Menulis Teks Cerita Pendek

68

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksudkan untuk menguji masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Dikatakan linear apabila garis korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat mengikuti garis linier. Hasil uji linieritas dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 4. Tabel 14: Uji Linearitas Variabel yang Diuji Model Sig Linearity Keterangan X1-Y 0,000 Linear X2-Y 0,000 Linear Karena nilai Sig Linearity antara intensitas menonton film genre drama dengan kemampuan menulis teks cerita pendek sebesar 0,000 0,05, maka antara variabel intensitas menonton film genre drama dengan kemampuan menulis teks cerita pendek memiliki hubungan linearitas. Sama halnya dengan Sig Linearity antara intensitas membaca puisi dengan kemampuan menulis teks cerita pendek sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka antara variabel intensitas membaca puisi dengan kemampuan menulis teks cerita pendek juga memiliki hubungan linearitas.

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas antarvariabel bebas. Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara intensitas menonton film genre drama dan intensitas membaca puisi. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas antarvariabel, diperoleh nilai Tolerance sebesar 0,16 dan nilai VIF Variance Inflation Factor sebesar 6,19 perhitungan lengkap dapat dilihat di lampiran 69 4, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas intensitas menonton film genre drama dengan intensitas membaca puisi.

3. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan awal dari penelitian yang akan dilakukan. Setelah penelitian dilakukan, maka hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya secara empirik. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis product moment, untuk hipotesis pertama dan kedua, sedangkan hipotesis ketiga menggunakan teknik analisis korelasi ganda dengan dua variabel bebas. Penjelasan lebih lanjut tentang uji hipotesis adalah sebagai berikut.

a. Uji Hipotesis 1

Hipotesis pertama menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas menonton film genre drama dengan kemampuan menulis teks cerita pendek pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tempel, Sleman. Analisis data menggunakan SPSS seri 16.00 menunjukan bahwa tingkat kesalahan hasil perhitungan intensitas menonton film genre drama siswa X 1 dengan kemampuan menulis teks cerita pendek siswa Y sebesar 0,00 lebih kecil dari taraf kesalahan 0,05 0,000 0,05. Selain itu, pengujian dapat juga dilakukan menggunakan perbandingan antara r hitung dengan r tabel pada taraf kesalahan 5. Apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel , maka korelasi tersebut signifikan. Jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel , maka korelasi tersebut tidak signifikan. Pengolahan data 70 korelasi ini menggunakan program SPSS seri 16.00 menunjukan bahwa koefisien hubungan intensitas menonton film genre drama dengan kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas X SMA Negeri 1 Tempel, Sleman sebesar 0,967. Nilai r tabel pada taraf kesalahan 5 dan n = 58 sebesar 0,254. Hasil perhitungan korelasi menunjukan r hitung lebih besar dari r tabel 0,967 0,254, maka terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas menonton film genre drama dengan kemampuan menulis teks cerita pendek. Jadi hipotesis yang diajukan diterima. Oleh karena itu, hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas menonton film genre drama dengan kemampuan menulis teks cerita pendek pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tempel, Sleman. Hasil analisis product moment dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 15: Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Produk Moment X 1 Variabel Pearson Correlation N p Keterangan Intensitas Menonton Film Genre Drama dengan Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek 0,967 58 0,000 Hipotesis diterima, signifikan

b. Uji Hipotesis 2

Hipotesis yang kedua adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas membaca puisi dengan kemampuan menulis teks cerita pendek pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tempel, Sleman. Hasil analisis menggunakan SPSS seri 16.00 menunjukkan nilai p dari intensitas 71 membaca puisi X 2 dengan kemampuan menulis teks cerita pendek Y sebesar 0,00 lebih kecil dari taraf kesalahan 0,05 0,00 0,05. Selain itu, pengujian dapat juga dilakukan menggunakan perbandingan antara r hitung dengan r tabel pada taraf kesalahan 5. Apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel , maka korelasi tersebut signifikan. Jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel , maka korelasi tersebut tidak signifikan. Pengolahan data korelasi ini menggunakan program SPSS seri 16.00 menunjukan bahwa koefisien hubungan intensitas membaca puisi dengan kemampuan menulis teks cerita pendek siswa kelas X SMA Negeri 1 Tempel, Sleman sebesar 0,864. Nilai r tabel pada taraf kesalahan 5 dan n = 58 sebesar 0,254. Hasil perhitungan korelasi menunjukan r hitung lebih besar dari r tabel 0,864 0,254, maka terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas membaca puisi dengan kemampuan menulis teks cerita pendek. Jadi hipotesis yang diajukan diterima. Oleh karena itu, hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas membaca puisi dengan kemampuan menulis teks cerita pendek pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Tempel, Sleman. Hasil analisis product moment dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 16: Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Produk Moment X 2 Variabel Pearson Correlation N P Keterangann Intensitas Membaca puisi dengan kemampuan menulis teks cerita pendek 0,864 58 0,000 Hipotesis diterima, signifikan.

c. Uji Hipotesis 3