Dengan demkian, pimpinan akan memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan.
8 Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu
perusahaan. Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun horizontal yang terdiri dari Direct Single Relationship, Direct
Group Relationship, dan Cross Relationship hendaknya berjalan
harmonis. Manajer harus berusaha menciptakan suasana kemanusiaan yang serasi serta memikat, baik secara vertikal
maupun horizontal diantara semua karyawannya. Terciptanya Human Relationship
yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan memotivasi
kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi, kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam
organisasi tersebut baik.
d. Indikator Disiplin Kerja
Menurut Sinungan 1995:135 indikator-indikator dari disiplin kerja adalah :
1. Absensi.
Adalah pendataan kehadiran karyawan yang sekaligus merupakan alat untuk melihat sejauh mana karyawan itu mematuhi
peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
2. Sikap dan Perilaku.
Adalah tingkat penyesuaian diri seorang karyawan dalam melaksanakan semua tugas-tugas dari atasannya sesuai perintah.
3. Tanggung Jawab.
Adalah hasil atau konsekuensi seorang karyawan atas tugas- tugas yang diserahkan kepadanya.
B. Penelitian yang Relevan
1. Dalam penelitian yang disusun oleh Arini dkk 2015 yang berjudul
“Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada Karyawan Pt Perkebunan Nusantara X Pabrik
Gula Djombang Baru”. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui
gambaran umum mengenai kemampuan kerja, motivasi kerja dan kinerja karyawan, selain itu untuk mengetahui tentang pengaruh kemampuan kerja
dan motivasi kerja secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan. Penelitian menggunakan metode Explanatory Research dengan
pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Sampel yang digunakan sebanyak 65 pegawai tetap pada perusahaan.
Analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan memperhatikan uji asumsi klasik dan analisis
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 30,7.
Sedangkan sisanya 69,3 variabel kinerja karyawan akan dipengaruhi oleh variabel lain seperti: upah, keamanan kerja, kondisi kerja, prestasi,