2.1.2. Dimensi Kepemimpinan Transformasional
Bass dalam Van Wart, 2005 mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai empat dimensi, yaitu :
1. Pertimbangan Anggota Individualized consideration Pertimbangan individual memiliki makna serupa dengan ;
pembinaan, memberi dukungan secara pribadi, pelatihan sesuai dengan kebutuhan, mempercayai anggota, menghormati dan empati
Bass dalam Van Wart, 2005. Dalam Islam pemimpin harus dapat memahami dan menyelam
jiwa rakyatnya yang berbeda-beda pembawaan dan wataknya Permadi, 1996. Seperti yang dijelaskan oleh hadits, yaitu :
“ Apabila salah seorang kamu mengimami manusia, hendaknya ia meringankanmu karena di antara mereka makmum itu ada
yang kecil dan ada yang tua, ada orang lemah dan ada pula yang mempunyai hajat keperluan. Apabila shalat sendirian,
hendaklah ia shalat menurut yang ia kehendaki.” H.R Bukhari dan Muslim
2. Pengaruh Ideal Idealized Influence Dimensi pengaruh ideal, sangatlah mirip dengan konsep
karisma. Pemimpin mempunyai pengaruh yang berfungsi sebagai peran yang kuat bagi para pengikut mereka. Pengikut mengidentifikasikan
tujuan dan tindakan pemimpin dan mengikutinya. Pada dasarnya,
pengaruh idividual dapat diartikan menjadi pemimpin yang mempunyai kemampuan dan kepercayaan Van Wart, 2005.
Pemimpin mendahulukan kepentingan perubahaan dan kepentingan diri. Ia sebagai pimpinan organisasi, bersedia memberikan
pengorbanan untuk kepentingan organisasi Munandar, 2001. 3. Rangsangan Pengetahuan Intellectual stimulation
Pemimpin mendorong pengikut untuk menciptakan peluang- peluang baru, memecahkan masalah dengan cara baru, dan untuk
membayangkan masa depan yang berbeda. Rangsangan intelektual menekankan tehnik seperti berbagi informasi, brainstorming, visi
artikulasi, dan pengembangan karyawan ditargetkan pada perbaikan organisasi. Pemimpin jenis ini sering dianggap sebagai visioner Van
Wart, 2005. 4. Inspirasi Motivasi Inspirational motivation
Ketika para pemimpin berhasil menggunakan inspirasi motivasi, para pengikut mampu melampaui potensi diri mereka cukup lama untuk
bergairah dalam organisasi, tujuan kelompok, dan kelompok yang berprestasi. Melalui peningkatan semangat tim, pemimpin dapat
memotivasi pengikutnya untuk mengejar standar yang lebih tinggi atau untuk berkorban tanpa ketergantungan pada insentif ekstrinsik Van
Wart, 2005.
2.1.3. Ciri-ciri Kepemimpinan Transformasional