Gaya Hidup dan Rasa Keingintahuan.

keterbukaanketerus-terangan dari diri si informan tetapi dari penelitian yang penulis lakukan hal ini tidak ada muncul.

4.3.2.3 Gaya Hidup dan Rasa Keingintahuan.

Gaya hidup yang dilakoni mahasiswi ayam kampus ini, dapat dideskripsikan sebagai gaya hidup jetset. Mereka melakukan double job 2 pekerjaan ini selain untuk membiayai hidup juga untuk mengikuti zaman, trend, modernitas di lingkungan barunya. Kehidupan mahasiswa identik dengan kehidupan bebas. Dikatakan bebas karena, dinyatakan telah dewasa, orangtua lebih melonggarkan pengawasan, lepas dari 12 tahun wajib belajar dalam artian tidak lagi menggunakan seragam sekolah, waktu belajar yang tidak terikat, dan sedikit lagi meraih masa depannya sendiri. Kebebasan inilah yang sering disalahartikan banyak mahasiswa yang akhirnya jatuh pada lubang yang salah. Seperti contohnya, mahasiswa menjadi pecandu narkoba atau pun menjadi pengedar nya, mahasiswi yang aborsi karena mengikuti seks bebas yang sekarang ini dikenal dengan nama sex in the kost, hingga sekarang fenomena ayam kampus yang mewabah di universitas – universitas di Indonesia. Ayam kampus - ayam kampus ini menjalani hidupnya sesuai dengan keadaan lingkungan barunya. Kebebasan yang mereka dapati mungkin menjadi shock-therapy, apalagi mereka berada di kota yang besar seperti Medan. Keinginan mereka untuk mengetahui dan mengikuti zaman itu sangat besar sementara keuangan tidak memadai sehingga jalan pintas pun dilakukan untuk dapat merasakan kehidupan jetset itu. Kata jetset disini, ditulis oleh peneliti diambil dari pembaca majalah-majalah wanita yang melakukan data tentang kehidupan jetset. Kehidupan jetset yaitu kehidupan yang bebas, Universitas Sumatera Utara bisa belanja baju mahal yang bermerk, makan di restoran terkenal, keluar negeri dengan bebas, menikmati jamuan utama di diskotik ternama, dikenal khalayak ramai karena pergaulan yang luas dan kehidupan mewahnya. Hal inilah yang berkembang di Medan yang memang menggiurkan banyak orang baik laki-laki maupun perempuan. Gaya hidup seperti inilah yang banyak diikuti oleh ayam kampus. Untuk ingin selalu tampil cantik harus ke salon, dalam hal ini berdasarkan data yang diperoleh, para ayam kampus mempercantik diri di salon sebanyak 1-2 kali dalam seminggu. Untuk ingin selalu tampil menarik dan gaya harus sering belanja baju, sepatu, tas mahal dan bermerk, pada saat ini tempat belanja yang di gemari oleh para ayam kampus adalah Sun Plaza dan sebagian ada yang dengan sengaja keluar kota seperti Jakarta dan Bandung hanya untuk belanja ataupun melalui internet shopping online. Untuk ingin lebih gaul mereka mengunjungi diskotik terkenal dan mengikuti perkembangan dunia malam, ayam kampus disini senang membicarakan bagaimana mereka mendapatkan seorang pelanggan atau pun bagaimana mereka mendapatkan nomer telephone seorang Disc Jockey DJ dan bagaimana mereka mendapatkan free-pass dari sebuah diskotik. Dan untuk lebih dianggap gaul mereka harus tahu dimana tempat makan yang mahal, terkenal, dan menjadi tempat tongkrongan banyak laki-laki kaya. Dan juga berdasarkan sebuah buku karangan Moammar Emka, dimana ia menuliskan “ada bagian dari mereka yang tidak ingin tampil susah, untuk itu mereka berusaha untuk mendapatkan apartemen untuk tempat tinggal dan mobil sebagai kendaraannya”. Keadaan yang seperti ini sudah pasti membutuhkan uang yang banyak. Namun tidak sedikit juga, mereka menjadi ayam kampus memang hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya. Universitas Sumatera Utara Gaya hidup itulah yang akhirnya dapat membuat keterpurukan moral dan bobroknya nilai – nilai agama yang selama ini ditanamkan oleh keluarga nya. Kemoralan semakin kurang karena yang diperdulikan hanya gaya hidup yang modern dan bagaimana menutupi kebutuhan hidup. Ayam kampus – ayam kampus tersebut memang masih memikirkan keluarga, namun seperti yang dikatakan salah seorang ayam kampus : “Mau bagaimana lagi. Keadaan yang buat kek gini”.

4.3.3. Bentuk deviasi lain yang terjadi pada Ayam Kampus.