2.3 Jasa 2.3.1 Pengertian Jasa
Ruang lingkup pemasaran tidak hanya mencakup pada penghasilan produk yang berwujud, tetapi juga produk tidak berwujud seperti jasa. Industri jasa beraneka ragam
seperti pada hotel, jasa boga, penyewaan ruangan untuk kantor dan sebagainya. Banyak ahli pemasaran yang mengemukakan definisi jasa, dimana masing-masing
berdasarkan pada sudut pandangnya masing-masing. Beberapa pendapat para ahli yaitu sebagai berikut
Menurut Kotler 2002:486 adalah : Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh
satu pihak-pihak pada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat
dikaitkan dengan suatu produk fisik. Sedangkan menurut Basu Swastha dalam buku azas-azas Marketing 2000; 318 jasa
adalah :
Barang yang tidak kentara Intangible Product yang dibeli atau dijual di
pasar melalni suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan.
Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasamya pengertian Jasa mengandung unsur penting, yaitu produk yang tidak berwujud, yang
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Jasa juga tidak mengakibatkan peralihan kepemilikan suatu barang secara fisik dan jika transaksi
dalam pembelian suatu jasa, konsumen hanya memperoleh sesuatu sebagai bukti bahwa jasa tersebut sudah dibeli.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Kategori Jasa Menurut Kotler dalam buku Manajemen Pemasaran 2002; 487 ada lima
kelompok penawaran, yaitu: Barang berwujud pure tangible good
1 Produk yang ditawarkan berupa barang berwujud seperti sabun, pasta gigi,
atau garam. Tidak ada jasa yang menyertai produk itu. 2
Barang berwujud dengan jasa pelayanan tangible good with accompanying service.
3 Produk yang ditawarkan berupa barang berwujud yang diikuti satu atau
beberapa jasa untuk meningkatkan daya tarik konsumen, seperti ruang pamer, pengiriman, perbaikan dan pemeliharaan, bantuan aplikasi, pelatihan operator,
nasihat instalasi, pemenuhan garansi. 4
Jasa campuran hybrid. 5
Penawaran barang dan jasa dengan proporsi yang sama, misalnya orang mengunjungi restoran untuk mendapatkan makanan dan pelayanan.
6 Jasa pelayanan pokok disertai barang-barang dan jasa tambahan major service
with accompanying minor goods and service 7
Tawaran terdiri dari satu jasa utama disertai jasa tambahan atau barang pendukung. Contohnya, para penumpang pesawat terbang membeli jasa
transportasi. Perjalanan itu meliputi barang yang berwujud, seperti makanan, dan minuman, potongan tiket dan majalah penerbangan.
8 Jasa murni pure service
9 Penawaran hanya berupa jasa, misalnya mencakup jasa menjaga bayi,
psikoterapi, dan jasa memijat.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Karakteristik Jasa
Jasa sebagai suatu produk perusahaan yang dapat ditawarkan memiliki karakteristik yang berbeda Dari produk biasa. Jasa memiliki beberapa karakteristik
yang mempengaruhi program pemasarannya. Menurut Kotler 2002; 488-492 ada
empat karakteristik Jasa yaitu:
1 Tidak Berwujud intangible
Tidak seperti halnya produk fisik, Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.
2 Tidak Terpisahkan inseparability
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika seseorang memberikan pelayanan, maka penyediaannya merupakan bagian dari
jasa itu. Karena klien juga hadir saat jasa itu dilakukan, interaksi penyedia- klien merupakan ciri khusus pemasaran jasa. Baik penyedia maupun klien
mempengaruhi basil jasa.
3 Bervariasi variability
Karena tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu diberikan, jasa sangat bervariasi.
4 Mudah Lenyap perishability
Jasa tidak bisa disimpan. Sifat jasa mudah lenyap perishability tidak menjadi masalah bila permintaan tetap.
2.4 Promosi 2.4.1 Pengertian Promosi