Tanggapan dan Analisis Terhadap Kasus Dugaan Penggelapan Pajak

1. Peluang korupsi, sogok menyogok agar birokrat menjadikan yang “abu- abu” bahkan yang “hitam” menjadi putih. 2. Investor enggan datang dan menanamkan modalnya di Indonesia dan lebih baik memilih negara lain yang lebih terbuka transparan. 91 Daya tarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia akan sangat tergantung pada sistem hukum yang diterapkan, yaitu sistem hukum yang mampu menciptakan kepastian predictability, keadilan fairness, dan efisiensi efficiency. Bahkan dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini, ketiga unsur tersebut menjadi kian bertambah penting, antara lain dengan berkembangnya mekanisme pasar. Penciptaan iklim usaha yang kondusif sebagai kebijakan dasar penanaman modal investasi adalah merupakan hal yang sangat penting diperhatikan. Terciptanya iklim usaha yang kondusif sedemikian rupa, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi berinvestasi asing, khususnya faktor politik. Apabila suhu politik di dalam negeri tidak stabil, sudah barang tentu investor asing tidak akan berminat untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk di wilayah Propinsi Sumatera Utara.

H. Tanggapan dan Analisis Terhadap Kasus Dugaan Penggelapan Pajak

PT.Asian Agri Group AAG Direktorat Jenderal Pajak memastikan akan menambah tersangka dalam kasus dengan penggelapan pajak PT.Asian Agri Group AAG, setelah memeriksa 56 orang 91 Ibid, hlm. 19 R.A. Dyna Ramadhani : Prinsip Keterbukaan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Penanaman Modal…, 2008 USU e-Repository © 2009 yang sudah diperiksa, paling tidak ada 5 lima Direksi PT.Asian Agri Group AAG sebagai tersangka dan kemungkinan bertambah 3 tiga tersangka lagi. 92 Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Vera Febyanthy, mendesak Direktorat Jenderal Pajak untuk segera mengusut penunggakan dan manipulasi pajak yang diduga dilakukan PT.Asian Agri Group AAG, Dirjen Pajak harus segera mengejar ini, tetapi harus dilakukan verifikasi terlebih dahulu, agar wajib pajakpembayar pajak berpikir dua kali untuk menunggak pajak, apalagi memanipulasi pajak, sehingga wajib pajak akan datang sendiri membayar pajak. 93 Permasalahan pajak yang menimpa Asian Agri Group bisa diselesaikan melalui suatu forum yang dibentuk pemerintah. Dalam hal ini, forum tersebut harus mengakomodasi kepentingan Asian Agri sebagai wajib pajak dan pemerintah sebagai pengelola pajak. Konsultasi Hukum Pajak Luhut Pangaribuan mengatakan, keterangan masalah perpajakan, seharusnya tertulis jika wajib pajak WP ingin membayar kekurangan pajaknya. Bila hal ini dilakukan, maka menjadi langkah baik. Artinya pemerintah sebenarnya juga harus melihat kepentingan dari sisi penerimaan pajak tersebut. 94 Direktorat Jenderal Pajak DJP menyatakan tidak dapat menerima Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang mengabulkan permohonan praperadilan Asian Agri Group AAG. 92 http:www.liputan6.comhukrim?id=149916 tanggal 9 September 2008. 93 http:www.tempo_interaktive.comhgekbis20070925brk, 2007.092 tanggal 9 September 2008 94 http:www.suarakarya_online.comnews.html?id=205267 tanggal 9 September 2008 R.A. Dyna Ramadhani : Prinsip Keterbukaan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Penanaman Modal…, 2008 USU e-Repository © 2009 “Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, pihak DJP tidak dapat menerimanya dan akan melakukan upaya hukum lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku”, demikian Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP, Djoko Slamet Surjoputro dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta. Pihak DJP juga akan terus-terusan melanjutkan proses penyidikan atas dugaan tindak pidana perpajakan AAG, termasuk pencekalan terhadap para tersangka yang masih diperlukan. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melalui Putusan Nomor 10Pid.Pra2008PN.Jkt.Sel. tanggal 1 Juli 2008 mengabulkan permohonan praperadilan yang diajukan oleh Ir.Semion Tarigan selaku Direktur Utama PT.Inti Indosawit Subur IIS yang bertindak untuk dan atas nama IIS terhadap penggeledahan danatau penyitaan dokumen barang bukti yang dilakukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS DJP. 95 Pada tanggal 14 Mei 2007, PPNS DJP menemukan lokasi tempat dokumen yang disimpan WP yaitu AAG sebanyak 15 WP, termasuk IIS, dan untuk itu diterbitkan Surat Perintah Penggeledahan dan Surat Perintah Penyitaan. Mengingat dokumen yang sangat banyak yaitu 1.133 dus dan bila langsung diteliti satu persatu memerlukan waktu yang lama, maka dibuatlah kesepakatan tertulis antara DJP dengan pihak WP pada 15 Mei 2007. Dengan adanya Nota 95 http:www.beritasore.com20080714ditjen-pajak-tolak-putusan-praperadilan tanggal 9 September 2008. R.A. Dyna Ramadhani : Prinsip Keterbukaan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Penanaman Modal…, 2008 USU e-Repository © 2009 Kesepakatan itu maka Surat Perintah Penggeledahan dan Surat Perintah Penyitaan, tidak dilaksanakan. Isi Nota Kesepakatan itu antara lain dokumen yang diserahkan oleh WP kepada PPNS, setelah bersama-sama mengelompokkan dokumen tersebut berdasarkan dana perusahaan sementara atas dokumen yang tidak diperlukan dalam rangka penyidikan dikembalikan oleh penyidik kepada WP. Pemohon mendalilkan bahwa penyitaan telah dilakukan pada saat ditandatangani nota kesepakatan, padahal menurut DJP, nota kesepakatan itu berisi kesepakatan tentang penyerahan dokumen untuk dilakukan penilaian, sehingga belum terjadi penyitaan. Dalam persidangan juga terungkap bahwa salah satu saksi dari pihak pemohon menyatakan nota kesepakatan yang ditandatangani adalah tanda paksaan. Ahli yang diajukan pemohon juga berpendapat bahwa ketika dibuat satu kesepakatan, pihak yang digeledah itu menyatakan sependapat. Oleh karena itu maka pemindahan dokumen ke kantor pusat DJP oleh PPNS adalah sah. 96 96 Ibid. R.A. Dyna Ramadhani : Prinsip Keterbukaan Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Penanaman Modal…, 2008 USU e-Repository © 2009

BAB IV KESIAPAN HUKUM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA TERKAIT