106
pendekatan pada anak sehingga dari berbagai aspek dalam asesmen pendidikan khususnya bagi anak tunadaksa dapat digali lebih banyak dan
peningkatan kecermatan juga sangat penting untuk tindak lanjutnya pada anak.
c. Teknik atau Metode Asesmen
Pelaksanaan program asesmen sangat perlu menggunakan berbagai pendekatanteknikmetode untuk menggali informasi pada anak.
Teknik merupakan cara bagaimana untuk mengumpulkan atau mendapat informasi yang akurat dan lengkap sehingga dari informasi tersebut dapat
dibuat kesimpulan yang benar dalam rangka menegakkan diagnosis Riana Baskorowati, 2007:80. Pada pelaksanaan asesmen secara umum
di SLB G Daya Ananda sudah memenuhi kriteria dengan menggunakan teknik atau pendekatan yang beragam untuk menggali informasi, tetapi
teknik tersebut belum memenuhi persyaratan ekuiti dan sensitivitas apabila dilakukan dalam asesmen khusus bagi anak tunadaksa karena
belum mampu mengakomodasi dan memasukkan materi yang cukup yang berkaitan dengan kebutuhan anak yaitu ketunadaksaaanya. Teknik yang
sudah digunakan meliputi wawancara, observasi, pengisian angket, dan dokumentasi hasil tes tes tidak dilakukan oleh tim melainkan orang tua
secara mandiri membawa ke ahli, biasanya hanya hasil tes psikologi dan hasil belajar siswa. Menurut Ellah Siti Chalidah 2005:66, teknik atau
107
metode asesmen anak tunadaksa terdiri dari teknik tes dan non tes yaitu observasi, interview, tes dan pemeriksaan klinis.
Sebagai upaya mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap serta memenuhi persyarakat ekuiti dan sensitivitas teknik yang digunakan
pada asesmen bagi anak tunadaksa teknik-teknik yang sudah dilakukan tersebut dapat ditambahkan dengan metode tes dan pemeriksaan klinis
untuk menguatkan hasil asesmen khusus untuk ketunadaksaan anak. Metode tes juga terdapat yang khusus bagi anak tundaksa, Musjafak
Assjari, 1995:94 meliputi tes kemampuan otot dan gerak, tes kemampuan gerak sendi, tes kemampuan koordinasi sensomotorik, dan
ditambah dengan tes prestasi belajar. Berkaitan dengan asesmen bagi anak tunadaksa metode tes tersebut memang wajib dilakukan agar
informasi mengenai ketunadaksaan anak juga lebih spesifik sehingga penanganan untuk ketunadaksaan anak juga terakomodasi dengan baik.
Pada asesmen bagi anak tunadaksa juga perlu diperkuat metode yang digunakan dengan melakukan pemeriksaan klinis yang meliputi
pemeriksaan kepala dan leher, pemeriksaan tulang belakang dan organ gerak, gangguan perkembangan, kemampuan koordinasi dan
keseimbangan, dan lateralisasi sebagai upaya mendeteksi adanya ketidakwajaran pada permukaan fisik atau perubahan bentuk bagian
tubuhanak tunadaksa.
108
Berdasarkan paparan di atas, tim harus melebih mempersiapan teknik-teknik yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan khusus anak
sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan khusus anak dan melakukan koordinasi tim yang baik agar hasilnya maksimal.
d. Analisis data hasil asesmen