Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

5 Menggabung semua lingkaran mendapat 25 bonus poin d. Elaborasi Skor elaborasi didasarkan pada penambahan detail yang diberikan pada ide stimulus gambar termasuk di dalamnya warna, shading, dan dekorasi. Skor 1 diberikan untuk setiap tambahan dari ide-ide dasar. Nilai kasar yang diperoleh dari setiap aspek kelancaran, kelenturan, orisinalitas, bonus orisinalitas, dan elaborasi kemudian dijumlahkan sehingga memperoleh nilai total tes kreativitas untuk masing-masing subjek. Hal ini dapat dilambangkan dengan rumus: XR = F1 + F2 + O + E Keterangan: XR= Skor kreativitas rater F1 = Skor faktor kelancaran fluency F2 = Skor faktor keluwesan flexibility O = Skor faktor orisinalitas originality E = Skor faktor elaborasi elaboration Dari skor yang diperoleh, maka dilakukan kategorisasi nilai berdasarkan norma pada tabel berikut: Tabel 2. Kategorisasi Norma Nilai Kreativitas Rentang Nilai Kategorisasi X ≥ µ + 1,0 σ Tinggi µ - 1,0 σ ≤ X µ + 1,0 σ Sedang X µ - 1,0 σ Rendah

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Universitas Sumatera Utara 1. Tes kreativitas figural Validitas merupakan derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu tes tidak begitu saja melekat pada tes itu sendiri, tetapi tergantung penggunaan dan subjeknya. Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Sukadji, 2000. Pada penelitian yang dilakukan oleh Adiyanti dalam Syukri Zulkarnain, 2005 diperoleh koefisien validitas dari Tes Kreativitas Figural cukup memuaskan. Koefisien validitas antara nilai keempat aspek yang diukur berkisar antara rxy = 0,62 sampai 0,67 pada taraf signifikansi p 0,01. Selain itu, koefisien reliabilitas keempat aspek dari Tes Kreatifitas Figural berkisar dari 0,86 – 0,98 Torrance, dalam Syukri Zulkarnain, 2002. Hal ini menunjukkan bahwa Tes Kreativitas Figural memiliki validitas dan reliabilitas yang baik, sehingga peneliti tidak lagi menguji validitas dan reliabilitas dari Tes Kreativitas Figural. 2. Skala persepsi terhadap iklim kelas a. Validitas Pada penelitian ini peneliti menggunakan 2 jenis validitas yaitu validitas tampang dan validitas isi. Validitas tampang adalah bagaimana kesan pertama yang muncul ketika melihat sebuah alat ukur. Sedangkan validitas isi adalah penilaian secara subjektif mengenai kelayakan suatu aitem atau skala oleh orang- orang yang memiliki pengetahuan mengenai masalah yang diajukan Litwin, 2003. Universitas Sumatera Utara Validitas tampang diwujudkan dengan penyajian alat ukur yang rapih dan jelas. Sedangkan validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat penyajian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement Azwar, 2000. Professional judgment dalam penelitian ini adalah dosen sebagai pembimbing dalam penelitian. Penggunaan blue print sangat membantu untuk tercapainya validitas suatu alat ukur karena memuat cakupan isi yang hendak diungkap. b. Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya Azwar, 1999. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi butir-butir pernyataan tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama Azwar, 2000. Sebelum dilakukan reliabilitas terlebih dahulu dilakukan uji daya beda aitem. Daya beda suatu alat ukur dalam penelitian sangat diperlukan karena dapat diketahui seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsinya. Parameter daya beda aitem diperoleh melalui komputasi korelasi antara distribusi skor skala itu sendiri yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r ix . Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r ix ≥ 0.275. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.275 daya bedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r ix 0.275 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2003. Universitas Sumatera Utara Pengujian daya beda aitem dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor tiap aitem dengan skor total, dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS 14,0 for Windows. Setelah melalui uji daya beda aitem, peneliti melakukan pengujian reliabilitas. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, yaitu suatu bentuk tes hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek penelitian. Teknik yang digunakan adalah koefisien alpha cronbach. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas rxx` yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka satu menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki Azwar, 2000. Teknik koefisien alpha untuk menguji reliabilitas alat ukur dihitung dengan bantuan program SPSS 14,0 for Windows.

F. Hasil Uji Coba Alat Ukur