Cara kerja METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 25 3. Rancangan penelitian uji optimasi media terhadap perbanyakan jumlah spora CMA Uji optimasi media terhadap perbanyakan jumlah spora CMA dengan menghitung jumlah spora per 100 gram media yang digunakan.

D. Cara kerja

1. Perkecambahan biji sonokeling Biji sonokeling diseleksi dengan cara direndam dengan air steril. Biji yang tenggelam dikumpulkan kemudian disterilkan dengan cara direndam bayclin 30 selama 10 menit kemudian dicuci dengan air steril dengan cara digojok sampai bersih. Setelah itu biji direndam pada larutan alkohol 70 selama 5 menit kemudian dicuci dengan air steril. Biji yang sudah disterilkan kemudian direndam pada larutan fungisida, selanjutnya ditanam pada media tanah steril di dalam bak perkecambahan. Untuk menjaga kelembaban agar biji cepat tumbuh bak perkecambahan ditutup dengan plastik lampiran 1a. Penyiraman benih dilakukan setiap 3 hari dengan cara disemprot dengan air secara merata. Kecambah dipilih yang visualnya sehat, tingginya sama kemudian dipindahkan ke media steril untuk dijadikan bibit yang akan diinokulasi CMA pada media perlakuan. 2. Sterilisasi media Tanah, pasir dan arang sekam disterilisasi dengan cara dipanaskan pada tempat penggorengan. Tujuan dari penggorengan media adalah untuk mematikan mikroba lain yang hidup di dalam media Santosa, dkk. 2007 commit to user 26 3. Penanaman bibit sonokeling dan inokulasi CMA Bibit yang sudah berumur 2 bulan telah berdaun 3 atau 4 dicabut dari bok seleksi dengan hati-hati agar tidak putus perakaranya, kemudian dibersihkan dari tanah yang menempel. Selanjutnya ditanam pada pot- pot yang berisi media perlakuan yang telah diberi sumber inokulan CMA yang berupa zeolit 15 gram yang berisi 5 sampai dengan 10 spora lampiran 1c. Pot-pot perlakuan diletakkan secara acak pada rumah kaca. Pemeliharaan bibit sonokeling pada media perlakuan dilakukan selama 3 bulan. Selama pemeliharaan bibit dilakukan pengukuran tinggi batang setiap minggu, pengukuran diameter batang setiap 3 tiga minggu lampiran 1d. Diakhir penanaman dilakukan penghitungan jumlah daun termasuk yang gugur, pengukuran berat kering, berat basah, berat akar dan volume akar lampiran 1e 4. Analisis infektivitas Analisis akar terinfeksi pada penelitian ini menggunakan cara yang dilakukan Corryanti 2007 mengikuti metode pewarnaan Kormanik dan McGraw Brundrett et al. 1996. Akar-akar lateral seberat 2 gram berat segar dan sebanyak 3 ulangan dibersihkan dan direndam dalam larutan KOH 10. Untuk mempercepat pelunakan akar kemudian dipanaskan pada suhu 70° C selama 1 jam. Selanjutnya akar dibilas beberapa kali dengan akuades hingga bersih dari larutan KOH. Setelah itu akar direndam dalam larutan HCl 2 selama 30 menit, lalu dilakukan kegiatan pewarnaan dengan menambahkan tryphan blue 0,05 . Sebelum akar diamati, dilakukan perendaman dengan larutan gliserin 50 lampiran 1f. Penghitungan akar terinfeksi lampiran 1g commit to user 27 menggunakan metode Geovannetti dan Mosse 1980 dalam Delvian 2010 yaitu : Jumlah bidang pandang bertanda + Prosentasi infeksi = x 100 Jumlah bidang pandang keseluruhan 5. Penghitungan jumlah spora Menggunakan teknik tuang saring basah dengan menyaring 100 gram media yang digunakan sebagai perlakuan dengan menggunakan saringan bertingkat : 0,500 mm. 0,250 mm dan 0,045 mm untuk mendapatkan filtrat berukuran spora 200 sampai dengan 300 mesh lampiran 1h. Filtrat diencerkan dengan air, kemudian diambil sebanyak 20 ml dan dicampur dengan larutan gula 50 hingga 45 ml, kemudian disentrifuse dengan kecepatan 2000 rpm selama 5 menit. Jumlah spora dihitung dengan bantuan penghitung dan mikroskop monokuler Tommerup, 1994 dalam Corryanti, 2007

E. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Dan Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Suren (Toona Sureni Merr.)

0 138 68

Efektivitas Pemberian Beberapa Jenis Fungi Mikoriza Arbuskular Terhadap Pertumbuhan Tanaman Karet (Hevea brassiliensis Muell. Arg.) Di Pembibitan

2 39 78

Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) dan Interval Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Suren (Toona Sureni Merr.)

0 27 80

Keanekaragaman Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Berdasarkan Ketinggian Tempat (Studi Kasus Pada Hutan Pegunungan Sinabung Kabupaten Karo)

2 49 52

Aspek Molekular dan Selular Simbiosis Cendawan Mikoriza Arbuskula

2 71 24

Pengujian Efektivitas Inokulum Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) dengan Media Tanam dan Tanaman Inang Berbeda pada Rumput Brachiaria humidicola

0 25 48

Produksi Inokulum Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) melalui Kultur Aeroponik dan Media Padat

0 5 56

UJI EFEKTIVITAS CAMPURAN PUPUK ORGANIK DAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) TERHADAP PERTUMBUHAN Uji Efektivitas Campuran Pupuk Organik Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Sendok ( Brassica campestris ).

0 0 14

UJI EFEKTIVITAS CAMPURAN PUPUK ORGANIK DAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) TERHADAP PERTUMBUHAN Uji Efektivitas Campuran Pupuk Organik Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Sendok ( Brassica campestris ).

0 3 14

IDENTIFIKASI SPORA CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR (CMA) PADA BERBAGAI RHIZOSFIR PTSAI PISANG DI LAHAN ENDEMIK.

0 0 7