Pengertian Menulis Menulis Teks Cerita Pendek
29
mengungkapkan bahwa tokoh yang mengakibatkan terjadinya konflik disebut tokoh antagonis.
Dilihat berdasarkan perwatakannya, tokoh dibedakan ke dalam tokoh sederhana dan tokoh bulat atau tokoh kompleks. Tokoh sederhana adalah
tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, atau satu sifat- watak tertentu saja Nurgiyantoro, 2012: 182. Menurut Wiyatmi 2009:
31, tokoh sederhana adalah tokoh yang kurang mewakili keutuhan personalitas manusia dan hanya ditonjolkan satu sisi karakternya saja. Jadi
tokoh sederhana adalah tokoh yang memiliki satu watak atau satu sifat tertentu saja tanpa ada watak-watak dan sifat-sifat yang lain dalam diri
tokoh. Tokoh bulat atau tokoh kompleks, berkebalikan dengan tokoh
sederhana. Tokoh kompleks adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, baik sisi jati dirinya maupun sisi
kepribadiannya Nurgiyantoro, 2012: 183. Menurut Wiyatmi 2009: 31, tokoh komplek lebih menggambarkan keutuhan personalitas manusia,
yang memiliki sisi baik dan buruk secara dinamis. Jadi tokoh komplek dimungkinkan memiliki sifat atau watak yang lebih banyak daripada
tokoh sederhana. Abrams via Nurgiyantoro, 2012: 183, mengungkapkan bahwa tokoh bulat lebih menyerupai kehidupan manusia yang
sesungguhnya karena disamping memiliki berbagai kemungkinan sikap dan tindakan, ia juga sering memberikan kejutan.
30
Berdasarkan kriteria berkembang atau tidaknya perwatakan, tokoh- tokoh dibedakan menjadi tokoh statis tak berkembang dan tokoh
berkembang. Menurut Altenbend dan Lewis via Nurgiyantoro, 2012: 188, tokoh statis adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami
perubahan dan perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi. Jadi tokoh statis ini memiliki watak yang
relatif tetap, tidak berubah oleh adanya pengaruh lingkungan atau hubungan antar manusia.
Menurut Nurgiyantoro 2012: 188, tokoh berkembang adalah tokoh yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan
perkembangan plot dan peristiwa yang dikisahkan. Tokoh yang demikian ini akan mengalami perubahan watak sejalan dengan pengaruh lingkungan
dan adanya hubungan antar manusia yang bersifat saling mempengaruhi. b. Alur
Alur atau plot adalah salah satu unsur pembangun cerita yang memiliki peranan cukup penting. Stanton via Nurgiyantoro, 2012: 113
mengartikan alur sebagai cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat. Kenny via
Nurgiyantoro, 2012: 113 mengemukakan alur sebagai peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang bersifat sederhana, karena pengarang
menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab akibat. Menurut Foster via Nurgiyantoro, 2012: 113, alur adalah peristiwa-
peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada adanya hubungan