Pengertian Inflasi Penggolongan Inflasi Jenis Inflasi

22 Product GDP, adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara asing.

2.6 Inflasi

2.6.1 Pengertian Inflasi

Inflasi inflation adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus menerus. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti bisa saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukan tendensi yang meningkat. Kenaikan harga tersebut berlangsung secara terus-menerus sustained, yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja, akan tetapi bisa beberapa waktu lamanya. Tingkat harga yang dimaksud disini adalah tingkat harga umum, yang berarti tingkat harga yang mengalami kenaikan itu bukan hanya pada satu atau beberapa komoditi saja, akan tetapi untuk harga barang secara umum Nanga, 2001:237.

2.6.2 Penggolongan Inflasi

Inflasi dibedakan menjadi 4 empat macam, yaitu Boediono,1982:156: 1. Inflasi Ringan : 10 per tahun. 2. Inflasi Sedang : 10 – 30 per tahun 3. Inflasi Berat : 30 – 100 per tahun 4. Hiperinflasi : ≥ 100 per tahun

2.6.3 Jenis Inflasi

Dilihat dari faktor-faktor penyebab timbulnya menurut Muana Nanga 2001:245, inflasi dapat dibedakan ke dalam tiga macam, yaitu: Universitas Sumatera Utara 23 1. Inflasi tarikan permintaan demand-pull inflation. Inflasi tarikan permintaan atau disebut juga inflasi sisi permintaan demand-side inflation atau inflasi karena guncangan permintaan demand-shock inflation adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat adanya kenaikan permintaan agregat AD yang terlalu besar atau pesat dibandingkan dengan penawaran atau produksi agregat. Barang-barang menjadi berkurang dikarenakan pemanfaatan sumberdaya yang telah mencapai tingkat maksimum atau karena produksi tidak dapat ditingkatkan secepatnya unutuk mengimbangi permintaan yang semakin meningkat atau bertambah. 2. Inflasi dorongan biaya cost-push inflation. Inflasi dorongan biaya atau juga sering disebut inflasi sisi penawaran supply- side inflation atau inflasi karena guncangan penawaran supply-shock inflation adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya produksi yang besar dibandingkan dengan produktivitas dan efisiensi, yang menyebabkan perusahaan mengurangi supply barang dan jasa mereka ke pasar. Dengan perkataan lain, inflasi sisi penawaran adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya restriksi atau pembatasan terhadap penawaran dari satu atau lebih sumberdaya, atau inflasi yang terjadi apabila harga dari satu atau lebih sumberdaya mengalami kenaikan atau dinaikkan. 3. Inflasi Struktural structural inflation. Inflasi struktural structural inflation adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya berbagai kendala atau kelakuan struktural structural rigidities Universitas Sumatera Utara 24 yang menyebabkan penawaran di dalam perekonomian menjadi kurang atau tidak responsif terhadap permintaan yang meningkat. Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku,inflasi biasanya dibedakan kepada 3 tiga bentuk berikut Sukirno, 2004:333 : 1. Inflasi tarikan permintaan. Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. Pengeluaran yang berlebihan ini akan menimnulkan inflasi. 2. Inflasi desakan biaya. Inflasi ini berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran adalah sangat rendah. Apabila perusahan-perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran pembayaran yang lebih tinggi. Langkah ini mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang. 3. Inflasi diimpor. Inflasi ini bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Inflasi ini akan wujud apabila barang-barang impor yang mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan- Universitas Sumatera Utara 25 perusahaan. Dalam inflasi impor sering mengalami stagflasi yang bersumber dari kata stagnation dan inflation yang menggambarkan keadaan dimana kegiatan ekonomi semakin menurun, pengangguran semakin meninggi dan pada waktu yang sama proses kenaikan harga-harga semakin bertambah cepat. Inflasi ditinjau dari asal inflasi dibedakan menjadi 2, yaitu Boediono, 1982:158 : 1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation. Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit anggaran b elanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, panenan yang gagal dan sebagainya. 2. Inflasi dari luar negeri imported inflation. Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga di luar negeri atau di negara-negara langganan berdagang negara kita. 2.6.4 Teori-teori Inflasi 2.6.4.1 Teori Kuantitas