BAB II URAIAN TEORITIS
1. Peneliti Terdahulu
a. Natarsyah 2000
Penelitian yang dilakukan Natarsyah pada perusahaan kelompok industri barang konsumsi yang go pubic di pasar modal menggunakan 16
perusahaan dengan tahun penelitian 1990 sampai dengan tahun 1997, menemukan bahwa indeks Beta sebagai pengukur risiko sistematis
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Disamping itu, dalam hasil peneltian ditemukan juga bahwa aspek psikologi pasar,
ketidakstabilan emosi para pemodal menyebabkan reaksi yang berlebihan. Reaksi demi reaksi yang memuncak menyebabkan tekanan pada pasar
tekanan jual maupun tekanan beli yang berlebihan sehingga
mempengaruhi harga saham turun maupun naik secara tajam. b.
Tandelilin 2000
Pada penelitiannya “Determinants of Systematic Risk : The Experience of some Indonesian Common Stock”, Tandelilin mengambil sampel 60
perusahaan non-financial yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode tahun 1990 sampai dengan tahun 1994. Dari hasil penelitian
ditemukan bahwa faktor-faktor ekonomi makro seperti perubahan tingkat pendapatan daerah yaitu Produk Domestik Bruto PDB atau Gross
Domestic Product GDP aktual, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko sistematis. Hasil temuan
justru menunjukkan bahwa variabel-variabel keuangan perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap risiko sistematis.
c. Njo Anastasia, Yanny Widiastuty Gunawan, dan Imelda Wijiyanti
2003
Penelitian yang dilakukan oleh Anastasia dkk. menunjukkan, properti merupakan salah satu sektor yang terpuruk sejak krisis ekonomi. Hal ini
mengakibatkan harga saham properti di bursa efek juga ikut terpuruk. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor fundamental dan
risiko sistematik mempengaruhi harga saham atau tidak di sektor properti mempunyai metode pengambilan sampel secara purposive sampling
method. Dari tiga puluh tiga perusahaan hanya tiga belas perusahaan yang diambil karena memiliki laporan keuangan secara lengkap tahun 1996
sampai dengan 2001. Hasil penelitian menunjukkan hanya faktor fundamental Book Value BV yang mempengaruhi harga saham secara
parsial, sedangkan faktor fundamental lainnya tidak berpengaruh.
d. Utami dan Rahayu 2003