efisiensi dan efektifitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Pelaksanaan Tugas
Pelaksanaan tugas adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.
Pelaksanaan tugas meliputi pengalaman, kemampuan bekerja sama, pemahaman tugas, efektifitas dan efisiensi dalam penggunaan
sumber daya, dan keahlian dalam menjalankan tugas, inisiatif dan kepedulian terhadap tugas.
2. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang
berhubungan dengan lingkungan Mangkunegara, 2009: 184. Robbins 2008:202
berpendapat bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual juga motivasi
sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran.
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan
seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu dan dilakukan secara terus menerus dan dengan rasa senang dan bangga
sehingga apa yang dilakukan akan menyenangkan dan membuat ketagihan dengan hasil yang maksimal. Menurut Hasibuan 2007:143,
motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan
terintregasi dengan segala daya upaya untuk mencapai pemenuhan kebutuhan. Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk
berbuat sesuatu Sutrisno, 2010:109. Teori motivasi dalam Robbins 2008:203 yaitu Teori Hierarki
Kebutuhan.Teori ini merupakan teori motivasi yang paling terkenal dari Abraham Maslow.
Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Artinya, jika kebutuhan yang pertama telah
terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah akan muncul menjadi
yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat
kebutuhan kelima. Kemudian Maslow menyampaikan hipotesisnya mengatakan bahwa
di dalam diri semua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan, yaitu sebagai berikut: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan
sosial, kebutuhan penghargaan, kebutuhan perwujudan atau aktualisasi diri.