Masalah Yang Psikososial Penderita HIVAIDS Upaya Penanggulangan HIVAIDS

rendah, tetapi pengguna narkoba dengan jarum suntik dan orang yang bekerja sebagai mitra pekerja seks komersil merupakan kelompok resiko tinggi. Djoerban, 2001.

2.4.3 Masalah Yang Psikososial Penderita HIVAIDS

Beberapa masalah yang psikososial yang dihadapi penderita HIVAIDS adalah : 1. Kendala Pengobatan Penderita AIDS memerlukan pelayanan kesehatan seperti penderita penyakit menahun lainnya, mereka memerlukan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan san pemantauan yang seksama untuk mengobati dan mencegah agar penyakit infeksinya tidak berlarut-larut dan menyebabkan cacat. Beban lain yang harus ditanggung oleh pasien HIVAIDS adalah biaya pengobatan yang amat mahal. 2. Aspek kerahasiaan Keingintahuan seseorang tentang cara penularan AIDS adalah sikap yang amat positif, agar ia tahu orang lain dapat terhindar dari penularan HIV. Namun sebaliknya keingintahuan akan identitas seseorang penderita AIDS atau seseorang yang terinfeksi HIV seringkali berakibat buruk, misalnya penderita bias menghilang dari rumahnya. Penderita HIVAIDS seharusnya dilindungi dari masalah tersebut, karena dampaknya akan buruk sekal terhadap penderita keluarga maupun masyarakat Djoerban, 2001 . Masalah psikososial ini muncul karena perbedaan masyarakat dalam menyikapi penyakit AIDS tersebut. Seseorang menunjukan sikap yang berbeda dalam memandang suatu objek, sikap yang ditunjukkan tersebut merupakan rangkainan dari Universitas Sumatera Utara perasaan, konasi dan afeksi yang selanjutnya membentuk persepsi terhadap objek tersebut. Djoerban, 2001.

2.4.4. Upaya Penanggulangan HIVAIDS

Masalah AIDS telah menjadi masalah internasional, World Health Organization WHO mengambil keputusan untuk menghadapi masalah AIDS dengan program khusus secara terpadu yang disebut Global Program on AIDS GPA yang memberikan bantuan kepada setiap negara anggota untuk mengembangkan program AIDS nasional dengan memperhatikan srategi global WHO yaitu dengan menginterogasikannya kedalam sistem yang ada dan bersifat kecil edukatif dan preventif agar setiap orang dapat melindungi dirinya dari HIVAIDS. Dalam menanggulangi masalah ini pemerintah membuat suatu rancangan dalam masalah perawatan penderita HIVAIDS yaitu program pelayanan konseling dan testing sukarela atau disebut juga voluntary counseling and test VCT . program ini dijalankan dalam lembaga rumah sakit sampai tingkat puskesmas dan bekerjasama dengan pihak pihak lembaga swadaya masyarakat. Konseling ini bersifat sukarela dan rahasia, yang dilakukan sebelum dan sesudah tes darah di laboratorium. tes HIV dilakukan setelah klien terlebih dahulu memahami dan menandatangani inform consent yaitu surat persetujuan setelah mendapat penjelasan yang lengkap dan benar. Universitas Sumatera Utara

2.5. Konseling

Dokumen yang terkait

Pengaruh Demografi Dan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial Tentang HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT Komite Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Toba Samosir

1 44 124

Karakteristik Anak Buah Kapal ( ABK ) Yang Mengikuti Skrining HIV Di Klinik VCT Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Medan

3 34 90

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV/AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

7 56 148

standard operasional prosedur klinik ims dan vct mobile

0 1 29

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 18

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 2

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 13

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 46

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 4

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 1 18