Perkembangan Inflasi IHK Tahun 2000-2014

50

4.1.3 Perkembangan Inflasi IHK Tahun 2000-2014

Inflasi inflation adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus menerus. Indeks harga konsumen consumer price index adalah nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga household. IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya. . Perkembangan IHK pada tahun 2000-2014 dapat dilihat pada gambar 4.4 Sumber: International Financial Statistics IFS Gambar 4.4 Grafik perkembangan Inflasi IHK Tahun 2000-2014 Berdasarkan gambar 4.4 dapat dilihat bahwa peningkatan tertinggi inflasi IHK terjadi di kuartal 4 tahun 2005 yaitu sebesar 17,8. Pada tahun 1997-1998 inflasi di -5 5 10 15 20 2 Q 1 2 Q 4 2 1 Q 3 2 2 Q 2 2 3 Q 1 2 3 Q 4 2 4 Q 3 2 5 Q 2 2 6 Q 1 2 6 Q 4 2 7 Q 3 2 8 Q 2 2 9 Q 1 2 9 Q 4 2 1 Q 3 2 1 1 Q 2 2 1 2 Q 1 2 1 2 Q 4 2 1 3 Q 3 2 1 4 Q 2 P e rs e n Tahun IHK IHK Universitas Sumatera Utara 51 Indonesia mengalami peningkatan yang drastis sebesar 58. Kondisi ini terjadi sebagai dampak dari guncangan krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada waktu itu. Tingkat inflasi yang tinggi akan mendatangkan kerugian yang besar bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Disamping itu dengan tingkat harga yang tinggi juga akan menyebabkan suatu negara akan kalah saing dengan negara lain di pasar bebas. Pada tahun 2000 pemerintah menetapkan tingkat inflasi berada pada posisi dibawah 10 untuk memicu pertumbuhan ekonomi setelah krisis. Di kuartal 1 inflasi IHK sebesar -0,57 sampai pada kuartal 4 sebesar 8,8 sehingga rata-rata pertumbuhan IHK kurang lebih sebesar 8 persen. Hal ini menunjukan di tahun 2000 sasaran tingkat inflasi dibawah 10 persen tercapai. Sedangkan pada tahun 2001 IHK terus mengalami peningkatan sampai pada kuartal 4 sebesar 12,6, dikarenakan adanya kenaikan harga barang dan jasa akibat pengenaan pajak penghasilan nilai barang mewah dan bahan bakar minyak. Peningkatan terus beranjut sampai pada kuartal 2 di tahun 2002. Di tahun 2003 pemerintah dan Bank Indonesia berhasil menekan laju inflasi dibawah 10. Inflasi pada saat itu sekitar kurang lebih 7. Di kuartal terakhir tahun 2003 pemerintah telah berhasil menunda kenaikan tarif listrik dan telepon. Sementara Bank Indonesia berhasil mengendalikan jumlah uang beredar di bawah target yang telah ditetapkan. Selama tahun 2004-2014 inflasi di Indonesia terus mengalami fluktuasi dikarenakan masih belum stabilnya perekonomian meskipun selama periode itu sudah Universitas Sumatera Utara 52 berganti dari masa orde baru ke masa demokrasi. Adakalanya inflasi cenderung mengalami penurunan yang disebabkan oleh pengeluaran pemerintah yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Namun di tahun 2005-2006 inflasi kembali mengalami peningkatan yang nilainya pada kuartal 4 tahun 2005 sebesar 17,7, hal ini disebabkan oleh naiknya harga BBM akibat pengaruh kenaikan harga minyak dunia. Pada tahun 2008 terjadi krisis global, namun tidak terlalu berdampak besar bagi perekonomian Indonesia. Fondasi perekonomian Indonesia juga lebih baik di tahun 2007-2008 dibandingakan dengan tahun 1997-1998, termasuk inflasi yang lebih terkendali. Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 mengakibatkan inflasi Indonesia di kuartal 3 meningkat sebesar 11,96 dan penyebabnya lebih banyak dari sisi cost push inflation dimana harga minyak dunia semakin meningkat yang akhirnya memaksa pemerintah menaikkan harga BBM. Selain itu meningkatnya harga pangan dunia juga memicu peningkatan biaya pokok produksi perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan inflasi. Pergerakan inflasi tahun 2009 dan 2010 menunjukan hal yang berlawanan. Kuartal 1 tahun 2009 inflasi sebesar 8,6 dan kuartal 4 ditutup menurun sebesar 2,6. Tahun 2010 kuartal 1inflasi dimulai sebesar3,6 dan ditutup sebesar 6 dikuartal terakhir. Hal ini didominasi oleh tekanan bahan pangan yang disebabkan terkendalanya pencapaian target produksi pangan. Pada akhir tahun 2011 inflasi kembali mengalami down turn recession sebesar 4,1 dikuartal 4 dan sampai kuartal 1 tahun 2013 rata-rata inflasi berada di posisi 4. Dampak negatif dari inflasi akan mengakibatkan harga-harga barang dan jasa akan semakin meningkat, nilai kepercayaan akan uang akan berkurang, menimbulkan Universitas Sumatera Utara 53 tindakan spekulasi, dan akan banyak proyek pembangunan yang macet. Di tahun 2013 inflasi tahunan meningkat sampai sekitar 8,38 dikarenakan efek kenaikan bahan bakar minyak BBM bersubsidi. Dan di tahun 2014 inflasi tahunan masih tergolong tinggi sekitar 8,36 dikarenakan kenaikan BBM sehingga banyak komoditas yang harganya naik, seperti tarif angkutan kota, harga pangan, tembakau serta beberapa komoditas lainnya.

4.2 Analisis Data dan Pembahasan