Batasan Masalah Rumusan Masalah

10 nilai –nilai budaya. Film merupakan perpaduan dari perkembangan teknologi fotografi dan rekaman suara. Film dibuat dengan beberapa tujuan. Film bisa berfungsi sebagai media hiburan dan media pendidikan. Film sebagai media hiburan misalnya film- film komedi atau yang menyuguhkan adegan lucu, sehingga penonton dapat tertawa dan terhibur. Setelah seharian disibukkan oleh pekerjaan maupun kesibukan yang lain, film dijadikan alternatif untuk hiburan. Film juga bisa digunakan sebagai media pendidikan. Melalui film, bisa diselipkan nilai-nilai pendidikan. Film yang sarat dengan nilai pendidikan misalnya film Naga Bonar yang dibintangi Dedy Mizwar dan Tora Sudiro. Film tersebut merupakan salah satu film yang berisi pendidikan tentang sejarah bangsa Indonesia. Film Merah Putih juga salah satu judul film yang mengangkat tema sama, yaitu perjuangan. Selain film bertemakan sejarah bangsa, banyak juga film yang bertemakan pendidikan sosial, toleransi, dan rasa persatuan. Film dengan tema ini mengajarkan penonton untuk selalu bertoleransi dalam berteman, tidak boleh membeda-bedakan teman, dan menjunjung tinggi rasa persatuan. Film Laskar Pelangi diangkat dari novel dengan judul yang sama dari Andrea Hirata, merupakan salah satunya. Dalam film ini digambarkan toleransi persahabatan yang tidak memandang materi, keyakinan, dan pendidikan. Film dengan tema yang lain misalnya film bertemakan kebudayaan. Indonesia yang berupa negara dengan banyak budaya tentunya tidak semua warga negara tahu budaya satu tempat dengan tempat yang lain. Film yang 11 bertemakan budaya ini berupaya untuk mengenalkan kebudayaan dari satu daerah agar diketahui secara nasional. Contoh film yang mengangkat tema tersebut adalah film Sang Penari yang diangkat dari novel berjudul Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Tema lain yang kerap diangkat dalam dunia perfilman Indonesia adalah tema keagamaan. Namun kebanyakan tema agama itu juga dibalut dengan tema percintaan agar ceritanya bertambah hidup. Film-film dengan tema tersebut antara lain 99 Cahaya di Langit Eropa, Ayat-Ayat Cinta, Surga yang Tak Dirindukan, Ketika Cinta Bertasbih, dan masih banyak lagi. Selain tema film yang sudah disebutkan sebelumnya, kini seiring perkembangan zaman, tema pun semakin berkembang. Tema yang semakin berkembang itu turut mempengaruhi jumlah film yang diproduksi terutama dalam negeri. Perkembangan tema ini juga turut menyemarakan dunia perfilman. Tema yang semakin beragam dengan sasaran penonton yang juga semakin beragam, mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Perkembangan film tidak hanya ditunjukan oleh negara asal film itu sendiri, yakni Hollywood, tetapi perkembangan film di Indonesia juga mengalami perkembangan yang pesat. Seperti yang dikemukakan Sumarno 1996: 9, film mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan teknologi yang mendukung. Hal yang serupa juga disampaikan oleh Effendy 2002: 1, perkembangan film Indonesia mulai menunjukan peningkatannya untuk kurun waktu tahun 2000 sampai 2004. Perkembangan film ini dibarengi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.