Fransiskus : Analisis Pengaruh Risiko Sistematis Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia, 2009
b. Bagi Investor
Sebagi bahan rekomendasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan invetasi pada saham perusahaan manufaktur
terbuka di Bursa Efek Indonesia.
c. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat memberikan kejelasan dari ketidakkonsistenan teori-teori mengenai pengaruh resiko sistematis dan indikator makro
ekonomi GDP, Suku Bunga, dan Nilai Tukar dengan mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing variabel tersebut mampu
menjelaskan variansi harga saham pada perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia.
d. Bagi Para Peneliti Lanjutan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dukungan referensi untuk penelitian lanjutan pada ruang lingkup dan kajian yang lebih
luas.
e. Bagi Penulis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan pengetahuan dan mengetahui serta menganalisis risiko sistematis dan makro
ekonomi terhadap harga saham manufaktur terbuka.
12. Metode Penelitian
a. Batasan Operasional
Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Fransiskus : Analisis Pengaruh Risiko Sistematis Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia, 2009
a. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 2 bagian,
yaitu: 1.
Variabel bebas independent variable, mencakup: risiko sistematis beta dan makro ekonomi GDP, suku bunga dan
nilai tukar 2.
Variabel terikat dependent variable yaitu harga saham perusahaan manufaktur terbuka yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. b.
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2003 sampai dengan 2007. c. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan dan harga
saham perusahaan periode 2003 sampai dengan 2007 dan data indikator makro ekonomi mencakup GDP, suku bunga dan nilai
tukar pada tahun 2003 sampai dengan 2007. b.
Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel bebas independent variable
1. Risiko sitematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi atau hubungan antara tingkat hasil suatu aset berisiko terhadap tingkat hasil pasar.
Kecenderungan sebuah saham bergerak naik dan turun mengikuti pasar akan tercermin dalam koefisien beta beta
Fransiskus : Analisis Pengaruh Risiko Sistematis Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia, 2009
coefficient , Brigham, 2006:240. Risiko ini bersifat umum
dan berlaku bagi semua saham dalam bursa saham yang bersangkutan. Risiko ini juga disebut risiko yang tidak dapat
didiversifikasi undiversifisiable risk Halim, 2005:41. Untuk menghitung beta digunakan teknik regresi yaitu
mengestimasi beta suatu sekuritas dengan menggunakan return- return sekuritas sebagi variabel terikat dan return-return pasar
sebagai variabel bebas. Return market R
mt
merupakan perubahan indeks pasar yang dinyatakan dalam persentase yaitu
indeks pasar sekarang dibandingkan dengan indeks pasar kemarin, atau indeks pasar bulan ini dibandingkan dengan
indeks pasar bulan lalu, dan perubahannya dinyatakan dalam persentase Samsul, 2006:373.
1 -
t 1
- t
t mt
IHSG IHSG
- IHSG
R Market
Return =
=
Keterangan : IHSG
t
= Indeks Harga Saham Gabungan bulan ini IHSG
t-1
= Indeks Harga Saham Gabungan bulan lalu Lalu, akan dihitung juga return saham individualnya dengan
rumus Samsul, 2006:292:
1 -
t 1
- t
t t
i,
IHSI IHSI
- IHSI
R =
Keterangan : R
i,t
= return saham individual untuk waktu t bulan berjalan IHSI
t
= Indeks Harga Saham Individual untuk waktu t IHSI
t-1
= Indeks Harga Saham Individual untuk waktu sebelumnya
Fransiskus : Analisis Pengaruh Risiko Sistematis Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia, 2009
Sehingga, beta saham yang diperoleh adalah dengan rumus Anastasia, 2003:127:
2 mt
2 mt
t i,
mt t
i, mt
R R
R R
R R
Beta
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
× =
n n
Dimana: n = 12 bulan yang dikonversikan menjadi 1 tahun. 2.
GDP Gross Domestic Product, sebagai pendapatan total dari setiap orang dalam perekonomian dan sebagai pengeluaran total
atas output barang dan jasa perekonomian, menunjukkan cerminan dari kinerja ekonomi. Gross Domestic Product GDP
adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu Mankiw,
2003:18. GDP yang digunakan adalah GDP yang dirinci menurut lapangan usaha by sector dan data agregat yang
digunakan atas dasar harga konstan. Data GDP yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data GDP per kwartal
yang dikalkulasikan menjadi data tahunan dengan menggunakan rumus Elisabeth, 2007:11:
4 Kwartal
per GDP
GDP rata
- Rata
tahunan
∑
=
Rata – rata GDP tahunan akan dikaitkan dengan penjualan masing-masing perusahaan yaitu pendapatan perusahaan
manufaktur berupa total revenues yang terdiri dari pendapatan operasional, pendapatan lain-lain dan hasil bersih dari
pendapatan bunga.
Fransiskus : Analisis Pengaruh Risiko Sistematis Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia, 2009
Dirumuskan sebagai berikut: Rata – rata GDP
tahunan
Total Revenues
3. Suku Bunga, yaitu berupa suku bunga riil yang dihitung dari
perubahan suku bunga SBI Sertifikat Bank Indonesia jangka waktu satu bulan yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi
Utami dan Rahayu, 2003, yang dihitung dengan rumus:
12 Bunga
Suku rata
- Rata
Bunga Suku
rata -
Rata
bulanan tahunan
∑
=
Rata-rata suku bunga tahunan ini akan dikaitkan dengan piutang usaha dari perusahaan manufaktur accounts receivable pada
laporan keuangan masing-masing perusahaan manufaktur, dirumuskan sebagai berikut:
Rata-rata Suku Bunga
tahunan
X Accounts Receivable 4.
Nilai Tukar, mengukur nilai satuan mata uang terhadap mata uang lain Madura, 2006:123. Pergerakan nilai tukar mata uang
umumnya diukur melalui persentase perubahan nilainya selama periode tertentu, seperti dalam satu bulan atau satu tahun
Madura, 2006:138. Nilai tukar diukur dari perubahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika setelah
disesuaikan dengan tingkat inflasi Utami dan Rahayu, 2003, yang dihitung dengan menggunakan rumus:
12 Tukar
Nilai rata
- Rata
Tukar Nilai
rata Rata
bulanan tahunan
∑
=
Fransiskus : Analisis Pengaruh Risiko Sistematis Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia, 2009
Fluktuasi nilai tukar berpengaruh terhadap kewajiban jangka panjang Long Term Liabilities dari perusahaan manufaktur
sebagai hasil dari keuntungan kerugian transaksi nilai tukar valasderivatif. Dirumuskan sebagai berikut:
Rata-rata Nilai Tukar
tahunan
Long Term Liabilities
b. Variabel terikat dependent variable
Variabel terikat yang digunakan adalah harga saham masing- masing perusahaan. Harga saham dihitung dari harga saham
penutupan closing price pada setiap akhir bulan transaksi yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga tahunan dengan
menggunakan rumus Elisabeth, 2007:13:
12 saham
Harga rata
- Rata
saham Harga
rata Rata
bulanan tahunan
∑
=
c. Populasi dan Sampel