186
4.6.2. Standar Nasional Pendidikan yang Paling Berpengaruh terhadap
Kesempatan Kerja Lulusan Untuk melihat mana yang lebih berpengaruh antara ketiga standar nasional
pendidikan tersebut yaitu guru, kurikulum, sarana prasarana, maka dapat dilihat dari masing-masing variabel untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya. Untuk guru
dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut ini:
Tabel 4.18. Crosstab Guru Lulusan Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Nasional Pendidikan Persentase
Sebelum Penerapan
Lulusan Belum bekerja
Bekerja Usaha Sendiri
Jumlah
Cukup Kompeten 8,70
2,17 10,87
Kompeten 28,26
39,13 6,52
73,91 Guru
Sangat Kompeten 2,17
13,05 15,22
Total 30,43
60,88 8,69
100
Sesudah Penerapan
Lulusan Belum Bekerja
Bekerja Usaha Sendiri
Jumlah
Kurang Kompeten 2,00
2,00 4,00
Cukup Kompeten 8,00
6,00 14,00
Kompeten 18,00
46,00 4,00
68,00 Guru
Sangat Kompeten 4,00
10,00 14,00
Total 22,00
66,00 12,00
100
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2009
Berdasarkan Tabel 4.18 di atas dapat dilihat bahwa sebelum standar nasional pendidikan diterapkan, guru yang cukup kompeten menghasilkan 8,70 lulusan yang
bekerja dan 2,17 lagi menghasilkan lulusan yang membuka usaha sendiri. Sedangkan Guru yang kompeten menghasilkan 39,13 lulusan yang bekerja dan
6,52 membuka usaha sendiri. Kemudian guru yang sangat kompeten menghasilkan 13,05 lulusan yang bekerja.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
187
Jika dibandingkan dengan sesudah penerapan standar nasional pendidikan diterapkan, guru yang kurang kompeten menghasilkan 2 lulusan yang bekerja dan
2 lagi membuka usaha sendiri, guru yang cukup kompeten menghasilkan 8 lulusan yang bekerja dan 6 membuka usaha sendiri. Berikutnya guru yang
kompeten menghasilkan 46 lulusan yang bekerja dan 4 membuka usaha sendiri, dan yang terakhir guru yang sangat kompeten menghasilkan 10 lulusan yang
bekerja. Dengan uji Statistik Chi Squere diperoleh ÷²hitung sebelum = 5.507 lebih
kecil dari ÷²tabel 0,05 = 11.070, maka Ho diterima. Dengan diterimanya Ho berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara guru dengan kesempatan kerja lulusan
Sedangkan ÷²hitung sesudah = 12.494 lebih kecil dari ÷²tabel 0,05 = 12.592, maka Ho diterima. Dengan diterimanya Ho berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara guru dengan kesempatan kerja lulusan. Artinya ada pengaruh antara guru dengan kesempatan kerja lulusan baik sebelum penerapan maupun sesudah penerapan
standar nasional pendidikan tetapi tidak signifikan. Selanjutnya pengaruh kurikulum terhadap kesempatan kerja lulusan dapat
dibandingkan sebelum dan sesudah penerapan seperti terlihat pada Tabel 4.19 di bawah ini:
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
188
Tabel 4.19. Crosstab Kurikulum Lulusan Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Nasional Pendidikan Persentase
Lulusan Sebelum Penerapan
Belum Bekerja Bekerja
Usaha Sendiri Total
Cukup sesuai 19,57
17,39 6,52 43,48
sesuai 8,70
43,48 2,17 54,35
Kurikulum Sangat sesuai
2,17 2,17
Total 30,44
60,87 8,69
100
Lulusan
Sesudah Penerapan
Belum Bekerja Bekerja
Usaha Sendiri Total
Kurang sesuai 4,00
4,00 Cukup sesuai
18,00 26,00
6,00 50,00 Kurikulum
sesuai 4,00
32,00 2,00 38,00
Sangat sesuai 8,00
8,00
Total 22,00
66,00 12,00
50
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2009 Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, dapat dilihat bahwa sebelum standar nasional
pendidikan diterapkan, kurikulum yang cukup sesuai menghasilkan 17,39 lulusan yang bekerja dan 6,52 lagi menghasilkan lulusan yang membuka usaha sendiri.
Sedangkan kurikulum yang sesuai menghasilkan 43,48 lulusan yang bekerja dan 2,17 membuka usaha sendiri. Kemudian kurikulum yang sangat sesuai
menghasilkan sama sekali tidak menghasilkan lulusan yang bekerja. Jika dibandingkan dengan sesudah penerapan standar nasional pendidikan
diterapkan, kurikulum yang kurang sesuai menghasilkan 4 lulusan yang membuka usaha sendiri, kurikulum yang cukup sesuai menghasilkan 26 lulusan yang bekerja
dan 6 membuka usaha sendiri. Berikutnya kurikulum yang sesuai menghasilkan
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
189
32 lulusan yang bekerja dan 2 membuka usaha sendiri, dan yang terakhir kurikulum yang sangat sesuai menghasilkan 8 lulusan yang bekerja.
Dengan uji Statistik Chi Square diperoleh ÷²hitung sebelum = 9.874 lebih besar dari ÷²tabel 0,05 = 9.488 maka Ho ditolak. Dengan ditolaknya Ho berarti
terdapat hubungan yang signifikan antara kurikulum dengan kesempatan kerja lulusan. Sedangkan ÷²hitung sesudah = 22.507 lebih besar dari ÷²tabel 0,001 =
22.457, maka Ho ditolak. Sehingga dengan ditolaknya Ho berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kurikulum dengan kesempatan kerja lulusan. Artinya
kurikulum berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesempatan kerja lulusan baik sebelum penerapan maupun sesudah penerapan standar nasional pendidikan.
Selanjutnya pengaruh sarana dan prasarana terhadap kesempatan kerja lulusan dapat dibandingkan sebelum dan sesudah penerapan seperti terlihat pada Tabel 4.20
di bawah ini: Tabel 4.20. Crosstab Sarana dan Prasarana Lulusan Sebelum dan Sesudah
Penerapan Standar Nasional Pendidikan Persentase
Lulusan Sebelum Penerapan
Belum bekerja Bekerja
Usaha Sendiri Total
Kurang memadai 2,17
2,17 Cukup memadai
4,35 21,74
6,52 32.61
Memadai 19,57
28,26 2,17
50,00 Sarana
Prasarana
Sangat memadai 6,52
8,70 15,22
Total 30,44
60,87 8,69
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
190
Lanjutan Tabel 4.20.
Lulusan Setelah Penerapan
Belum Bekerja Bekerja
Usaha Sendiri Total
Kurang memadai 2,00
6,00 8,00
Cukup Memadai 2,00
42,00 2,00
46,00 Memadai
20,00 14,00
4,00 38,00
Sarana Prasarana
Sangat Memadai 8,00
8,00
Total 22,00
66,00 12,00
50
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2009 Berdasarkan Tabel 4.20 di atas, dapat dilihat bahwa sebelum standar nasional
pendidikan diterapkan, sarana dan prasarana yang kurang memadai menghasilkan 2,17 lulusan yang bekerja. Sedangkan sarana dan prasarana yang cukup memadai
menghasilkan 21,74 lulusan yang bekerja dan 6,52 membuka usaha sendiri. Kemudian kurikulum yang memadai menghasilkan 28,26 lulusan yang bekerja dan
2,17 membuka usaha sendiri, yang terakhir sarana dan prasarana yang sangat memadai menghasilkan 8,70 lulusan yang bekerja.
Jika dibandingkan dengan sesudah penerapan standar nasional pendidikan diterapkan, sarana dan prasarana yang kurang memadai menghasilkan 2 lulusan
yang bekerja dan 6 membuka usaha sendiri, sarana dan prasarana yang cukup memadai menghasilkan 42 lulusan yang bekerja dan 2 membuka usaha sendiri.
Berikutnya kurikulum yang memadai menghasilkan 14 lulusan yang bekerja dan 4 membuka usaha sendiri, dan yang terakhir kurikulum yang sangat memadai
menghasilkan 8 lulusan yang bekerja. Dengan uji Statistik Chi Squere diperoleh ÷²hitung sebelum = 6.494 lebih
kecil dari ÷²tabel 0,05 = 12.592 maka Ho diterima. Dengan diterimanya Ho berarti
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
191
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana dengan kesempatan kerja lulusan. Sedangkan ÷²hitung sesudah = 34.386 lebih besar dari
÷²tabel 0,001 = 22.457, maka Ho ditolak. Sehingga dengan ditolaknya Ho berarti
terdapat hubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana dengan kesempatan kerja lulusan. Artinya sebelum penerapan ada pengaruh antara sarana dan prasarana
dengan kesempatan kerja lulusan tetapi tidak signifikan tetapi sesudah penerapan standar nasional pendidikan terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara sarana
dan prasarana dengan kesempatan kerja lulusan. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan standar
nasional pendidikan pada variabel guru sebagai tenaga pendidik ada pengaruhnya sebelum dan sesudah penerapan dengan kesempatan kerja lulusan dan tidak ada
hubungan yang signifikan antara keduanya tetapi tidak signifikan, begitu juga dengan variabel kurikulum namun pada kurikulum terdapat hubungan yang signifikan dengan
kesempatan kerja lulusan. Sementara pada variabel sarana dan prasarana sebelum penerapan terdapat hubungan dengan kesempatan kerja lulusan tetapi tidak
signifikan, sedangkan sesudah penerapan pengaruh antara sarana dan prasarana sangat signifikan terhadap kesempatan kerja lulusan dengan signifikansinya pada
taraf 99 persen á = 0,001. Dengan demikian dapat digambarkan bahwa sarana dan prasarana adalah
faktor yang sangat menentukan bagi siswa untuk memperoleh pekerjaan, karena dengan sarana dan prasarana yang lengkap siswa dapat lebih terampil dan kompetensi
pada bidang keahliannya.
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
192
4.7. Perencanaan SMK Negeri Kota Medan di Masa yang Akan Datang