2.4. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan oleh penulis adalah seperti yang tercantum di bawah ini:
H : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan
transformasional dengan kinerja pengurus. H
1
: Ada hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja pengurus.
H : Tidak ada hubungan yang signifikan antara individualized consideration
pada kepemimpinan transformasional dengan kinerja pengurus. H
2
: Ada hubungan yang signifikan antara individualized consideration pada kepemimpinan transformasional dengan kinerja pengurus.
H : Tidak ada hubungan yang signifikan antara intellectual stimulation pada
kepemimpinan transformasional dengan kinerja pengurus. H
3
: Ada hubungan yang signifikan antara intellectual stimulation pada kepemimpinan transformasional dengan kinerja pengurus.
H : Tidak ada hubungan yang signifikan antara inspirational motivation pada
kepemimpinan transformasional dengan kinerja pengurus. H
4
: Ada hubungan yang signifikan antara inspirational motivation pada kepemimpinan transformasional dengan kinerja pengurus.
H : Tidak ada hubungan yang signifikan antara indealized influence pada
kepemimpinan transformasional dengan kinerja pengurus. H
5
: Ada hubungan yang signifikan antara idealized influence pada kepemimpinan transformasional dengan kinerja pengurus.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Berikut akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan dan Metode penelitian yang digunakan akan dijelaskan sebagai berikut :
3.1.1. Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Arikunto, 2006
3.1.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Korelasi adalah bentuk analisa variable data
penelitian untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan, bentuk atau arah hubungan di antara variabel-variabel dan besarnya pengaruh variabel
yang satu terhadap variabel lainnya Hasan, 2006.
27
Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan antara Kepemimpinan Transformasional dengan Kinerja Pengurus Lembaga
Dakwah Kampus UIN Syarif Hidayatullah.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Berikut akan dijelaskan variabel penelitian dan definisi operasional variabel.
3.2.1. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri Sevilla, 1993. Atau juga bisa dikatakan
variabel adalah faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
a. Variabel bebas : Kepemimpinan Transformasional
b. Variabel terikat : Kinerja Pengurus Lembaga Dakwah Kampus UIN
Syarif Hidayatullah
3.2.2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan
kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut Nazir, 2003. Variable dalam penelitian ini
adalah kepemimpinan transformasional dan kinerja organisasi Lembaga Dakwah Kampus UIN syarif hidayatullah.
A. Kepemimpinan Transformasional Skor yang diperoleh dari pengurus LDK mengenai Kepemimpinan
Transformasional yang diukur melalui 4 dimensi dengan menggunakan skala likert. Lima dimensi Kepemimpinan Transformasional adalah : a
Individualized consideration yang diukur melalui indikator pembinaan, dukungan pribadi, pelatihan sesuai dengan kebutuhan, memberikan
kepercayaan, menghargai, dan empati. b Intellectual stimulation yang diukur melalui indikator menularkan keberanian mengambil resiko,
mendorong kreatifitas dalam penyelesaian masalah. c Inspirational motivation yang diukur melalui indicator memberikan dorongan semangat,
menjadi inspirasi bagi anggota, mampu menularkan antusias. d idealized Influence yang diukur melalui indikator teladan, kebijaksanaan,
mendapatkan kepercayaan dari anggota.
B. Kinerja skor yang diperoleh dari pengurus mengenai kinerja pengurus yang
diukur melalui 10 aspek Umar dalam Mangkunegara, 2005 dengan menggunakan skala likert. Sepuluh aspek tersebut adalah: mutu
pekerjaan, kejujuran karyawan, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama,
keandalan, pengetahuan tentang pekerjaan, tanggung jawab, dan pemanfaatan waktu kerja.
3.3. Populasi dan Sampel
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai subjek penelitian yang digunakan.
3.3.1. Jumlah Populasi dan Sampel
Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah pengurus organisasi Lembaga Dakwah Kampus UIN Syarif Hidayatullah yang berjumlah 350 orang.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel sama dengan proses yang
meliputi pengambilan satu bagian dari populasi, melakukan pengamatan atas kelompok sampel, kemudian menggeneralisasikan penemuan-penemuan
pada populasi Sevilla, 1993. Untuk menentukan ukuran sample dari populasi, Arikunto 2006
mengatakan bahwa apabila subjek penelitian berjumlah lebih dari 100 orang, maka dapat diambil antara 10 – 15 dari populasi untuk menentukan jumlah
sampel. Oleh karena itu, dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil
adalah 15 dari 350 jumlah populasi pengurus LDK , yaitu sebanyak 53 orang
3.3.2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam menentukan sampel, penelitian ini menggunakan purposive random sampling atau sampel bertujuan, yaitu cara mengambil subjek yang
bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan atau karakteristik tertentu Arikunto, 2006
Karakteristik tersebut adalah : 1. Pernah mengikuti Latihan Kader Dakwah LKD.
2. Telah aktif dalam kegiatan LDK minimal dua tahun 3. Telah menjadi pengurus Komisariat Dakwah Fakultas LDK minimal
selama satu tahun 4. Masih berstatus sebagai mahasiswa
Untuk mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria tersebut, penulis memperoleh data pengurus dari divisi kaderisasi LDK UIN Syarif
HIdayatullah.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Berikut akan dijelaskan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.
3.4.1. Metode dan Intrumen Penelitian
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dapat dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data yang akan diteliti. Metode yang digunakan
harus tepat dan mempunyai dasar yang beralasan. Dalam proses pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan metode angket berisi
sejumlah pernyataan yang dibagikan kepada subjek penelitian untuk mendapatkan data. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket dengan bentuk skala bertingkat Arikunto, 2006. Melalui pertimbangan dalam kesesuaian antara tujuan dan metode
maka dalam pengumpulan data, peneliti memilih untuk menggunakan skala model Likert. Skala model Likert ini memuat pernyataan pendapat yang
diberikan kepada responden yang selanjutnya akan memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju. Cara penilaian pada skala model Likert
ini adalah sebagai berikut :
• Pernyataan Favorabel
• Sangat setuju SS = 4 • Setuju S
= 3 • Tidak setuju TS
= 2 • Sangat tidak setuju = 1
• Pernyataan Unfavorabel
• Sangat setuju SS = 1 • Setuju S
= 2 • Tidak setuju TS
= 3 • Sangat tidak setuju = 4
33 Sevilla 1993 mengatakan penilaian pada skala Likert ada lima yaitu
ditambahkan dengan pilihan ‘ragu-ragu’. Namun ternyata ada kecenderungan responden untuk “mengamankan” jawaban mereka di tempat
netral, sehingga beberapa peneliti sama sekali menghilangkan angka netral dan mengurangi skala menjadi empat angka. Hal ini akan mendorong
responden untuk memilih dengan hanya empat pilihan jawaban. Rancangan penyusunan penelitian di muat dalam blue print kisi-kisi
angket untuk kinerja pengurus, sebagai berikut :
Table 3.1 Blue print skala Kinerja
Item No Indikator
Favorabel Unfavorable Jumlah
1 Mutu pekerjaan
8,28,13,15 42,45,14,17 8
2 Kejujuran 46,53,19,
21, 23,31,32,
33 8
3 Inisiatif 40,50,46,
34 47,36,37,38 8
4 Kehadiran 27,39,41,
43, 54 29,48,49,51 9
5 Sikap 9,35,55,56 52,57,58,59
8 6 Kerjasama
25,44,60, 61,62
22,63,64,65 9 7 Keandalan
16,18,20,26 6,2,66,67,
68 9
8 Pengetahuan tentang pekerjaan
1,3,5,69 11,12, 70,71
8 9 Tanggung
jawab 10,30,72,
73 74,75,76,
77 8
10 Pemanfaatan waktu kerja 4,78,79,
80 24,81,82,83
8
Total 83
Invalid item pasca try out
Sedangkan untuk blue print skala kepemimpinan transformational adalah sebagai berikut :
Table 3.2 Blue print skala kepemimpinan transformasional
Item No Indicator
Favorabel Unfavorable Jumlah
Individualized consideration
1 Pembinaan 85, 91, 96, 102
112, 123, 133, 145
8 2
Dukungan pribadi 86, 92, 97, 103,
157 113, 124,
134, 146 9
3 Pelatihan sesuai dengan
kebutuhan 87, 93, 98, 104
116, 125, 136, 147
8 4 Memberikan
kepercayaan 88, 99, 105
126, 137, 148, 155
7 5
Menghargai 89, 94, 100,
107, 161 127, 138,
149, 156 9
6 Empati
90, 95, 101, 108, 109
128, 141, 150
8
Intellectual Stimulation
1 Menularkan keberanian
untuk mengambil resiko
110, 115, 118, 119, 121
130, 140, 152
8 2
Mendorong kreatifitas dalam penyelesaian masalah
111, 114, 117, 120, 122
131, 143, 153, 158
9
Inspirational Motivation
1 Memberikan dorongan semangat
129, 139, 151, 163
160, 166, 171, 174
8 2
Menjadi inspirasi bagi anggota 132, 142, 154,
165 162, 167,
172, 176 8
3 Mampu menularkan antusias
135, 144, 159, 168
164, 169, 177, 179
8
Idealized Influence
1 Teladan
170, 173, 175, 178
181, 184, 187, 196
8 2
Kebijaksanaan 186, 189, 195,
198 182, 188,
190, 193 8
3 Kepercayaan Anggota
180, 183, 191, 192
185, 194, 197
7
Total 113
invalid item pasca try out
3.4.2. Teknik Uji Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji instrumen try out kepada 50 orang pengurus LDK yang kemudian tidak diikut sertakan
dalam penelitian sesungguhnya. Uji instrumen ini dilakukan 8, 9, dan 10 maret 2010. Adapun tujuan dari
dilakukan uji instrument ini adalah : a. Mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan responden dalam
menyelesaikan instrumen. b. Mengetahui pemahaman responden terhadap item-item yang diterima.
c. Mengetahui tingkat validitas instrumen, dimana skor tiap item akan dikorelasikan dengan skor total.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan tehnik uji validitas dengan rumus korelasi person’s product moment sebagai berikut :
r
xy
= N Σ XY – ΣXΣY
√[N Σ X
2
– ΣX
2
] [N Σ Y
2
– ΣY
2
]
Keterangan :
r
xy
= Koefisien korelasi variabel X dengan variabel Y
Σ
XY
= Jumlah hasil perkalian skor X dan skor Y
ΣX
= Jumlah skor item
ΣY
= Jumlah skor total
N
= Jumlah responden penelitian 35
Dari hasil uji instrumen kepada 50 pengurus LDK, diperoleh nilai r tabel sebesar 0,291. Item-item yang memiliki korelasi signifikan atau 0,291 dipilih
sebagai item dalam skala kinerja dan kepemimpinan transformasional. Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap 83 item skala kinerja, diperoleh
50 item yang tidak valid, sehingga tersisa 33 item yang valid tabel 3.1. Sedangkan hasil analisis statistik terhadap 113 item skala kepemimpinan
transformasional diperoleh 45 item yang tidak valid, sehingga tersisa 68 item yang valid Tabel 3.2.
d. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya dan konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Metode pengujian reabilitas pada instrumen yang digunakan
adalah dengan metode internal consistency yang berhubungan dengan konsistensi dari masing-masing pernyataan pada satu tes Arikunto,2006.
Pengujian terhadap metode internal consistency adalah dengan menggunakan Cronbach’s alpha yang dalam pengolahannya menggunakan
SPSS versi 11.5. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas skala kepemimpinan transformasional
dan skala kinerja, dapat dilihat pada kaidah reliabilitas dari Guilford :
Tabel 3. 3 Kaidah Reliabilitas Guilford
Kriteria Koefisiensi Reliabilitas
Sangat reliabel Reliabel
Cukup reliabel Kurang reliabel
Tidak reliabel 0,9
0,7 – 0,9 0,4 – 0,7
0,2 – 0,4
0,2
Dari hasil uji reliabilitas skala kepemimpinan transformasional dengan menggunakan rumus Cronbach’s alpha diperoleh koefisien reliabilitas
sebesar 0,9540. Kemudian setelah dibandingkan dengan kaidah reliabilitas dari Guilford, diketahui bahwa 0,9540 0,9 yang berarti bahwa skala
kepemimpinan transformasional pada penelitian ini termasuk dalam kriteria sangat reliabel.
Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas terhadap skala kinerja, dengan menggunakan rumus Cronbach’s alpha diperoleh koefisien reliabilitas
sebesar 0,8965. Kemudian setelah dibandingkan dengan kaidah reabilitas dari Guilford, diketahui bahwa 0,9 0,8965 0,7 yang berarti bahwa skala
kinerja pada penelitian ini termasuk dalam kriteria reliabel.
3.5. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan tehnik statistik sesuai dengan pertanyaan penelitian yang diajukan pada bab
pertama, yaitu:
a. Untuk mengetahui gambaran umum responden digunakan tehnik statistik deskriptif seperti mencari frekuensi dan rata-rata mean.
b. Untuk mengetahui hubungan antara variable manajeman kepemimpinan dan keanggotaan dengan variable kinerja pengurus
LDK digunakan koefisien korelasi Pearson’s product moment yang bertujuan untuk mengetahui derajat signifikansi hubungan antara
kedua variable tersebut. Dalam pengolahan data digunakan program SPSS versi 11.5 guna membantu proses penghitungan.
c. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari tiap indikator kepemimpinan transformasional dengan kinerja pengurus LDK
menggunakan regresi linear berganda analisis satu jalur. Dalam pengolahan data digunakan program SPSS versi 11.5 guna membantu
proses penghitungan.
3.6. Prosedur Penelitian