi serbuk simplisia + 5 gram dengan eter sebanyak 20 ml selama 2 jam dalam wadah dengan penutup rapat, disaring dan diambil filtratnya, diuapkan filtrat pada cawan penguap sampai kering hingga diperoleh residusisa, ditambahkan pereaksi Liberman-Burchad yaitu komplikasi antara asam asetat anhidrat sebanyak 2 tetes dan asam sulfat pekat 1 tetes kedalam residu, jika terbentuk warna hijau atau merah menunjukkan adanya senyawa golongan steroid dan triterpenoid Depkes RI, 1996. 40

g. Identifikasi Golongan Minyak Atsiri

Dokumen yang terkait

Pemetaan Potensi Sebaran Tanaman Gambir (Uncaria gambir ROXB) di Kecamatan Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota

3 68 74

”Studi Pembuatan Teh Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb).

15 77 88

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Uji efek hioglikemia fraksi etil asetat biji jinten hitam pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

0 4 98

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

2 6 96

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 3 96

UJI EFEK ANTIDIABETES EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) YANG TERSTANDARISASI PADA MENCIT PUTIH JANTAN.

1 1 6

View of UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

0 0 7