perekrutan, kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam hal pengambilan keputusan penerimaan calon pegawai dan melaporkan hasil
perekrutan tersebut kepada biro pendidikan. Pihak yayasan lalu menyetujui dan mengeluarkan surat tugas bagi pegawai yang di terima tersebut. Komite sekolah
berperan mendampingi kepala sekolah dalam hal menyeleksi calon pegawai yang akan di rekrut.
4. Sarana dan Prasarana
Faktor penting lainnya dalam mengelola lembaga pendidikan adalah sarana dan prasarana pendukung kegiatan belajar mengajar KBM. Hal ini dapat
memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam proses KBM. Oleh karena itu pihak sekolah selalu berusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana pendukung
tersebut secara maksimal. Berikut adalah tabel keadaan sarana dan prasarana di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor:
Tabel 3 Sarana dan Prasarana
No Jenis Sarana prasarana
Jumlah Kondisi
1 Tanah Hak milik
2000 m2 Baik
2 Ruang Kelas
15 Baik
3 Ruang Kepala Sekolah
1 Baik
4 Ruang Guru
1 Baik
5 Ruang Kesenian
1 Baik
6 Ruang TU
1 Baik
7 Ruang WC
10 Baik
8 Ruang Perpustakaan
1 Baik
9 Ruang Laboratorium
1 Baik
B. Strategi Rekrutmen Tenaga Pendidik dan Kependidikan pada SDIT
Darul Muttaqien Parung Bogor
Menurut Bapak Moch. Asy’ari, Kepala SDIT Darul Muttaqien, persiapan yang dilakukan dalam merekrut tenaga pendidik dan kependidikan di lembaga ini
diawali dengan melakukan analisis tingkat kebutuhan pegawai, antara lain menganalisis posisi jabatan apa saja yang kosong, jumlah posisi kosong,
peningkatan jumlah siswa, mutasi pegawai keluar karena pindah tugas, sakit ataupun meninggal dunia, penentuan spesifikasi jurusan dan menentukan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pelamar lalu menginformasikan adanya kebutuhan pegawai di lingkungan SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor, baik
melalui pihak internal sekolah Guru dan Pegawai maupun pihak eksternal sekolah melalui media massa, seperti pengumuman, brosur ataupun iklan di media
cetak. Dalam hal ini fungsi perencanaan pegawai adalah untuk kelancaraan
pelaksanaan program sekolah dalam rangka mencapai tujuan lembaga ataupun tujuan pendidikan itu sendiri, selain itu perencanaan pegawai juga diperlukan
untuk mengantisipasi adanya guru yang mutasi keluar, baik itu pindah sekolah, sakit, pensiun ataupun meninggal dunia.
Adapun langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah ini mencakup beberapa aspek, antara
lain: Perencanaan kebutuhan sesuai dengan bidang studi, kualifikasi akademik calon guru dan karyawan, kemampuan baca tulis Al-Qur’an, kepribadian,
motivasi. Semua ini akan diaplikasikan dalam proses perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan nantinya.
Kualifikasi yang ditetapkankan oleh lembaga dalam merekrut tenaga pendidik adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan minimal S1 Sarjana dari berbagai jurusan, namun lebih di
utamakan lulusan kependidikan Sarjana Pendidikan 2.
Lulus Psikotes 3.
Mampu membaca Al-Qur’an sesuai dengan hukum bacaannya 4.
Berpenampilan menarik 5.
Sehat jasmani dan rohani Sedangkan strategi perekrutan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Sekolah melakukan perencanaan kebutuhan tenaga pendidik dan
kependidikan
2. Menginformasikan adanya lowongan pekerjaan baik secara internal
maupun eksternal 3.
Menerima berkas lamaran 4.
Seleksi berkas pelamar 5.
Memanggil calon pegawai yang lolos seleksi berkas 6.
Tes tertulis, tes lisan wawancara, tes baca tulis Al-Qur’an, psikotes dan tes praktek mengajar
7. Memanggil pelamar yang lolos seleksi
8. Pembinaan dan orientasi pegawai baru terhadap lingkungan sekolah
9. Penempatan pegawai baru
Strategi di atas di terapkan oleh lembaga dalam merekrut tenaga baru dan hampir tidak berubah setiap tahunnya, karena strategi yang digunakan selama ini
sudah dapat memenuhi kebutuhan lembaga dengan baik. Menurut kepala sekolah strategi yang digunakan selama ini sudah cukup efektif, hal ini terbukti dengan
tidak adanya guru pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan ataupun mangkir dari tugasnya masing-masing, juga dengan asumsi tidak ada kendala berarti bagi
lembaga selama ini. Karena kepala sekolah terjun langsung dalam pelaksanaannya dan dalam hal ini kepala sekolah merupakan pengambil keputusan.
Namun demikian, kegiatan perekrutan ini tidak selalu dilakukan pada setiap tahun pelajaran, tapi berdasarkan kebutuhan saja. Maksudnya apabila pada
pertengahan tahun pelajaran ada gurupegawai yang mutasi lembaga bisa saja merekrut calon pegawai sesuai dengan posisi jabatan yang kosong tersebut.
C. Deskripsi dan Analisis Data