Pemilihan Informan METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode wawancara mendalam indepth interview untuk mengetahui Persepsi kelompok beresiko terhadap pemanfaatan klinik IMS dan VCT di klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009. 3. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada salah satu klinik Voluntary Counseling and Test VCT yang ada di Kota Medan yaitu Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November tahun 2009.

3.3. Pemilihan Informan

Informan adalah kelompok beresiko tinggi HIVAIDS yaitu Pekerja Seks Komersial PSK yang ada di wilayah kerja di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009 yang sudah melakukan VCT yang bertempat tinggal di Kecamatan Medan Belawan. Informan dipilih berdasarkan Universitas Sumatera Utara kecukupan dan kesesuaian penelitian. Jumlah informan 5 orang yang terdiri dari 5 informan perempuan dengan pekerjaan sehari-hari sebagai pekerja seks komersial. Informan pertama diperoleh setelah beberapa hari peneliti melakukan observasi di Kecamatan Medan Belawan. Setelah peneliti mewawancarai informan pertama, dari informan tersebutlah peneliti mendapatkan informan kedua, peneliti meminta kepada informan pertama agar mengenalkan peneliti dengan informan yang lainnya yang sesuai menurut peneliti, dengan senang hati informan pertama mau mengenalkan peneliti dengan informan berikutnya. Berhubung karena hari sudah sore peneliti hanya sebentar berbincang-bincang dengan informan yang telah dikenalkan oleh informan pertama, sambil mengutarakan maksud dan tujuan peneliti datang menemui informan. Waktu yang ditunggupun tiba peneliti berkunjung kerumah informan, sebelum mulai penelitian peneliti menanyakan kembali kesediaan informan untuk jadi informan dalam penelitian ini. Penelitian pun berlangsung baik dan informan pun menjawab semua yang peneliti tanyakan. Peneliti kembali mendatangi informan pertama setelah selesai dengan informan kedua dan kembali meminta tolong untuk mencarikan informan berikutnya yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Kebetulan pada hari itu informan yang diharapkan jadi informan tidak ada dirumah sehingga peneliti menunda untuk bertemu informan. Karena tidak bertemu dengan informan yang diharapkan, peneliti mencari informan lagi yang bersedia untuk dijadikan sebagai informan, setelah mencari informasi dan observsasi, maka peneliti pergi kesuatu tempat dimana informan bertemu dengan banyak informan kemudian akhirnya Universitas Sumatera Utara peneliti bertemu dengan informan selanjutnya yang bersedia untuk diwawancarai, setelah berbinang-bincang dengan informan dan ia pun besedia untuk peneliti wawancarai. Dari informan ini peneliti bertemu dengan informan yang selanjutnya, tapi informan ini tidak langsung peneliti jadikan sampel, dikarenakan hari sudah malam sehingga tidak memungkinkan bagi peneliti untuk melalukan penelitian. Sebelum pulang peneliti mengatakan kepada informan maksud dan tujuan peneliti, informan itu setuju untuk peneliti wawancarai. Pada keesokan harinya peneliti mencoba untuk menjumpai informan yang sebelumnya yang tidak sempat bertemu, dan ketika peneliti menjumpai informan tersebut, informan tersebut bersedia setelah peneliti menjelaskan maksud dan tujuan serta informan sangat antusias dalam menjawab seluruh pertanyaan dari peneliti.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Demografi Dan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial Tentang HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT Komite Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Toba Samosir

1 44 124

Karakteristik Anak Buah Kapal ( ABK ) Yang Mengikuti Skrining HIV Di Klinik VCT Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Medan

3 34 90

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV/AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

7 56 148

standard operasional prosedur klinik ims dan vct mobile

0 1 29

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 18

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 2

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 0 13

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 46

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 2 4

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

0 1 18