Tujuan Penelitian Analysis of Cocoa Production and Marketing in Kabupaten Padang Pariaman West Sumater Province

3.2.1. Konsep Efisiensi Pemasaran

Ada dua tipe efisiensi dalam kaitan dengan pemasaran yaitu efisiensi teknis dan efisiensi harga. Efisiensi teknis menunjukan pada hubungan input- output yang terlibat dalam tugas pemanfaatan produksi di seluruh sistem pemasaran. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses untuk membawa barang ke tangan konsumen meliputi biaya perubahan bentuk, biaya penyimpanan dan biaya pengangkutan. Pada umumnya efisiensi pelaksanaan aktivitas dan fungsi ini dianggap tergantung pada teknologi yang tersedia Purcell, 1979. Efisiensi harga merujuk pada kemampuan sistem untuk mempengaruhi perubahan dan mendorong relokasi sumberdaya agar dapat mempertahankan kesesuaian antara apa yang diproduksi dan apa yang dibutuhkan konsumen. Pemasaran menginginkan adanya efisiensi yaitu pengorbanan yang sekecil mungkin terhadap barang atau jasa yang diminta konsumen. Efisiensi pemasaran menurut Kohls dan Uhl 2002, adalah nisbah antara total biaya dengan total nilai produk yang dipasarkan. Ada beberapa faktor yang dapat dipakai sebagai ukuran efisiensi pemasaran yaitu keuntungan pemasaran, harga yang diterima petani, tersedianya fasilitas fisik pemasaran dan kompetisi pasar. Kohls dan Uhl 2002, menyatakan bahwa perubahan sistem pemasaran yang berakibat mengecilnya biaya kegiatan pemasaran tanpa mengurangi kepuasan konsumen menunjukkan suatu perbaikan dari tingkat efisiensi pemasaran. Sedangkan perubahan yang mengurangi biaya pemasaran tetapi diikuti dengan berkurangnya kepuasan konsumen menunjukkan penurunan tingkat efisiensi pemasaran. Efisiensi pemasaran akan tercapai jika struktur pasar dapat menciptakan iklim yang mendorong terjadinya proses yang seimbang antara pelaku-pelaku yang terlibat dalam pemasaran. Efisiensi pasar secara teoritis dapat dicapai jika pelaku-pelaku pasar tidak melakukan suatu upaya rekayasa untuk mempengaruhi harga pasar, atau bila pemasaran tersebut dapat memberikan semua pihak petani produsen, pedagang perantara dan konsumen kepuasan balas jasa yang seimbang sesuai dengan sumbangannya masing-masing meskipun sifatnya relatif adil yang proporsional. Kohls dan Uhl 2002, lebih lanjut mengungkapkan bahwa analisis sistem pemasaran dapat juga dikaji melalui pendekatan struktur, perilaku dan keragaan