Pembesaran Ikan Lele Tahap Pelaksanaan Implementasi Program Kegiatan
ada di tanah, yang nantinya bisa sebagai bahan pakan alami ikan lele, seperti ulat dan cacing kecil.
Setelah pengeringan adalah proses pembajakan, proses ini cukup mudah caranya adalah dengan mencangkul tanah yang sudah dikeringkan dan
angkat juga lapisan lumpur yang ada di dasar kolam. Langkah kedua, pemberian obat, pengapuran dan pemupukan adalah
langkah selanjutnya dalam penyiapan kolam tanah tempat budidaya ikan lele. Obat yang diberikan adalah booster semacam bubuk, caranya adalah
obat tersebut ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Sama halnya dengan pemberian obat booster, cara pengapuran juga
dengan ditebar secara merata di permukaan tanah. Garam juga biasa diberikan saat proses pengapuran dan pemupukan.
Selanjutnya adalah pemupukan, pupuk yang biasa digunakan Kelompok Budidaya Ikan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera adalah pupuk kandang.
Banyaknya pupuk kandang yang digunakan adalah sekitar 5 kilo sampai 10 kilo, ini tergantung dari luasnya kolam yang digunakan sebagai tempat
budidaya ikan. Rata-rata luas kolam yang digunakan Kelompok Budidaya Ikan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera adalah 4 x 8 meter.
Semua proses ini, dari pemberian obat, pemberian garam, pengapuran dan pemupukan tujuannya adalah untuk membasmi hama dan kuman yang ada
di bawah tanah dan untuk menyuburkan plangton-plangton serta
menyediakan nutrisi bagi biota air seperti cacing kecil dan ulat. Biota air dan palngton tersebut akan berguna sebagai pakan alami ikan lele.
Langkah ketiga, Setelah kurang lebih satu minggu proses pengeringan kolam tanah, selanjutnya adalah pemberian air baru untuk kolam tanah.
Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah sekitar 80 cm sampai 120 cm, jika batas air kurang dari ketinggian air yang ideal seperti
kedalaman 30 sampai 40 cm itu bisa mengakibatkan lele yang dibudidaya akan strees karena dengan kedalaman seperti itu sinar matahari masih bisa
tembus hingga dasar kolam. Tunggu beberapa hari sampai air dalam kolam berubah menjadi bening
dan keadaan kolam menjadi steril. Akan tetapi bibit ikan lele jangan langsung ditebar, tunggu samapi suhu air berubah lebih sejuk. Biasanya
Kelompok Budidaya Ikan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera mulai menebar bibit ikan lele pada saat sore hari, sekitar pukul 18:00 sampai 19:00 WIB.
Proses ini juga bertujuan agar bibit ikan lele yang ditebar tidak menjadi strees karena terlalu terkena panas matahari.
Langkah keempat, ketika hari sudah mulai sore dan keadaan kolam sudah steril serta suhu air sudah mulai sejuk, barulah bibit ikan lele ditebar ke
kolam tanah. Bibit yang di dapat dari hasil pembibitan ikan lele sendiri yang dilakukan anggota Kelompok Budidaya Ikan Pokdakan Budi Ilma
Sejahtera.
Jenis bibit ikan lele yang digunakan adalah lele sangkuriang. Lele sangkuriang sebenarnya merupakan salah satu jenis lele dumbo yang
diperkenalkan oleh Taiwan pada tahun 1985. Lele dumbo ini memiliki kemampuan tumbuh lebih cepat dibanding lele lokal. Hal itulah yang
kemudian menyebabkan lele ini mampu menyita perhatian masyarakat Indonesia. Meski pada awalnya sebagian masyarakat menganggap lele
dumbo tidak seenak lele lokal, namun pada akhirnya masyarakat pun mau menerima kehadirannya.
5
Untuk ukuran bibit ikan lele yang akan dibudidaya adalah dari ukuran 3 sampai 4 cm atau ukuran 4 cm samapi 6 cm. Jika menginginkan hasil
panen dengan ukuran ikan lele yang baik, maka bibit yang akan ditebar sebaiknya ukurannya diseragamkan. Jika menggabungkan antara kedua
ukuran bibit lele tersebut maka hasil panen tidak akan maksimal, pada saat panen ukuran ikan lele akan berbeda-beda.
Ukuran bibit ikan lele yang biasa di tebar kelompok budidaya ikan pokdakan budi ilma sejahtera adalah ukuran 4 cm sampai 6 cm.
Tujuannya untuk mendapatkan ikan lele dengan ukuran yang ideal yaitu 9 cm samapi 15 cm atau ukuran lele konsumsi pada saat panen nantinya.
Bibit ikan lele yang ditebar kelompok ini sebanyak 5.000 ekor sampai 6.000 ekor dengan luas kolam rata-rata 4 x 8 meter. akan tetapi dari bibit
5
Warisno dan Kres Dahana, Meraup Untung Dari Berternak Lele Sangkuriang, Yogyakarta: Lily Publisher, 2009 h.1.
sebanyak 5.000 ekor yang ditebar, tidak semua bibit dapat hidup sampai saat tiga bulan masa panen. Bibit lele yang bisa hidup sampai jangka
waktu masa panen hanya sekitar 3.000 ekor atau 4.000 ekor lele yang hidup. Ini disebabkan banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan
dalam merawat ikan lele, salah satunya adalah masalah penyakit dan maha dan hal ini akan dijelakan dalam proses pengendalian hama dan penyakit.
2 Pemberian Pakan
Hal yang paling menentukan keberhasilan suatu budidaya salah satunya adalah dari pakan yang diberikan, pakan juga merupakan komponen biaya
terbesar dari budidaya ikan lele. Ada banyak jenis pakan ikan, semakin bertambah ukuran ikan semakin beda pula pakan yang diberikan. Hal ini
lah yang sering menjadi kendala para anggota dalam budidaya ikan lele, terbukti dari hasil wawancara dengan Bapak Hasan salah satu anggota
Pokdakan: “kendalanya banyak, seperti lahan dan pelet lele juga jadi kendala.
Itu di karenakan harga pelet lebih mahal dari penjualan lelenya”
6
Kelompok Budidaya Ikan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera menerapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan. Ini adalah salah satu cara
mereka dalam meminalisir pengeluaran untuk pemberian pakan ikan lele, berikut adalah cara mereka dalam pemberian pakan kepada ikan lele:
6
Wawancara Pribadi dengan Hasan Basri Anggota Budi Ilma Sejahtera, 5 Desember 2015
Pemberian pakan utama, Pakan utama yang Kelompok Budidaya Ikan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera berikan adalah pelet. Ada berbagai
macam jenis pelet, jenis pelet yang diberikan tergantung ukuran dari ikan lele itu sendiri. Pelet baru diberikan pada 1 samapi 2 hari setelah ikan lele
berada di kolam tanah atau empang, pelet yang diberikan adalah pelet yang paling halus yaitu pelet 781 -1 atau pf 1000. Setelah ukuran lele
bertambah, pelet yang diberikan juga berganti yaitu pelet 781 -2 untuk ukuran lele 15 cm samapi umur satu sampai dua bulan.
Pakan harus diberikan sesuai kebutuhan, pakan yang diberikan juga harus sesuai dengan ukuran ikan dan merata. Pemberian pakan yang diberikan
Kelompok Budidaya Ikan Pokdakan Budi Ilma Sejahtera biasanya pada dua hari sekali yaitu pagi dan sore hari pada pukul 06.00 WIB dan pukul
18.00 WIB dan sebagai contoh untuk ukurannya sekitar satu gelas air mineral penuh.
“Kita beri peletnya seukuran lele saja, yang terpenting itu rata kesemua lele. Mungkin seukuran satu gelas air minum, untuk 5000
ekor. Dalam dua kali sehari diberikannya. pada waktu pagi hari dan sore hari”
7
Pemberian pakan tambahan, Pakan tambahan mulai diberikan ketika usia ikan sudah mencapai satu sampai dua bulan. Pakan utama juga tidak
langsung dihilangkan, secara bertahap pakan utama dikurangi pemberiannya dan diganti dengan pakan tambahan tersebut.
7
Wawancara pribadi dengan Hayul Qoyum anggota Budi Ilma Sejahtera, Jakarta, 9 Januari 2015
Pakan tambahan yang diberikan diantaranya, limbah makanan yang sudah didaur ulang seperti limbah kepala ikan. Sebelum diberikan limbah kepala
ikan terlebih dahulu digiling dan setelah itu dicampur dengan dedek. Selain itu, ikan juga diberikan limbah bagian dalam tubuh ayam yang
tidak bisa dikonsumsi oleh manusia dan pakan tambahan yang terakhir adalah keong atau siput sawah.
Untuk mengolah limbah menjadi pakan tambahan untuk lele caranya dengan mencacah atau menggiling limbah tersebut terlebih dahulu,
tujuannya agar pakan tersebut sedikit halus. Sedangkan untuk pengolahan keong atau siput sawah caranya dengan merebus terlebih dahulu keong
yang sudah dipisahkan dari cangkangnya, tunggu sampai beberapa jam setelah itu barulah dicacah atau digiling dan selanjutnya diberikan pada
ikan lele sebagai pakan tambahan.
Berikut dapat dilihat pada tabel no. 6 yang menjelaskan harga pakan yang dikeluarkan dari Bapak Hayul, salah satu anggota Pokdakan.
Tabel 6 Harga Pakan
Masa Tanam Ukuran
Lele Pakan
Ukuran Pakan
Jadwal Pemberian
Pakan Harga Pakan
3 hari - 2 minggu
4 - 8 cm Pelet pf 1000
3 - 4 kg Pagi sore Rp. 52.000
2 - 4 minggu 8 - 12 cm
Pelet 781-1 10 kg
Pagi sore Rp. 110.000
Bulan 1 15 - 20 cm Pelet 781-2
30 kg Pagi sore
Rp. 300.000 Bulan 2
Pemberian Pakan
Tambahan 20 cm
Pelet dan limbah
kepala ikan, keong, usus
ayam 10 kg
1 kali pelet pagi dan
1 kali limbah
sore
Bulan 3 Persiapan
Masa Penyortiran
Ukuran 1 kilo 10-
15 ekor pelet 781
20 kg 1 kali 1 kg
Rp. 220.000
Rp. 682.000
Sumber: Wawancara pribadi Bapak Hayul Qoyum
3 Pengelolaan Air Tanah
Selain pemberian pakan, hal penting lainnya dalam budidaya adalah pengelolaan air. Air harus tetap dijaga kualitas dan kedalamannya, jangan
sampai air berbau busuk dan kedalaman airnya berkurang. Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah.
Kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat
tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan sering dilakukan.
8
Kedalaman air bisa dikatakan stabil antara 60 cm sampai 80 cm. Jika di bawah 50 cm panas matahari akan tembus ke permukaan air dan tidak ada
tempat untuk ikan berteduh. Hal ini akan menyebabkan suhu air mencapai 30° hingga 40° dan ikan akan mudah stres dan bahkan ikan bisa mati
karena terlalu panas. Lele dapat hidup di dalam air bersuhu antara 20-35°C, dengan suhu
optimal untuk pertumbuhan antara 25-29°C. Tingkat keasaman air pH dimana lele dapat hidup adalah antara 6 - 9. pH air paling optimal untuk
pertumbuhannya adalah 6,5-7,2.
9
4 Pengendalian Hama Dan Penyakit
Hama menjadi salah satu kendala yang dihadapi semua anggota Budi Ilma Sejahtera. Hama yang sering dijumpai adalah dari jenis predator seperti
ular, musang, kodok, mujair dan burung. Tetapi hama yang paling dianggap bahaya oleh anggota adalah dari lele itu sendiri, karena jika ada
lele yang ukurannya lebih besar dari lele yang lain itu bisa menjadi hama, karena lele yang ukurannya lebih kecil bisa dimangsa oleh lele yang
8
Alamtani Buletin Agribisnis, “Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele,”artikel diakses pada 30 September 2015 dari http:alamtani.combudidaya-ikan-lele.html
9
Warisno dan Kres Dahana, Meraup Untung Dari Berternak Lele Sangkuriang, Yogyakarta: Lili Publisher, 2009, h. 8
ukurannya lebih besar. Dan jika ada lele yang ukurannya lebih besar untuk pencegahan sebaiknya dipisahkan dari lele yang lainnya.
Adapun wawancara peneliti dengan salah satu anggota mengenai hama
yang ada dalam budidaya ikan lele.
“Justru hama yang lebih bahaya dari hama-hama tersebut ialah lele itu sendiri, jika ada yang lebih besar dari ukuran lele yang kita tanam
dan dari proses pembesaran lele itu subur sendiri, lele itu kita tangkap dan kita pisahkan ke tempat yang lain jangan ada di satu wadah karena
lele bisa saja akan makan kawanannya sendiri karena lele itu besar sendiri dan butuh asupan makanan lebih banyak dan kawan-kawanya
yang lain makannya standar.
”
10
Untuk mencegah hama yang lain yaitu dengan memasang waring dan pagar bambu di sekitar pinggiran kolam tanah, selain itu juga kontrol
kolam secara teratur biasanya pengontrolan dilakukan anggota pada malam hari.
Penyakit yang paling sering dialami anggota dalam budidaya ikan lele adalah luka, sariawan, cacar dan penyakit kuning. Luka dan sariawan yang
dialami lele disebabkan karena hujan. Dari hasil wawancara peneliti dengan anggota Budi Ilma Sejahtera, diketahui bahwa hujan menjadi
penyebab lele menjadi sariawan dan luka. Adapun wawancara dengan anggota Budi Ilma Sejahtera yaitu:
“sariawan itu semacam mulutnya sudah luka, karena luka ikan sudah tidak mau makan. Ikan menjadi seperti itu karena setelah hujan,
10
Wawancara Pribadi dengan Hayul Qoyum Anggota Budi Ilma Sejahtera, 9 Januari 2015
karena setelah hujan jika kolam tidak ditabur garam bisa terkena penyakit itu”
11
Menurut salah satu anggota, penyakit kuning menjadi penyakit yang paling sulit untuk ditangani. Penyakit kuning bisa diakibatkan dari kolam
dan air yang kurang steril. Ciri-ciri penyakit kuning biasanya lele mengambang di atas permukaan air dan penyakit kuning ini bisa menular
ke lele yang lain dan lele yang terkena penyakit harus segera dipisahkan dari lele yang lainnya.
Untuk mencegah penyakit yang timbul cara pencegahannya adalah dengan mejaga kualitas air, kebersihan kolam, dan suhu pada kolam serta
pemberian vitamin untuk ikan lele. Hal ini harus sering dilakukan agar lele bisa berkembang dengan baik, terlebih jika air kolam sudah berbau busuk
dan air berwarna kehitaman, kolam harus segera dibersihkan dengan cara buang setengah air yang ada didalam kolam lalu ganti dengan air yang
baru.
5 Panen Ikan Lele
Panen dilakukan saat ikan lele mencapai ukuran konsumsi dengan ukuran lele biasanya mencapai 6-9 ekor per kg, lele dianggap memiliki rasa yang
enak pada ukuran ini. Dalam rentang waktu tiga bulan kelompok budidaya ikan pokdakan budi ilma sejahtera bisa melakukan dua kali panen. Panen
yang pertama adalah tahap penyortiran, tahapan ini dilakukan pada waktu
11
Wawancara Pribadi dengan Sobari Anggota Budi Ilma Sejahtera, 10 Januari 2015
kurang dua bulan setelah bibit ikan lele ditebar. Tujuannya adalah untuk melihat ukuran lele, jika lele sudah mencapai ukuran konsumsi bisa
dipanen sedangkan untuk lele yang belum mencapai ukuran konsumsi harus dibesarkan lagi. Selain untuk melihat ukuran lele, penyortiran
pertama dilakukan agar tidak ada kanibalisme dalam proses pembesaran ikan lele.
Selanjutnya adalah panen yang kedua, pada tahapan ini, ikan lele yang tersisa pada proses penyortiran telah siap untuk dipanen dengan
ukurannya sudah mencapai 6-9 ekor per kg. Berikut dapat dilihat pada tabel no. 7 yang menunjukan jenis dan ukuran lele yang ada di Kelompok
Budidaya Ikan pokdakan Budi Ilma Sejahtera. Tabel 7
Jenis dan Ukuran Lele
Sumber: Wawancara anggota Budi Ilma Sejahtera
Jenis Ukuran
Satuan
Lele Sangkalan 10
– 15 ekor Per kilo
Lele Konsumsi 6
– 9 ekor Per kilo
Lele BS 1
– 5 ekor Per kilo
Lele sangkalan adalah lele yang ukurannya 10-15 ekor per kilo. lele ukuran ini masih tergolong lele yang kecil. Maka dari itu lele ukuran ini
harus dibesarkan kembali selama jangka waktu kurang lebih satu bulan agar saat panen kembali beratnya bisa mencapai ukuran 6-9 ekor per kilo.
Lele konsumsi adalah lele yang ukurannya 6-9 ekor per kilo, dimana ukuran ini adalah ukuran yang ideal daru ukuran lele. Lele ukuran ini
banyak dicari oleh rumah makan, restoran dan pasar. Selanjutnya adalah lele bs, lele ini ukurannya mencapai 1-5 ekor per kilo.
Lele ukuran ini jarang digunakan untuk tambahan lauk makan karena ukurannya yang terlalu besar. Biasanya lele dengan ukuran ini dipelihara
untuk dijadikan indukan lele atau lele ukuran ini digunakan untuk bahan dasar pembuatan abon lele.
Satu hari sebelum panen, jangan memberikan pakan pada ikan lele agar tidak banyak kotoran saat diangkat. Metode yang dipakai saat panen
adalah dengan menguras kolam, yang mana kolam tanah tempat pemeliharaan dikuras airnya sampai habis menggunakan mesim pompa
air. Ikan lele kemudian diambil dengan cara manual menggunakan serokan ikan, dengan cara ini ikan lele akan dapat diangkat semuanya.
Akan tetapi, memanen dengan metode ini butuh kewaspadaan dalam proses pengangkatan ikan lele, karena ikan lele memiliki patil yang sangat
tajam dan bisa melukai jika terkena patilnya.
Setelah ikan lele terangkat semua, selanjutnya lakukan penyortiran untuk memisahkan ikan lele berdasarkan ukurannya menggunakan keranjang
penyortir ikan. Ikan yang sudah disortir ditempatkan di drum pelastik berdasarkan ukuran ikan, sebelum diletakan di drum terlebih dahulu ikan
ditimbang. Setelah semua proses selesai barulah ikan lele bisa dibawa oleh tengkulak. Berikut dapat dilihat pada tabel no. 8 adalah hasil panen I dan
II yang didapat salah satu anggota Pokdakan Budi Ilma Sejahtera
Tabel 8 Hasil Panen I dan II
Panen Hasil
Harga Pasaran Jumlah
Panen I 1 kwintal 100 kg Rp. 18.000
Rp. 1.800.000 Panen II
3 kwintal 300 kg Rp. 18.000 Rp. 5.400.000
Rp. 7.200.000
Sumber: wawancara pribadi Bapak Hayul Qoyum