Gambaran Karakteristik Informan PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Karakteristik Informan

Berdasarkan hasil penelitian dari 5 lima orang informan, informan seluruhnya berjenis kelamin perempuan , diketahui bahwa umur informan berusia 20 tahun hingga 32 tahun, hal ini menunjukkan bahwa usia informan adalah kategori dewasa dan mempunyai pengetahuan baik yang didapat melalui pengalamannya langsung maupun melalui informasi dari orang lain. Sedangkan jenjang pendidikan dari informan terdapat 3 orang informan yang pendidikan hanya sampai SMP dan 2 orang lainnya SMA. Informan bertempat tinggal di daerah sekitar pelabuhan, tepatnya berada kawasan di Kecamatan Medan Belawan., PSK adalah suatu pekerjaan atau profesi dengan melacurkan diri, penjualan diri dengan jalan memperjual belikan badan, kehormatan dan kepribadian kepada banyak orang untuk memuaskan nafsu-nafsu seks dengan imbalan bayaran. Alasan komersial mereka siap melakukan apa saja untuk kepuasan pelanggan sampai pada perilaku seks yang tidak sehat, sehingga kelompok ini berisiko tinggi untuk terkena HIVAIDS. Dari hasil yang telah didapatkan hampir seluruh responden yang berkeja sebagai PSK tergolong usia dewasa. Dengan usia dewasa tentunya reponden sudah melekat budaya-budayatradisi dalam memilih pengobatan, budaya yang baik dalam keluarga di dalam memilih pengobatan yang sesuai dengan kebutuhannya. Usia responden yang dewasa selalu mempertimbangkan biaya-biaya dalam menggunakan pelayanan kesehatan dan biaya yang tinggi akan menurunkan niatnya untuk memakai jasa pelayanan kesehatan tersebut. Dengan usia dewasa responden dalam memilih Universitas Sumatera Utara saranaprasarana yang akan digunakannya, serta usia dewasa responden dapat mengerti dan memahami mutu pelayanan yang ada pada VCT Medan Belawan yaitu yang terkait pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas dengan pasien, keramahtamahan petugas dalam melayani pasien dan keyakinan pasien pada jasa pelayanan tersebut ini dari pendapat Roberth dan Prevast yang dikutip oleh Anwar .A,1996.

5.2. Faktor Internal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Demografi Dan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial Tentang HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT Komite Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Toba Samosir

1 44 124

Karakteristik Anak Buah Kapal ( ABK ) Yang Mengikuti Skrining HIV Di Klinik VCT Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Medan

3 34 90

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV/AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

7 56 148

standard operasional prosedur klinik ims dan vct mobile

0 1 29

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 18

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 2

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 13

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 46

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 4

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 1 18