AKARBOSE EKSTRAK .1 Definisi Ekstrak

Resorpsinya dari usus praktis lengkap, kerjanya dapat bertahan sampai 24 jam. Dalam hati zat ini dirombak menjadi metabolit kurang aktif, yang disekresikan sama rata lewat kemih dan tinja Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja, 2000.

2.5 AKARBOSE

Senyawa tetra-maltosa ini berasal dari kuman, berbeda cara kerjanya dengan antidiabetik lain. Dalam duodenum zat ini berkhasiat menghambat enzim glucosidase maltase, sukrase, glukoamilase yang perlu untuk perombokan dipolisakarida dari makanan menjadi monosakarida. Dengan demikian pembentukan dan penyerapan glukosa diperlambat, sehingga fluktuasi gula darah menjadi lebih kecil dan nilai rata-ratanya menurun. Mekanisme kerja ini mirip dengan efek serat gizi. Resorpsinya dari usus buruk dan naik sampai kurang lebih 35 setelah dirombak secara enzimatis oleh kuman usus. Eksresinya berlangsung cepat lewat kemih. Efek sampingnya yang tersering berupa terbentuknya banyak gas di usus dan kejang usus. Selain itu diare pada dosis lebih tinggi dan digunakan bersama dengan gula. Interaksi yang ditimbulkan jika makanan yang berisi gula meningkatkan risiko efek samping. Obat-obat lambung dapat mengurangi daya kerja akarbose seperti antasida, enzim cerna, adsorbensia, laksansia dan kolestiramin Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja, 2000. 9 2.6 SIMPLISIA 2.6.1 Definisi Simplisia Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan Gunawan, Didik dkk, 2004. Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabati, simplisia hewani, simplisia pelikan mineral. Simplisia nabati yang akan digunakan pada penelitian kali ini. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau eksudat tumbuhan. Eksudat tumbuhan ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tumbuhan atau sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan atau diisolasi dari tanaman Gunawan, Didik dkk, 2004.

2.6.2 Proses Pembuatan Simplisia

Proses pembuatan serbuk simplisia kering penyerbukan. Dari simplisia dibuat serbuk simplisia dengan peralatan tertentu sampai derajat kehalusan tertentu. Proes ini dapat mempengaruhi mutu ekstrak dengan beberapa hal sebagai berikut Depkes RI, 2000 10 1 Makin halus serbuk simplisia, proses ekstraksi makin efektif dan efisien, namun makin halus serbuk, maka makin rumit secara teknologi peralatan untuk tahapan filtrasi. 2 Selama penggunaan peralatan penyerbukan dimana ada gerakan dan interaksi dengan benda keras logam dll maka akan timbul panas kalori yang dapat berpengaruh pada senyawa kandungan. 2.7 EKSTRAK 2.7.1 Definisi Ekstrak Pengertian ekstrak menurut Farmakope Indonesia Edisi III dan Edisi IV ialah : Farmakope Indonesia Edisi III Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dari simplisia nabati atau simplisia hewani yang diolah dengan cara yang tepat, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Untuk ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk. Farmakope Indonesia Edisi IV Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai dan hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sama hingga memenuhi standar baku yang telah ditetapkan. 11 Sedangkan ekstrak cair adalah sediaan cair dari simplisia nabati yang mengandung etanol sebagai pelarut atau sebagai pengawet atau sebagai pelarut dan pengawet. Jika tidak dinyatakan lain pada masing-masing monografi, tiap ml ekstrak mengandung senyawa aktif dari 1 g simplisia yang memenuhi syarat. Faktor yang berpengaruh pada mutu ekstrak :

1. Faktor Biologi

Mutu ekstrak dipengaruhi oleh bahan asal yaitu bahan tumbuhan obatnya dan khusus ditinjau dari segi biologi. Faktor biologi, baik untuk bahan dari tumbuhan obat hasil budidaya kultivar ataupun dari tumbuhan liar wild crop yang meliputi beberapa hal, seperti : identitas jenis tumbuhan spesies, lokasi tumbuhan asal, periode permanen hasil tumbuhan, penyimpanan bahan tumbuhan dan umur tumbuhan serta bagian yang digunakan Depkes RI, 2000.

2. Faktor Kimia

Mutu ekstrak dipengaruhi oleh bahan asal yaitu tumbuhan obatnya, khususnya ditinjau dari segi kandungan kimianya. Faktor kimia, baik untuk bahan tumbuhan obat hasil budidaya kultivar maupun dari tumbuhan liar wild crop, meliputi beberapa hal Depkes RI, 2000 : 12

a. Faktor internal

Dokumen yang terkait

Pemetaan Potensi Sebaran Tanaman Gambir (Uncaria gambir ROXB) di Kecamatan Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota

3 68 74

”Studi Pembuatan Teh Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb).

15 77 88

Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan

5 51 113

Uji efek hioglikemia fraksi etil asetat biji jinten hitam pada tikus putih jantan dengan metode induksi aloksan dan toleransi glukosa

0 4 98

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Uji toksisitas akut campuran ekstrak etanol daun sirih (piper batle L). dan ekstrak kering gambir (uncaria gambir R.) terhadap mencit putih jantan

1 8 145

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

2 6 96

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 3 96

UJI EFEK ANTIDIABETES EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) YANG TERSTANDARISASI PADA MENCIT PUTIH JANTAN.

1 1 6

View of UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

0 0 7