110
e. Pencatatan dan penyimpangan hasil asesmen
Pencatatan dan penyimpanan hasil asesmen merupakan tahap akhir setelah data hasil asesmen dilakukan analisis dan diagnosis. Tim
asesmen di SLB G Daya Ananda menyerahkan hasil pencatatan dan dilakukan penyimpanan oleh urusan kesiswaan. Pencatatan dan
penyimpanan ini juga sama pentingnya dalam program asesmen karena dapat digunakan untuk bahan referensi untuk melakukan penyusunan
program intervensi dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk asesmen berikutnya.
Pada pencatatan dan penyimpanan hasil asesmen di SLB G Daya Ananda belum memenuhi kriteria. Penemuhan kriteria tersebut dapat
dicapai apabila pencatatan hasil asesmen harus mudah dibaca dan diinterpretasikan serta harus disimpan dengan baik, sehingga sangat perlu
untuk diperbaiki. Selama ini pencacatan masih dilakukan sesuai dengan form instrumen, sedangkan untuk data hasil analisis proses asesmen
belum dilakukan pencacatan. Oleh karena itu, penting bagi tim untuk segera membenahi pencacatan hasil asesmen tersebut, tidak hanya data
form instrumen saja tetapi dapat ditambahkan dengan hasil analisis data asesmen yang telah dilakukan sehingga informasi yang didapat mudah
dibaca dan diinterpretasikan. Selain itu, meskipun hasil asesmen tersebut diserahkan pada
urusan kesiswaan untuk melakukan penyimpanan, tim juga harus tetap
111
memiliki tanggungjawab untuk membantu proses penyimpanan dengan baik. Penyimpanan dikatakan belum memenuhi kriteria karena dokumen
hasil asesmen disimpan bersamaan dengan dokumen lain yang menjadikan hambatan untuk dengan cepat mendapatkan informasi hasil
asesmen. Hal tersebut dikarenakan belum adanya ruang penyimpanan khusus untuk menyimpan dokumen hasil asesmen. Musjafak Assjari
1995:144 mengungkapkan bahwa, kegiatan asesmen sebenarnya merupakan proses kegiatan yang dinamis sehingga hasil asesmen yang
mendahului akan mewanai dan menjadi “base line data” bagi kegiatan asesmen yang dilakukan beikutnya. Sehubungan dengan hal tersebut,
penyimpanan hasil asesmen memang sangat penting dilakukan mengingat informasi yang ada akan digunakan sebagai base line data untuk asesmen
yang akan dilakukan berikutnya. Dengan demikian, pihak sekolah atau tim perlu mempertimbangkan hal tersebut untuk mengembangkan sarpras
khusus untuk penyimpanan data hasil asesmen agar data yang sudah ada tidak tercecer dan hilang sehingga hasil asesmen yang sudah dilakukan
dapat memberikan informasi untuk asesmen yang berikutnya. Pihak sekolah dapat mengajukan pengadaan lemari penyimpanan data hasil
asesmen dengan loker-loker sejumlah kekhususan anak agar dalam penyimpanannya dilakukan secara terpisah antara kekhususan satu
dengan yang lain untuk mempermudah pencarian dokumen hasil asesmen.
112
2. Evaluasi Keterlibatan Tim pada Pelaksanaan Program Asesmen