Pengaturan Keterbukaan Laporan Keuangan Perusahaan di Luar UUPM

B. Pengaturan Keterbukaan Laporan Keuangan Perusahaan di Luar UUPM

Tidak Tegas dan Bersifat Terbatas Prinsip corporate governance tentang disclosure dan transparency, menurut Organization for Economic Co-operation and Development OECD harus memastikan bahwa pengungkapan yang tepat waktu dan akurat dilakukan terhadap semua hal yang material berkaitan dengan perusahaan, mencakup skondisi keuangan, kinerja, kepemilikan dan tata kelola perusahaan. Menurut OECD terdapat empat hal yang harus dipenuhi oleh perusahaan, yaitu, pertama, Pengungkapan disclosure mencakup, akan tetapi tidak terbatas pada, informasi yang material tentang hasil keuangan dan operasi perusahaan, tujuan perusahaan, kepemilikan saham utama dan hak-hak pemberian suara, Anggota Dewan Komisaris board of directors dan eksekutif kunci key executive serta remunerasinya, Faktor-faktor resiko material yang dapat diperkirakan, Isu material yang berkaitan dengan pekerjaan dan stakeholders yang lain serta Struktur dan kebijakan tata kelola governance structure and policy. Kedua, Informasi harus disiapkan, diaudit, dan diungkapkan sesuai dengan standar akuntansi, pengungkapan finansial dan non finansial, dan audit yang bermutu tinggi. Ketiga, Audit tahunan harus dilaksanakan oleh auditor independen eksternal auditor agar memberikan keyakinan yang memadai dan obyektif atas laporan keuangan financial report yang disusun dan disajikan oleh manajemen. Keempat, Saluran penyebaran informasi distribution information harus memberikan akses yang wajar fair, tepat waktu timely dengan biaya yang efisien cost efficient terhadap informasi yang relevan untuk para pemakai user. 101 101 Muhammad Arief Effendi, ibid., hal. 2 R.A. Dyna Ramadhani : Prinsip Keterbukaan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Penanaman Modal…, 2008 USU e-Repository © 2009 Informasi terdiri dari informasi finansial dan non finansial. Informasi finansial yang biasanya dipublikasikan perusahaan kepada publik antara lain, meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan ekuitas, Laporan Arus Kas Cash Flow Statement dan Catatan atas Laporan Keuangan. Informasi finansial yang utama terdapat pada Laporan Keuangan tahunan annual report dan Laporan keuangan interim interim report, biasanya berupa laporan tengah tahunan dan laporan triwulanan. Informasi non finansial merupakan bagian tak terpisahkan dari informasi finansial dan bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah value added dari manfaat laporan keuangan. Informasi non finansial difokuskan pada pengungkapan disclosure risiko potensial potential risk yang dihadapi perusahaan saat ini serta alasan mengapa manajemen mengambil risiko tersebut. Terdapat empat tujuan utama pengungkapan informasi finansial dan non finansial, yaitu : pertama, menuju keterbukaan transparansi dalam pemberian informasi yang lebih baik. Kedua, mendukung proses pembentukan GCG, termasuk pelaporan kepada stakeholder. Ketiga, menuntut kualitas manajemen perusahaan dan tenaga penunjang yang lebih professional. Keempat, eksternal auditor dituntut untuk lebih memahami tentang analisa strategi dan risiko perusahaan. 102 UUPM tidak menjabarkan pelaksanaan keterbukaan laporan keuangan perusahaan penanaman modal seperti yang dijelaskan OECD diatas. UUPM hanya memberikan dasar pemberlakuan prinsip keterbukaan, akuntabilitas dan tata kelola perusahaan yang baik bagi perusahaan penanaman modal. Namun, meskipun 102 Ibid., hal. 3 R.A. Dyna Ramadhani : Prinsip Keterbukaan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Penanaman Modal…, 2008 USU e-Repository © 2009 demikian tidak berarti bahwa di luar UUPM tidak terdapat pengaturan tentang keterbukaan laporan keuangan perusahaan. Berikut ini akan diuraikan beberapa peraturan perundang-undangan di luar UUPM yang terkait dengan keterbukaan laporan keuangan perusahaan, termasuk perusahaan penanaman modal.

1. Keterbukaan laporan keuangan perusahaan dalam UU No. 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas Laporan keuangan perusahaan dalam UUPT diatur dalam Pasal 66 sampai dengan Pasal 69 UUPT. Direksi menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 6 enam bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir. Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus memuat sekurang-kurangnya: a. laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan tersebut; b. laporan mengenai kegiatan Perseroan; c. laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan; d. rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan; e. laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau; f. nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; R.A. Dyna Ramadhani : Prinsip Keterbukaan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Penanaman Modal…, 2008 USU e-Repository © 2009