commit to user
13 Kondisi demikian menyebabkan tanaman bermikoriza mampu menyerap hara
lebih banyak dan lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang tidak bermikoriza. Secara umum peningkatan pertumbuhan tanaman bermikoriza
disebabkan oleh penyerapan P, khususnya dari sumber P tersedia. CMA juga mampu mengeluarkan enzim fosfatase dan asam organik, sehingga pada tanah
yang kahat P, CMA mampu melepas P yang terikat, sehingga membantu penyediaan unsur P tanah Smith et al. 2003. Enzim fospatase mampu
menghidrolisis senyawa phytat my-inosital1,2,3,4,5,6 hexakisphospat. Phytat adalah senyawa phospat komplek, phytat tertimbun di dalam tanah hingga 20-
50 dari total phospat organik, merupakan pengikat kuat chelator bagi kation seperti Kalsium Ca++, Magnesium Mg++, Sens Zn++, Besi Fe++, dan
protein. Phytat di dalam tanah merupakan sumber phospat, dengan bantuan enzim phospatase phytat dapat dihidrolisis menjadi myoinosital,
phosphor bebas dan mineral, sehingga ketersediaan phosphor dan mineral dalam tanah dapat terpenuhi. Dengan demikian cendawan mikoriza terlibat
dalam siklus dan dapat memanen unsur P.
2. Tipe-tipe Asosiasi Mikoriza
Secara umum terdapat tujuh tipe mikoriza yang telah dikenal, melibatkan banyak kelompok cendawan dan tanaman inang. Tipe-tipe asosiasi
tersebut menurut Harijoko dkk 2006 antara lain : a. Mikoriza vesikula-arbuskula endomikoriza
Mikoriza vasikula arbuskulavesikula arbuskula mikoriza MVAVAM sering disebut endomikoriza. Beberapa peneliti berpendapat bahwa tidak semua
MVA memiliki vasikula sehingga muncul sebutan Cendawan Mikoriza
commit to user
14 arbuskula CMA. Endomikoriza ini merupakan asosiasi dari cendawan
Zygomycetes anggota Glomales yang menghasilkan arbuskula, hifa dan vesikula di dalam akar. Spora dibentuk di tanah dan akar. Asosiasi ini
didefinisikan dengan kehadiran arbuskula. Cendawan dalam akar tersebar berupa hifa lurus atau koil. Beberapa karakteristik yang bisa dikenali untuk
cendawan endomikoriza adalah perakaran yang kena infeksi tidak membesar, cendawan membentuk struktur lapisan hifa tipis pada permukaan
akar, tetapi tidak setebal mantel pada ektomikoriza, hifa menyerang masuk ke dalam individu sel jaringan korteks dan adanya struktur khusus berbentuk
oval yang disebut arbuscules. Sampai saat ini telah diketahui ada enam genus yang menghasilkan VA mikoriza yaitu Glomus dan Sclerocystis famili
Glomaceae, Gigaspora, Scutellospora Famili Gigasporaceae, Acaulaspora dan Entropospora famili Acaulosporaceae. Jenis yang diketahui mampu
berasosiasi antara lain famili leguminosae. b. Ektomikoriza
Ektomikoriza sering disebut Mikoriza Ekto ME, merupakan asosiasi dari cendawan Basidiomycetes dan lainnya yang membentuk bengkalan
pada akar lateral pendek yang diselubungi oleh mantel hifa. Pada akar terdapat jaring hartig yaitu hifa yang mengitari sel epidermis atau korteks.
Akar yang kena infeksi biasanya membesar dan bercabang serta rambut- rambut akar tidak ada. Dalam suatu penampang melintang, permukaan akar
ditutupi secara lengkap oleh miselia yang biasa disebut dengan fungal sheat. Beberapa hifa yang menjorok keluar yang disebut sebagai rhizomorphs. Hifa
ini berfungsi sebagai alat yang efektif untuk penyerapan unsur hara. Nampak hifa membentuk struktur seperti net jala di antara dinding sel-sel jaringan
commit to user
15 korteks, biasa disebut sebagai hartig net. Hifa tidak masuk ke dalam sel,
tetapi hanya berkembang di antara dinding-dinding sel jaringan korteks. Beberapa genera cendawan pembentuk ektomikoriza diantaranya Amanita,
Boletellus, Boletinus, Boletus, Clitocybe, Collybia, Laccaria, Lactarius, Rhizopogon, Pisolithus, Scleroderma dan Suillus De La Cruz, 1979. Jenis
yang diketahui mampu berasosiasi antara lain Dipterocarpaceae, Taraeucaliptus, dan Pinus.
c. Ektendomikoriza Ektendomikoriza merupakan suatu bentuk intermediate antara ekto dan
endomikoriza. Mikola 1965 dan Laiho 1976 memberikan ciri-ciri ektendomikoriza sebagai berikut:
1 Adanya selubung tipis berupa jaring hartig
2 Terdapat hifa tebal intraseluler yang menggelembung
3 Kadang-kadang selubung tersebut hilang
Hifa dapat menginfeksi dinding sel korteks dan juga sel-sel korteksnya. d. Arbutroid
Asosiasi ini sama seperti ektomikoriz karakteristiknya, sering ditemukan pada tanaman Ericales
e. Monotroid Asosiasi ini sama seperti ektomikoriza karakteristiknya, sering ditemukan pada
tanaman monotropaceae. f. Ericoid
Asosiasi ini memiliki gulungan hifa di sel bagian dalam dari “akar rambut” sempit tanaman ordo Ericales. Asosiasi ini juga ditemukan pada akar tebal
anggota Epacridacea.
commit to user
16 g. Orchid
Memiliki hifa koil di dalam akar atau batang tanaman famili Orchidaceae. Semai anggrek muda dan beberapa tanaman dewasa yang kehilangan
klorofilnya, semuanya tergantung pada cendawan mikoriza untuk kelangsungan hidupnya.
C. Media Pembibitan