commit to user
39 dan menginfeksi akar tanaman, kemudian di dalam jaringan akar CMA tumbuh
dan berkembang membentuk hifa yang panjang dan bercabang sehingga mempunyai jangkauan yang luas untuk menyerap unsur hara dan air dari dalam
tanah.
6. Berat Kering
Berat kering merupakan salah satu perubah yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan produktivitas suatu tanaman. Menurut
Salisbury dan Ross 1992 masa kering lebih banyak digunakan untuk mengukur pertumbuhan dan produktivitas tanaman karena kandungan airnya tidak terlalu
beragam. Berat kering pada umumnya digunakan sebagai petunjuk yang memberikan ciri pertumbuhan. Biomassa merupakan akumulasi hasil fotosintat
yang berupa protein, karbohidrat dan lipida lemak. Semakin besar berat kering suatu tanaman, maka kandungan hara dalam tanah yang terserap oleh tanaman
juga besar. Berat kering merupakan akumulasi fotosintat yang berada di batang dan daun. Berdasarkan hasil sidik ragam, penggunaan variasi media M5+C
dengan media yang lain pada tanaman sonokeling memberikan hasil yang terbaik dan berbeda nyata dengan penggunaan media lain pada taraf uji DMRT
5. Hasil berat kering dari yang tertinggi berturut-turut adalah M5+C, M2+C, M1+C, M3+C dan M4+C sebesar 1,7288 gr; 1,0118 gr; 0,8436 gr; 0,8336 gr dan
0,7488 gr Gambar 4.6. Hasil tersebut sesuai dengan hasil analisis kimia media tanam lampiran 3 bahwa kandungan unsur P yang rendah pada media M2+C,
M5+C dan M1+C lebih rendah dibanding M3+C dan M4+C dapat meningkatkan kolonisasi CMA. Peningkatan koloni CMA meningkatkan perkembangan akar
yang merupakan salah satu faktor penentu berat kering tanaman.
commit to user
40
Gambar 4.6. Grafik pengaruh variasi media terhadap berat kering D.latifolia sonokeling
Keterangan : M1+C = tanah kontrol ditambah 15 gram inokulan CMA,
M2+C = tanah:pasir 1:1 ditambah 15 gram inokulan CMA, M3+C = tanah:arang sekam 1:1 ditambah 15 gram inokulan CMA,
M4+C = pasir:arang sekam 1:1 ditambah 15 gram inokulan CMA dan M5+C = tanah:pasir:arang sekam 1:1:1 ditambah 15 gram inokulan CMA.
Meningkatnya berat kering tanaman disebabkan karena bertambah baiknya kondisi perakaran karena unsur hara yang tersedia di dalam media
mudah diserap dengan bantuan CMA. Menurut Thompson 1994 ada tiga faktor utama yang menentukan keberhasilan introduksi CMA dilapang yaitu
ketergantungan tanaman terhadap mikoriza, status nutrisi tanah dan potensi inokulum CMA. Disamping itu juga kepadatan populasi CMA endogenus.
Keberhasilan inokulasi CMA dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dilapang pada tanah tidak steril masih diragukan apakah disebabkan karena
pengaruh CMA saja atau merupakan efek kumulatif dari inokulum CMA dan CMA endogenus. Meskipun telah dilakukan inokulasi CMA, namun tidak dapat
menjamin bahwa hanya inokulum CMA tersebut yang mengkoloni akar tanaman, karena dilapang terdapat bermacam-macam populasi CMA endogenus.
commit to user
41
7. Volume akar