Analisis Regresi Berganda HASIL DAN PEMBAHASAN

titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu Syafrizal, 2008: 68. Gambar 4.2 Scatterplot Dependent Variable Efektifitas Kerja Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 17.00, 2014 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian skripsi ini.

4.5 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Keinginan Berprestasi dan Kompetensi Kerja terhadap variabel terikat Efektifitas Kerja pada CV. Sentral Abadi Sentosa. Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 -4 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: Efektifitas_Kerja Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hasil Instrumen Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 21.885 4.556 4.804 .000 Keinginan_Berperstasi .485 .115 .570 4.225 .000 Kompetensi_Kerja -.178 .098 -.245 -1.820 .078 a. Dependent Variable: Efektifitas_Kerja Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 17.00, 2010 Berdasarkan Tabel 4.11, maka dapat diperoleh persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Efektifitas Kerja = 21,885 – 485 Keinginan Berprestasi – 178 Kompetensi Karyawan Persamaan dapat diuraikan sebagai berikut: Konstanta sebesar 21,885 menyatakan bahwa jika nilai Keinginan Berprestasi, Kompetensi Kerja adalah nol, maka Efektifitas Kerja yang terjadi adalah sebesar 21,885. Koefisien regresi Keinginan Berprestasi sebesar -485 menyatakan bahwa bahwa setiap penambahan 1 Keinginan Berprestasi akan menurunkan Efektifitas Kerja sebesar -485. Koefisien regresi kompetensi kerja sebesar -178 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 , Kompetensi karyawan akan menaikkan Efektifitas Kerja sebesar -178. Koefisien regresi Efektifitas Kerja sebesar -178 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 , Kompetensi kerja akan menurunkan Efektifitas Kerja. Universitas Sumatera Utara

1. Uji F Uji Serempak

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung ≤ F tabel pada α = 10 Ho ditolak jika F hitung F Tabel pada α = 10 Tabel 4.12 Hasil Instrumen Uji F Uji Serempak ANOVAb ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 346.796 2 173.398 10.746 .000 a Residual 516.347 32 16.136 Total 863.143 34 a. Predictors: Constant, Kompetensi_Kerja, Keinginan_Berprestasi b. Dependent Variable: Efektifitas_Kerja Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 17.00, 2014 Tabel 4.12 menunjukkan nilai F hitung sebesar 10,746 sedangkan nilai F tabel jadi F hitung 10,746 F tabel 2,47, artinya variabel-variabel independent yang diteliti secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F menunujukkan bahwa nilai signifikan F sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat Universitas Sumatera Utara signifikansi Ho diterima. Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan Keinginan Berprestasi dan Kompetensi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Efektifitas Kerja. Keinginan Berprestasi merupakan keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan dan mengarahkan perilaku kearah mencapai kebutuhan yang memberikan kepuasan terhadap Efektifitas Kerja yang tinggi. Kompetensi Kerja merupakan kemampuan yang dimiliki seorang karyawan dalam melakukan tindakan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab agar dapat mencapai tujuan perusahaan.

2. Uji t Uji Pengaruh Parsial

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Tabel 4.13 Hasil Instrumen Uji t Uji Pengaruh Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 21.885 4.556 4.804 .204 Keinginan_Berprestasi .485 .115 .570 1.225 .0,03 Kompetensi_Kerja -.178 .098 -.245 -1.820 .000 a. Dependent Variable: Efektifitas_Kerja Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 17.00, 2014 Tabel 4.13 diatas menjelaskan bahwa hasil uji signifikansi parsial masing- masing variabel adalah: Universitas Sumatera Utara a. Nilai t hitung pada variabel Keinginan Berprestasi adalah 1,225 dan nilai t tabel adalah 1,69389 sehingga t hitung t tabel 1,225 1,69389. Tingkat signifikansi pada variabel Keinginan Berprestasi yaitu 0,03 lebih kecil dari 0,05 0,00 0,05. Hal ini berarti hasil nilai t hitung sebesar 1,225 dan tingkat signifikan sebesar 0,03 yang dilakukan pada penelitian ini tidak pengaruh positif dan signifikan antara variabel Keinginan Berprestasi terhadap variabel Efektifitas Kerja pada CV. Sentral Abadi Sentosa. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Keinginan Berprestasi karyawan CV. Sentral Abadi Sentosa pada saat ini mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Prestasi, kekuasaan jabatan dan tingkat afiliasi yang ada pada karyawan CV. Sentral Abadi Sentosa telah sesuai. b. Nilai t hitung pada variabel Kompetensi Kerja adalah 1,820 dan t tabel bernilai 1,69389 sehingga t hitung t tabel 1,820 1,69389 dan tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 0,000 0,05. Hal ini berarti hasil nilai t hitung sebesar 1,820 dan tingkat signifikan sebesar 0,000 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Kompetensi Kerja terhadap Efektifitas Kerja pada CV. Sentral Abadi Sentosa, dimana setiap peningkatan pada variabel Kompetensi Kerja akan meningkatkan variabel Efektifitas Kerja pada CV. Sentral Abadi Sentosa sebesar 1,820. Kualitas, kuantitas dan disiplin kerja merupakan faktor yang sudah mendukung terhadap Efektifitas Kerja, karena sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan aktivitas didalam suatu perusahaan. Universitas Sumatera Utara

3. Uji Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi, dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis R square berkisar nol sampai satu. Tabel 4.14 Tabel Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0,0 - 0,19 0,2 – 0,39 0,4 – 0,59 0,6 - 0,79 0,8 – 0,99 Sangat Tidak Erat Tidak Erat Cukup Erat Erat Sangat Erat Sumber: Situmorang : 2008:113 Tabel 4.14 menjelaskan mengenai tipe hubungan antar variabel, semakin besar nilai R berarti hubungan semakin erat. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent. Nilainya adalah 0 – 1. Semakin mendekati nol berarti tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik. Hasil instrumen Koefisien Determinasi R 2 dapat dilihat pada Tabel 4.15 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Hasil Instrumen Uji Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .677a .458 .447 4.43353 a Predictors: Constant, Komp_Kerja, Kei_Prestasi b Dependent Variable:Efektifitas_Kerja Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 17.00, 2010 Tabel 4.15 dapat kita lihat bahwa R = 0,447 berarti hubungan relation antara variabel Keinginan Berprestasi dan Kompetensi Kerja terhadap Efektifitas Kerja pada CV. Sentral Abadi Sentosa adalah sebesar 44,7, artinya ada hubungan yang cukup erat. R Square sebesar 0,458 berarti 45,8 peningkatan Efektifitas Kerja dapat dijelaskan oleh Keinginan Berprestasi dan Kompetensi Kerja, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.5 Pembahasan 1. Variabel X