Uji Stasioneritas Data Analisis Data dan Pembahasan

54 membuktikan terdapat vektor kointegrasi, maka dapat diterapkan ECM untuk single equation atau VECM untuk system equation.

4.2.1 Uji Stasioneritas Data

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam estimasi model ekonomi dengan data time series adalah dengan menguji stasioneritas pada data atau disebut juga dengan stasionary stochastic process. Berikut ini hasil uji akar-akar unit untuk variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu jumlah uang beredar M1 dan M2, inflasi IHK, dan PDB Riil dengan menggunakan uji Augmented Dickey Fuller ADF. Tabel 4.2 Nilai Uji Stasioner Tingkat Level Variabel ADF Statistic Mackinnon critical value α=5 Kesimpulan M1 -1.671374 -3.487845 Tidak Stasioner M2 0.021072 -3.493692 Tidak Stasioner IHK -4.130446 -3.489228 Stasioner PDB -1.639622 -3.493692 Tidak Stasioner Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hanya variabel IHK mengalami stasioner pada taraf uji 5 di tingkat level, sedangkan variabel M1, M2 dan PDB tidak stasioner pada taraf uji 5 di tingkat level. Kriteria yang harus dipenuhi adalah semua variabel harus stasioner pada taraf uji 5, dengan demikian maka dilanjutkan dengan pengujian akar unit pada tingkat first difference. Tabel 4.3 Nilai Uji Stasioner Tingkat 1 st Difference Variabel ADF Statistic Mackinnon critical value α=5 Kesimpulan M1 -10.17449 -3.487845 Stasioner M2 -3.430678 -3.493692 Tidak Stasioner IHK -5.439487 -3.493692 Stasioner PDB -3.277217 -3.493692 Tidak Stasioner Universitas Sumatera Utara 55 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel M1 dan IHK mengalami stasioner pada taraf uji 5 di tingkat level, sedangkan variabel M2 dan PDB tidak stasioner pada taraf uji 5 di tingkat level. Kriteria yang harus dipenuhi adalah semua variable harus stasioner pada taraf uji 5, dengan demikian maka dilanjutkan dengan pengujian akar unit pada tingkat second difference. Tabel 4.4 Hasil Uji Stasioneritas Variabel IHK Dengan Trend dan Intercept Null Hypothesis: DIHK,2 has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 3 Automatic based on SIC, MAXLAG=10 t-Statistic Prob. Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.961644 0.0000 Test critical values: 1 level -4.137279 5 level -3.495295 10 level -3.176618 Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel IHK adalah kurang dari α = 5 yaitu 0.0000 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel IHK pada tingkat second difference dengan memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root. Artinya, variabel IHK yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada tingkat second difference dengan tingkat signifikansi pada α = 5. Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 4.5 Hasil Uji Stasioneritas Variabel M1 Dengan Trend dan Intercept Null Hypothesis: DM1,2 has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 2 Automatic based on SIC, MAXLAG=10 t-Statistic Prob. Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.456861 0.0000 Test critical values: 1 level -4.133838 5 level -3.493692 10 level -3.175693 Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel M1 adalah kurang dari α = 5 yaitu 0.0000 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel M1 pada tingkat second difference dengan memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root. Artinya, variabel M1 yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada tingkat second difference dengan tingkat signifikansi pada α = 5. Tabel 4.6 Hasil Uji Stasioneritas Variabel M2 Dengan Trend dan Intercept Null Hypothesis: DM2,2 has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 2 Automatic based on SIC, MAXLAG=10 t-Statistic Prob. Augmented Dickey-Fuller test statistic -16.80774 0.0000 Test critical values: 1 level -4.133838 5 level -3.493692 Universitas Sumatera Utara 57 10 level -3.175693 Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel M2 adalah kurang dari α = 5 yaitu 0.0000 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel M2 pada tingkat second difference dengan memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root. Artinya, variabel M2 yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada tingkat second difference dengan tingkat signifikansi pada α = 5. Tabel 4.7 Hasil Uji Stasioneritas Variabel PDB Dengan Trend dan Intercept Null Hypothesis: DPDB,2 has a unit root Exogenous: Constant, Linear Trend Lag Length: 2 Automatic based on SIC, MAXLAG=10 t-Statistic Prob. Augmented Dickey-Fuller test statistic -50.56755 0.0001 Test critical values: 1 level -4.133838 5 level -3.493692 10 level -3.175693 Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas variabel PDB adalah kurang dari α = 5 yaitu 0.0001 lebih kecil daripada 0.05 sehingga tidak terjadi unit root. Dengan kata lain bahwa untuk variabel PDB pada tingkat second difference dengan memasukkan unsur trend dan intercept tidak ditemukan akar unit atau unit root. Artinya, variabel PDB yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada tingkat second difference dengan tingkat signifikansi pada α = 5. Universitas Sumatera Utara 58

4.2.2 Penentuan Lag Length