BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Analisa data diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian
dilanjutkan dengan hasil penelitian, dan hasil tambahan penelitian. Selanjutnya pada pembahasan akan dibahas mengenai hasil analisa data.
A. Analisa Data
1. Gambaran subjek penelitian
Subjek penelitian adalah siswa SMA Kalam Kudus Medan yang terwakilkan dari setiap tingkatan kelas yaitu kelas X, XI, dan XII dengan jumlah
sampel keseluruhan 138 orang. Dari 138 orang diperoleh gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin, usia, urutan kelahiran, dan ukuran keluarga.
a. Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, maka dapat digambarkan penyebaran subjek penelitian pada tabel 5 berikut ini:
Tabel 5. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah N
Persentase
Perempuan 80 orang
57.97 Laki-laki
58 orang 42.03
Total 138 orang
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5, diperoleh gambaran bahwa jumlah subjek penelitian terbanyak adalah perempuan, yaitu 80 orang 57.97 sedangkan subjek
penelitian laki-laki sebanyak 58 orang 42.03.
b. Usia
Berdasarkan usia, maka dapat digambarkan penyebaran subjek penelitian pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
Persentase
15 32
23.18 16
42 30.44
17 37
26.81 18
27 19.57
Total 138
100
Dari tabel 6 di atas terlihat bahwa subjek penelitian yang berusia 16 tahun merupakan jumlah yang terbesar sebanyak 30.44 dan jumlah terkecil subjek
yang berusia 18 tahun sebanyak 19.57.
c. Ukuran Keluarga
Ukuran keluarga menurut Hurlock 2000, terbagi atas 4 bagian, yaitu keluarga satu anak yang berarti dalam keluarga tersebut hanya mempunyai satu
anak. Kedua, keluarga kecil yaitu keluarga yang mempunyai dua atau tiga orang anak. Ketiga, keluarga sedang yaitu keluarga yang mempunyai empat atau lima
orang anak. Keempat, keluarga besar yaitu keluarga yang mempunyai enam orang
Universitas Sumatera Utara
anak atau lebih. Berdasarkan ukuran keluarga, penyebaran subjek penelitian dapat digambarkan pada tabel 7 berikut ini.
Tabel 7. Gambaran subjek berdasarkan Ukuran Keluarga
Ukuran Keluarga N
Persentase
1 anak 6
4.35 Kecil
86 62.32
Sedang 42
30.44 Besar
4 2.89
Jumlah 138
100
Berdasarkan tabel 7 di atas, maka dapat digambarkan penyebaran subjek penelitian dengan ukuran keluarga terbanyak adalah ukuran keluarga kecil
sebanyak 62.32 dan yang paling sedikit adalah ukuran keluarga besar sebanyak 2.89.
d. Urutan kelahiran
Berdasarkan urutan kelahiran, maka penyebaran subjek penelitian dapat digambarkan pada tabel 8 berikut.
Tabel 8. Gambaran Subjek Penelitian berdasarkan Urutan Kelahiran
Urutan kelahiran Jumah
Persentase
Anak tunggal 6
4.35 Anak sulung
40 28.98
Anak tengah 44
31.88 Anak bungsu
48 34.79
Total 138
100
Dari tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang merupakan anak bungsu merupakan jumlah yang terbesar sebanyak 34.79 dan jumlah yang
terkecil adalah subjek yang merupakan anak tunggal yaitu sebanyak 4.35.
Universitas Sumatera Utara
2. Hasil Penelitian
a. Uji asumsi penelitian
Sebelum dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi pada data penelitian yang diperoleh yang meliputi uji normalitas sebaran, uji linearitas yang
kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis. Pengujian asumsi dan analisa data menggunakan bantuan program SPSS 14,0 for Windows.
1 Uji normalitas sebaran
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik statistik One- Sample Kolmogorov-Smirnov. Kaidah yang digunakan yaitu jika p 0.05 maka
sebaran data normal. Sedangkan jika p 0.05 maka sebaran data tidak normal. Data iklim kelas menunjukkan nilai Z = 0.880 dengan p = 0.421, sedangkan data
kreativitas menunjukkan nilai Z = 1.074 dengan p = 0.199. Berdasarkan hasil analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa sebaran data kedua variabel tersebut
adalah normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini. Tabel 9. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
iklim kreativitas
N 138
138 Normal
Parametersa,b Mean
155,56 48,01
Std. Deviation 18,249
29,801 Most Extreme
Differences Absolute
,075 ,091
Positive ,042
,091 Negative
-,075 -,090
Kolmogorov-Smirnov Z ,880
1,074 Asymp. Sig. 2-tailed
,421 ,199
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Universitas Sumatera Utara
2 Uji linearitas hubungan Uji linearitas hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan
kreativitas dilakukan dengan metode statistik analisa regresi. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini.
Tabel 10. Linearitas hubungan antara persepsi terhadap iklim sekolah kreativitas
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
1695,904 1
1695,904 1,922
,168a Residual
119973,0 88
136 882,155
Total 121668,9
93 137
a Predictors: Constant, iklim b Dependent Variable: kreativitas
Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas adalah hubungan tidak linear karena p = 0.168 sementara
syarat hubungan linear adalah p 0.05. Nilai F hitung yang diperoleh adalah 1.922 dengan F tabel = 3.90. Hal ini menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari
F tabel, yang berarti tidak ada hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan.
Hubungan linear di atas dapat pula dilihat pola penyebaran skor skalanya dengan menggunakan teknik interactive graph, yang menghasilkan diagram
pencar scatter plot, seperti dilihat pada gambar 1 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Uji linearitas sebaran persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas
b. Hasil analisa data
1 Hasil perhitungan korelasi
Untuk pengujian statistik, maka dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut:
Ho : ρ = 0 “Tidak ada hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan”.
Ha : ρ 0 “Ada hubungan positif antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan”.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisis statistik dengan menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil uji statistik ini dapat dilihat
pada tabel 11 di bawah ini: Tabel 11. Korelasi Pearson
Iklim Kreativitas
Iklim Pearson Correlation
1 ,118
Sig. 2-tailed ,168
Sum of Squares and Cross-products
45626,036 8796,442
Covariance 333,037
64,208 N
138 138
Kreativitas Pearson Correlation ,118
1 Sig. 2-tailed
,168 Sum of Squares and
Cross-products 8796,442
121668,993 Covariance
64,208 888,095
N 138
138
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 14.0 for windows, diperoleh
nilai r = 0.118 dengan p = 0.168 untuk korelasi antara persepsi terhadap iklim
kelas dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotes nol Ho diterima dan hipotesa alternatif Ha ditolak
yang artinya tidak ada hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan.
Universitas Sumatera Utara
c. Kategorisasi
Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokkan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi
bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dua kategori untuk persepsi terhadap iklim kelas dan
tiga kategori untuk kreativitas. Kategorisasi yang dilakukan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan mean dan standar deviasi.
1 Gambaran skor persepsi terhadap iklim kelas
Skala persepsi terhadap iklim kelas terdiri dari 52 aitem yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala persepsi terhadap iklim kelas yang diisi oleh subjek maka
diperoleh gambaran skor empirik dan hipotetik seperti pada tabel 12 di bawah ini. Tabel 12. Gambaran skor empirik dan hipotetik persepsi terhadap iklim kelas
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik Min
Maks Means SD
Min Maks Mean SD
Persepsi Terhadap
Iklim Kelas 89
197 155.56 18.249
52 208
130 26
Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel persepsi terhadap iklim kelas yang menunjukkan
µE µH sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap iklim kelas subjek penelitian berada di atas rata-rata persepsi terhadap iklim kelas pada populasi
umumnya. Rangkuman data penelitian tersebut selanjutnya digunakan oleh peneliti
untuk mengkategorisasi persepsi terhadap iklim kelas pada siswa SMA Kalam
Universitas Sumatera Utara
Kudus Medan menjadi 2 kategori yaitu positif dan negatif. Sebelum mengkategorisasi, terlebih dahulu ditentukan standard eror pengukuran Se yang
akan memberikan kecermatan hasil pengukuran, karena akan dapat menentukan fluktuasi dari skala persepsi terhadap iklim kelas pada siswa SMA Kalam Kudus
Medan. Berikut rumus standard eror pengukuran Azwar, 2007: Se = Sx
√ 1-r
xx’
Keterangan: Se = standard error dalam pengukuran
Sx = standard deviasi skor R
xx
= Koefisien reliabilitas Berdasarkan pengolahan skala persepsi terhadap iklim kelas pada siswa
SMA Kalam Kudus Medan bantuan program SPSS 14,0 for Windows diperoleh r
xx’
= 0.924 dan Sx = 18.249 sehingga standar error dalam pengukuran ini adalah: Se = 18.249
√ 1-0,924 Se = 18.249
√ 0,076 Se = 5.03
Mengetahui besarnya Se akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala persepsi terhadap iklim kelas, yaitu:
X ± Zα2 Se
Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95, maka didapat nilai Z berdasarkan tabel distribusi normal yaitu 1, 96. Dengan begitu fluktuasi skor
skala persepsi terhadap iklim kelas menurut hasil ukur skala tersebut adalah: X ± 5.03 1.96
Universitas Sumatera Utara
X ± 9.8588 dibulatkan menjadi X ± 10 Maka, X + 10 = 156 + 10 = 166
X – 10 = 156 - 10 = 146 Dari perhitungan diatas maka kategorisasi pengelompokan persepsi siswa
terhadap iklim kelas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan dapat dilihat pada tabel 13 berikut:
Tabel 13. Kategorisasi data empirik persepsi terhadap iklim kelas
Variabel Rentang
Nilai Kategori
Frekuensi Persentase
Persepsi Terhadap
Iklim Kelas X
≥ 166 Positif
44 31.89
X ≤ 146
Negatif 41
29.71 146 X 166 Tidak
tergolongkan 53
38.4
Berdasarkan kategorisasi pada tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa termasuk ke dalam kategori positif 31.89 untuk persepsi terhadap
iklim kelas. Selebihnya 29.71 tergolong dalam kategori negatif dan 38.4 tergolong dalam kategori tidak tergolongkan.
2 Gambaran skor kreativitas
Deskripsi data kreativitas pada penelitian ini dapat dilihat tabel 14 berikut. Tabel 14 Deskripsi Data Kreativitas Figural
Variable N
Min Max
Mean SD
Kreativitas 138
8 122
48.01 29.801
Valid N listwise 138
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data kreativitas pada tabel 14 diperoleh bahwa nilai mean empiriknya adalah 48.01 dengan SD empirik 29.801. Kriteria untuk variabel
kreativitas dikategorisasikan menjadi 3 kategori Azwar, 2000 seperti pada tabel 15 berikut.
Tabel 15. Kategorisasi Data Empirik Kreativitas Figural
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
Kreativitas X
≥ 78 Tinggi
25 18.12
18 X 78 Sedang
86 62.32
X ≤ 18
Rendah 27
19.56
Berdasarkan tabel 15 di atas dapat dilihat bahwa kreativitas siswa SMA Kalam Kudus Medan termasuk ke dalam kategorisasi sedang 62.32, dan
selebihnya 19.56 tergolong kategori rendah dan 18.12 tergolong kategori tinggi.
d. Hasil Tambahan
Setelah dilakukan pengujian statistik untuk data utama dalam penelitian ini, maka diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara persepsi terhadap
iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan. Ada beberapa hasil tambahan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat memperkaya
hasil penelitian, antara lain perbedaan kreativitas ditinjau dari jenis kelamin, usia, ukuran keluarga, dan urutan kelahiran, serta perbedaan persepsi terhadap iklim
kelas ditinjau dari tingkatan kelas. Setelah itu akan dijelaskan deskripsi dimensi- dimensi variabel penelitian.
Universitas Sumatera Utara
1 Gambaran kreativitas berdasarkan subjek penelitian
a Gambaran skor kreativitas berdasarkan jenis kelamin
Untuk melihat gambaran kreativitas berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini.
Tabel 16. Gambaran skor kreativitas berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin
Jumlah Mean
Standard deviasi
F hitung
F tabel Sig.
Laki-laki 58
53.57 34.608
3.550 3.91
0,062 Perempuan
80 43.98
25.234
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan kreativitas antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Hal ini dapat dilihat
pada F tabel F hitung, dengan p 0.05.
b Gambaran kreativitas berdasarkan usia
Gambaran kreativitas berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 17 di bawah ini.
Tabel 17. Gambaran kreativitas berdasarkan usia
Usia N
Mean Standar
Deviation F hitung
F tabel Sig.
15 tahun 32
46,00 28.830
0.995 2.67
0.397 16 tahun
42 42.93
28.813 17 tahun
37 50.70
32.208 18 tahun
27 54.59
29.003 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa F hitung = 0.995 dengan p 0.05,
dan F tabel = 2.67. Hal ini menunjukkan bahwa F tabel F hitung, yang berarti tidak ada perbedaan kreativitas jika ditinjau dari usia.
Universitas Sumatera Utara
c Gambaran kreativitas berdasarkan ukuran kelurga
Gambaran kreativitas berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 18 berikut. Tabel 18. Gambaran kreativitas berdasarkan ukuran keluarga
Ukuran Keluarga
N Mean
Standar Deviation
F hitung
F tabel Sig.
1 anak 6
77,67 34.731
3.106 3.06
0.048 Kecil
86 47,80
30.373 Sedang
42 46.02
26.825 Besar
4 28.75
16.215 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mean tertinggi dari
kreativitas jika ditinjau dari ukuran keluarga terdapat pada siswa yang termasuk dalam ukuran kecil dan terdapat perbedaan kreativitas jika ditinjau dari ukuran
keluarga F hitung = 3.106, p 0.050 F tabel = 3.06 F tabel F hitung.
d Gambaran kreativitas berdasarkan urutan kelahiran
Gambaran kreativitas berdasarkan urutan kelahiran dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini.
Tabel 19. Gambaran kreativitas berdasarkan urutan kelahiran
Urutan kelahiran
N Mean
Standar Deviation
F hitung F tabel
Sig.
Anak tunggal 6
77,67 34,731
2.225 2.67
0.088 Anak sulung
40 46,03
30,956 Anak tengah
44 45,27
28,412 Anak bungsu
48 48,46
28,352 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa F hitung = 2.225 dengan p 0.05,
dan F tabel = 2.67. Hal ini menunjukkan bahwa F tabel F hitung, yang berarti tidak ada perbedaan kreativitas jika ditinjau dari urutan kelahiran.
Universitas Sumatera Utara
2 Gambaran persepsi terhadap iklim kelas berdasarkan subjek penelitian
a Gambaran persepsi terhadap iklim kelas ditinjau dari tingkatan kelas
Gambaran persepsi terhadap iklim kelas pada subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 20 berikut.
Tabel 20. Gambaran persepsi terhadap iklim kelas berdasarkan tingkatan kelas
Kelas N
Mean Standard
Deviation F hitung
F tabel Sig.
X 50
156.66 17.115
1,234 3.06
0.294 XI
39 151.67
16.490 XII
48 157.46
20.673
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa F hitung = 1.234 dengan p 0.05, dan F tabel = 3.06. Hal ini menunjukkan bahwa F tabel F hitung, yang berarti
tidak ada perbedaan kreativitas jika ditinjau dari urutan kelahiran.
3 Deskripsi dimensi-dimensi varibel penelitian
Deskripsi dimensi persepsi terhadap iklim kelas dan kreativitas dapat digambarkan melalui tabel 21 berikut ini:
Tabel 21. Deskripsi dimensi persepsi terhadap iklim kelas
Dimensi N
Min Maks
Mean SD
Kekompakan siswa 138
13 27
22,11 2,730
Dukungan guru 138
16 34
25,65 3,942
Keterlibatan dalam pembelajaran
138
15 47
35,74 4,932
Investigasi 138
13 44
33,33 5,520
Orientasi tugas 138
8 24
18,51 3,174
Kerjasama 138
6 16
11,51 2,159
Kesetaraan
138
10 28
20,52 3,705
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 21 dapat diketahui bahwa pada persepsi terhadap iklim kelas, dimensi keterlibatan dalam pembelajaran mempunyai mean tertinggi dari ketujuh
dimensi persepsi terhadap iklim kelas yaitu 35.74. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi keterlibatan dalam pembelajaran lebih menonjol pada siswa SMA Kalam
Kudus Medan daripada dimensi-dimensi lainnya yang juga turut mempengaruhi. Dapat digambarkan bahwa siswa SMA Kalam Kudus Medan memiliki perhatian
terhadap kegiatan proses belajar yang ada di dalam kelas, berpartisipasi secara aktif ketika diskusi sedang berlangsung, serta mau mengerjakan tugas-tugas
tambahan yang diberikan guru. Siswa juga merasa senang dengan teman-teman dan guru-guru yang ada di kelasnya serta menilai bahwa suasana kelas yang
dirasakannya menyenangkan. Deskripsi dimensi kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan dapat
dilihat pada tabel 22 di bawah ini. Tabel 22. Deskripsi ciri-ciri kreativitas
Ciri-ciri N
Min Max
Mean SD
Kelancaran berpikir 138
1 32
9,15 6,704
Keluwesan berpikir 138
1 35
7,09 5,200
Elaborasi 138
1 65
13,16 10,043
Keaslian 138
48 9,51
9,903 Bonus
138 65
9,10 13,571
Dari tabel 22 di atas dapat dilihat bahwa pada variabel kreativitas, elaborasi mempunyai mean tertinggi dari keempat ciri-ciri yang ada pada
kreativitas. Ini berarti bahwa ciri-ciri elaborasi dari kreativitas lebih menonjol daripada ciri-ciri lainnya yaitu sebesar 13.16. Oleh karena itu, dapat digambarkan
bahwa siswa SMA Kalam Kudus Medan lebih mampu dalam mengembangkan
Universitas Sumatera Utara
gagasan, menambahkan dan memperinci detail-detail dari suatu objek, situasi ataupun gagasan sehingga lebih menarik.
B. Pembahasan