32
2.8 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Netralitas Uang Jangka Panjang di Indonesia
Jumlah Uang Beredar M1 dan M2
Inflasi Output Riil
Universitas Sumatera Utara
33
2.9 Hubungan Antar Variabel
Dari teori dan hasil penelitian terdahulu dapat kita lihat hubungan antara variabel. Keterkaitan antara variabel Independen M1 dan M2 terhadap variabel
dependen Inflasi dan Output rill
1. Hubungan Jumlah uang beredar MI dan M2 terhadap inflasi IHK
Teori mengatakan dalam pernyataan Hume yang membentuk suatu doktrin bahwa perubahan dalam jumlah unit dari uang beredar M1 dan M2 akan memiliki
pengaruh pada perubahan proporsional terhadap seluruh harga yang dinyatakan dalam satuan uang.
Menurut Arintoko 2011 mengatakan bahwa adanya hubungan positif yang kuat antara MI dan harga jangka panjang didukung hasil empirik di Indonesia. Artinya
bahwa variabel nominal seperti M1 berpengaruh terhadap variabel nominal lainnya yaitu harga atau inflasi, penelitian ini menunjukkan bahwa MI memiliki pengaruh
positif sementara M2 tidak mendukung keberadaan hubungan positif jangka panjang antara uang dan harga. Dengan demikian bahwa M1 bisa mendukung secara empirik
keberadaan hubungan positif antara uang dan harga pada jangka panjang di Indonesia daripada M2.
Menurut Chichi Shintia Laksani 2004 dalam penelitiannya menunjukkan bahwa dalam taraf 5 persen uang beredar memiliki hubungan kausalitas dengan tingkat
harga. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan moneter melalui jumlah uang beredar M1 dan M2 dapat mempengaruhi tingkat harga. Dari pernyataan dan penelitian
Universitas Sumatera Utara
34 tersebut maka Jumlah uang beredar mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat harga
inflasi dalam jangka panjang. 2. Hubungan M1 dan M2 terhadap output rill
Penelitian yang dilakukan oleh Arintoko 2011 jumlah uang beredar M1 di Indoesia memberikan pengaruh pada kenaikan tingkat output dalam jangka panjang,
kenaikan output bisa terjadi melalui kenaikan investasi dan permintaan akibat adanya pertambahan jumlah uang beredar. Pada M2 juga menunjukkan bahwa adanya pengaruh
terhadap output rill. Dalam penelitian ini mengimpilkasikan bahwa bagaimanapun kebijakan moneter yang dilakukan oleh otoritas moneter untuk menstabilkan fluktuasi
dalam perekonomian makro sangat berarti mengingat jumlah uang beredar pada jangka panjang mempengaruhi tingkat output.
Dari hasil penelitian diatas maka hubungan antar variabel Jumlah uang beredar berpengaruh positif terhadap output riil.
2.10 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu serta variabel-variabel yang dijelaskan dalam penelitian ini apakah terjadi hubungan antar variabel, maka dalam penelitian ini
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Jumlah uang beredar mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat harga inflasi
dalam jangka panjang. 2. Jumlah uang beredar mempunyai pengaruh positif terhadap output riil dalam jangka
panjang.
Universitas Sumatera Utara
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series kuartalan dari tahun 2000-2014. Sumber data berasal dari
International Financial Statistics IFS, internet dan berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini. Pengolahan ini akan menggunakan software Eviews 5 dan
Microsoft Excel 2013. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis secara kuantitatif dan deskriptif.
Dilakukan analisis terhadap variabel Jumlah Uang Beredar M1 dan M2, Output riil Y, dan Inflasi IHK.
3.2 Definisi Operasional
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Jumlah Uang Beredar M1 dan M2 a. M1 merupakan variabel yang menggambarkan likuiditas perekonomian,
perkembangan jumlah uang di Indonesia yang diukur dengan uang dalam arti sempit M1 yang meningkat setiap tahun secara terus menerus.
b. M2 meruapakan variabel yang menggambarkan likuiditas perekonomian yang mengalami peningkatan dengan pola dinamik yang hampir sama dengan perkembangan
M1 selama periode yang sama, namun kecenderungan perkembangan M2 meningkat terus-menerus cenderung lebih tinggi dibandingkan M1.
Universitas Sumatera Utara