46 Di tahun 2009 dan 2010 pertumbuhan uang beredar cenderung mengalami
peningkatan, meskipun uang beredar M1 mengalami fluktuasi. Peningkatan uang beredar di tahun ini diikuti dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
pada saat itu mencapai sekitar 6,1. Dan pada tahun 2014 pertumbuhan uang beredar M1 mengalami perlambatan, yang dikarenakan turunnya pertumbuhan uang kartal di
luar bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat DPR sehingga mempengaruhi juga perlambatan uang kuasi M2 karena turunnya pertumbuhan simpanan berjangka valas.
Posisi uang beredar di kuartal 4 tahun 2014 yaitu M1 sebesar Rp. 942.221 miliar dan M2 sebesar Rp. 4.173.362 miliar.
4.1.2 Perkembangan Output Riil PDB Riil Tahun 2000-2014
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun
tertentu. Menurut Mankiw 2006 Produk Domestik Bruto GDP adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu
tertentu. Tujuan GDP adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang tertentu selama periode waktu tertentu. GDP Riil adalah tingkat volume dari Produk
Domestik Bruto PDB yang diperoleh dengan mengacu pada harga tahun dasar
tertentu. Perkembangan GDP Riil pada tahun 2000-2014 dapat dilihat pada gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
47
Sumber: International Financial Statistics IFS
Gambar 4.3 Grafik perkembangan PDB Riil Tahun 2000-2014
Berdasarkan gambar 4.3 dapat kita lihat bahwa pertumbuhan produk domestik bruto di tiap tahun umumnya meningkat meskipun terjadi gerakan naik turun dalam
setiap periode. Produk domestik bruto yang tertinggi terjadi pada kuartal 3 di tahun 2014 sebesar Rp.745.151 miliar sedangkan produk domestik bruto yang terendah terjadi
pada kuartal 2 di tahun 2000 sebesar Rp. 340.865 miliar. Meningkatnya output dalam perekonomian nasional menunjukan bahwa iklim usaha di Indonesia masih cukup baik
dalam pengembangan pencapaian keberhasilan pembangunan nasional. Setelah krisis ekonomi pertengahan 1997 sampai 1999 produk domestik bruto
terus mengalami peningkatan serta perkembangan ekonomi meningkat yang ditandai dengan kondisi politik dan keamanan semakin membaik. Hal ini merupakan kondisi
yang kondusif bagi industri-industri untuk menjalankan usahanya. Semakin membaiknya kondisi ekonomi berpengaruh terhadap kondisi ekonomi makro seperti
100,000 200,000
300,000 400,000
500,000 600,000
700,000 800,000
2 Q
1 2
Q 4
2 1
Q 3
2 2
Q 2
2 3
Q 1
2 3
Q 4
2 4
Q 3
2 5
Q 2
2 6
Q 1
2 6
Q 4
2 7
Q 3
2 8
Q 2
2 9
Q 1
2 9
Q 4
2 1
Q 3
2 1
1 Q
2 2
1 2
Q 1
2 1
2 Q
4 2
1 3
Q 3
2 1
4 Q
2
M il
y a
r R
upi a
h
Tahun
PDB Riil
PDB Riil
Universitas Sumatera Utara
48 inflasi, suku bunga serta nilai tukar yang semakin stabil sehingga menunjang
pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2000 perekonomian Indonesia sudah mulai memasuki babak baru. Di
kuartal 1 PDB riil sebesar Rp. 342.852 miliar dan belum menunjukan perkembangan yang signifikan namun secara perlahan terus mengalami peningkatan smpai pada kuartal
4 tahun 2001. Unsur pengeluaran agregat C, I, G, X, M memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hingga pada tahun 2001 pengaruh positif ini
terus berlanjut. Peningkatan PDB yang paling tinggi terjadi pada kuartal ketiga tahun 2001 sebesar Rp. 367.517 miliar rupiah.
Pada tahun 2002 pertumbuhan ekonomi berasal dari meningkatnya konsumsi yang didorong oleh kenaikan pendapatan. Konsumsi rumah tangga dan konsumsi
pemerintah mengalami peningkatan, dimana konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh kenaikan upah minimum dan meningkatnya pembiayaan konsumen baik dari perbankan
maupun lembaga bukan bank. Sementara konsumsi pemerintah dipengaruhi oleh menurunnya beban subsidi pemerintah yang mengakibatkan semakin meningkatnya
belanja pegawai. Hal ini mendorong meningkatnya PDB riil di tahun 2002. Perekonomian Indonesia menujukan kinerja yang baik selama tahun 2003.yang
tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat. Namun terlihat fluktuasi jangka pendek yaitu penurunan dari kuartal 3 dengan kuartal 4dari Rp.
405.607 miliar menjadi Rp. 390.199 miliar. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pola musiman di sektor pertanian. Di tahun 2004 dan 2005 pertumbuhan produk
Universitas Sumatera Utara
49 domestik bruto didukung oleh meningkatnya konsumsi dalam negeri, peningkatan
ekspor dan membaiknya gairah investasi. Namun pada kuartal 4 tahun 2005 menggambarkan terjadinya penurunan produk domestik bruto dari kuartal sebelumnya
menjadi Rp. 439.484 miliar rupiah dikarenakan kenaikan harga BBM. Awal tahun 2006 PDB meningkat menjadi Rp. 448.485 miliar meskipun
perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh dampak kenaikan harga bahan bakar minyak BBM dan tingginya tingkat suku bunga sebagai cara untuk mengatasi
guncangan di tahun 2005. Produk domestik bruto Indonesia terus mengalami peningkatan hingga pada krisis global yang melanda negara-negara di dunia pada tahun
2008 dan 2009. Kondisi ini dikarenakan jalur transmisi dampak dari krisis ekonomi hanya berimbas pada komoditi-komoditi ekspor akibat dari menurunnya permintaan
dunia dari negara-negara importer yang dilanda. Di tahun 2010 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,1, meningkat dari tahun
seabelumnya hanya mencapai 4,6. Peningkatan ini tercermin melalui peran investasi dan ekspor yang meningkat. PDB Riil di kuartal 4 mencapai Rp. 585.512. Pada tahun
2011 PDB Riil pada kuartal keempat mengalami penurunan sebesar 1,3 persen dari kuartal ketiga namun tetap mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Sepanjang
tahun ini PDB banyak diguakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Hingga pada tahun 2014 di kuartal keempat PDB riil di tutup sebesar Rp.
734.684 miliar. Peningkatan di tahun 2014 masih juga didukung oleh kenaikan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
50
4.1.3 Perkembangan Inflasi IHK Tahun 2000-2014