Regresi Linear Berganda ANALISIS DAN EVALUASI

Lanjutan Tabel 4.5 No. Kode Emiten 2003 2004 2005 2006 2007 Rata-rata 43 TRST 212.5 208.75 170 140 195.5833333 185.3666667 44 IGAR 122.0833333 118.3333333 122.0833333 100.4166667 124 117.3833333 45 DAVO 292.0833333 621.6666667 132.0833333 418.3333333 388.75 370.5833333 46 FASW 491.6666667 731.25 1031.666667 1039.166667 1511.666667 961.0833333 47 IKAI 96.25 122.5 112.9166667 94.58333333 402.25 165.7 48 GGRM 10050 13662.5 13045.83333 10137.5 10062.5 11391.66667 49 JKSW 32.08333333 86.25 66.66666667 80.83333333 287.0833333 110.5833333 50 MERK 10629.16667 20858.33333 25233.33333 55.41666667 50762.5 21507.75 51 PYFA 195 59.58333333 55.41666667 47.5 79.41666667 87.38333333 52 CPIN 207.5 269.5833333 364.1666667 407.0833333 921.6666667 434 53 ETWA 90 167.5 202.0833333 204.1666667 354.1666667 203.5833333 54 KAEF 191.25 180.8333333 171.25 150.4166667 265 191.75 55 MRAT 465.4166667 425.4166667 347.5 308.75 314.1666667 372.25 56 BRPT 203.3333333 301.25 691.6666667 492.5 1925.416667 722.8333333 57 KLBF 252.5 454.1666667 829.1666667 1289.166667 1303.333333 825.6666667 58 BRNA 1479.166667 1402.083333 1268.333333 899.1666667 935 1196.75 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 data diolah

2. Regresi Linear Berganda

Tabel 4.6 menunjukkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan data dengan SPSS 17.00 for Windows. Tabel 4.6 Hasil Estimasi Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Partial Part Tolerance VIF 1 Constant 2.532 3.062 .827 .412 LN_Beta -.105 .322 -.034 -.326 .745 -.165 -.045 -.032 .901 1.110 LN_GDP .591 .270 .586 2.189 .033 .591 .288 .218 .138 7.247 LN_SukuBu nga .531 .304 .447 1.743 .087 .580 .233 .173 .150 6.668 LN_NilaiTuk ar -.368 .113 -.534 -3.273 .002 .252 -.410 -.325 .371 2.693 a. Dependent Variable: LN_HargaSaham Sumber: Hasil Penelitian, 2009 SPSS 17.00 Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu model regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 2.532 + -0.105X 1 + 0.591X 2 + 0.531X 3 + -0.368X 4 + e Persamaan regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas risiko sistematis, GDP, suku bunga, dan nilai tukar terhadap variabel terikat harga saham secara simultan maupun secara parsial yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan penulis. Hasil regresi linear berganda dapat disimpilkan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 2.532 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel independent atau bebas risiko sistematis, GDP, Inflasi, suku bunga dan nilai tukar maka harga saham perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia adalah Rp. 11.66362 b. Risiko sistematis yang diukur melalui indeks beta mempunyai nilai sebesar -0.105 yang menyatakan bahwa apabila harga saham perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia naik Rp.1 maka risiko sistematis beta saham perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia akan turun – sebesar -0.105 dan demikian juga sebaliknya. Indeks beta mengukur sampai sejauh mana harga saham individual berfluktuasi bersamaan dengan berfluktuasi bersamaan dengan berfluktuasinya harga pasar. Indeks beta dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai negatif. Indeks beta negatif berarti terjadi kondisi yang berlawanan, jika secara umum harga saham mengalami kenaikan maka harga saham individu yang mewakili indeks beta negatif mengalami penurunan. c. GDP yang digunakan adalah GDP yang dirinci menurut lapangan usaha by sector dan data agregat yang digunakan atas dasar harga konstan mempunyai nilai sebesar 0.591 yang menyatakan bahwa apabila harga saham perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia naik Rp.1 maka GDP akan naik + sebesar 0.591 dan demikian juga sebaliknya. d. Suku bunga yaitu berupa suku bunga riil yang dihitung dari perubahan suku bunga SBI Sertifikat Bank Indonesia jangka waktu satu bulan yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi, mempunyai nilai sebesar 0.531 yang menyatakan bahwa apabila harga saham perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia naik Rp.1 maka suku bunga akan naik + sebesar 0.531 dan demikian juga sebaliknya. e. Nilai tukar diukur dari perubahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika setelah disesuaikan dengan tingkat inflasi, mempunyai nilai sebesar -0.368 yang menyatakan bahwa apabila harga saham perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia naik Rp.1 maka nilai tukar akan turun – sebesar -0.368 dan demikian juga sebaliknya. Dalam banyak penelitian menemukan hubungan bahwa di dalam kondisi yang normal dimana fluktuasi nilai tukar yang tidak terlalu tinggi, hubungan perubahan nilai tukar terhadap harga saham adalah positif.

3. Pengujian Asumsi Klasik