49
3.4.5. Uji Reliabilitas
Yang dimaksud dengan reabilitas ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukan derajat
sampai dimana masing-masing indicator itu menghasilakan sebuah konstrukfaktor laten yang umum. Secara umum, nilai construct reliability
yang dapat diterima adalah ≥ 0,70 dan variance extracted ≥ 0,5 Hair et.
al ., 1998.
3.4.4. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi sebenarnya yang diukur. Analisis validitas item bertujuan untuk
menguji apakah tiap butir pertanyaan benar-benar sudah sah, paling tidak kita dapat menetapkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang
diperoleh dengan apa yang diyakini dalam pengukuran. Sebagai alat ukur yang digunakan, analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasiakn antar
skor item denga skor total item. Dalam hal ini koefisien korelasi yang nilai signifikasinya lebih kecil dari 5 level of significance menunjukkan
bahwa item-item tersebut sudah sahih sebagai pembentukan indikator.
3.4.6. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas distribusi data-data yang digunakan dalam analisis, peneliti dapat menggunakan uji-uji statistik. Uji yang
paling mudah adalah dengan mengamati skewness value dari data yang
50
digunakan, yang biasanya disajikan dalam statistik diskriptif dari hampir semua program statistik. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu
disebut z-value yang dihasilkan melalui rumus berikut ini : Bila nilai z lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa
distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifiukasi yag dikehendaki. Misalnya, bila nilai yang
dihitung lebih besar dari ± 2,58 berarti kita dapat menolak asumsi
mengenai normalitas dari distribusi pada tingkat 0,01 1. Nilai kritis lainnya yang umum digunakan adalah nilai kritis sebesar
± 1,96 yang berarti bahwa asumsi normalitas ditolak pada tingkat signifikasi 0.05 5
Sumber Ferdinand 2002:95
3.4.7. Multicollinearity dan Singularity
Untuk melihat apakah pada data penelitian terdapat
multikolinieritas dan singularitas dalam kombinasi-komninasi variabel, maka perlu mengamati determinan dari variabel kovarian sampelnya.
Determinan yang benar-benar kecil mengindikasikan adanya multikolinieritas dan singularitas, sehingga data tidak dapat digunakan
untuk analisis yang sedang dilakukan Ferdinand, 2002:108.
3.4.8. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal