Metode Pengambilan Contoh Analysis of Cocoa Production and Marketing in Kabupaten Padang Pariaman West Sumater Province
Perkebunan kakao di Kabupaten Padang Pariaman tersebar di setiap kecamatan atau diproduksi hampir merata diseluruh wilayah kabupaten ini,
dengan daerah sentra produksi di Kecamatan V Koto Kampung Dalam dan Sungai Garingging. Pada Tabel 6 dapat kita lihat sebaran luas tanaman kakao di setiap
kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman. Tabel 6. Perbandingan Luas Areal Tanaman dan Produksi Kakao di Semua
Kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010 No.
Kecamatan Luas Lahan Ha
Produksi ton 1.
Batang Anai 775.00
411.00 2.
Lubuk Alung 1 147.00
567.00 3.
Sintuk Toboh Gadang 639.00
578.00 4.
Ulakan Tapakis 384.00
119.00 5.
Nan Sabaris 499.00
219.00 6.
2 x 11 Enam Lingkung 587.00
261.00 7.
Enam Lingkung 1 285.00
534.00 8.
2 x 11 Kayu Tanam 892.00
459.00 9.
VII Koto Sungai Sarik 1 274.00
1 205.00 10. Patamuan
1 050.00 631.00
11. Padang sago 732.00
258.00 12. V Koto Kampung Dalam
3 175.00 2 555.00
13. V Koto Timur 1 050.00
587.00 14. Sungai Limau
721.00 387.00
15. Batang Gasan 543.00
275.00 16. Sungai Garingging
2 411.00 1 701.00
17. IV Koto Aur Malintang 725.00
473.00 Sumber: BPS, 2011
5.2. Keragaan Usahatani Kakao di Kabupaten Padang Pariaman 5.2.1. Karakteristik Petani Contoh
Pemaparan karakteristik petani dan keadaan sosial ekonomi petani contoh, secara umum dapat dilihat pada Tabel 7. Tujuan identifikasi tersebut diharapkan
akan membantu memahami kondisi sosial ekonomi dan petani kakao, sehingga akan menunjang keragaan usahatani kakao.
Tabel 7. Karekteristik Petani Kakao di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2012 No.
Karakteristik Petani Kisaran
Rata-rata 1.
Luas Lahan ha 0.5
– 3 1.30
2. Jumlah Tanaman Menghasilkan batang 200 - 2100
820 3.
Lama Pendidikan tahun 6 - 16
9.07 Sumber: Data primer diolah
Rata-rata kepemilikan lahan petani adalah 1.30 ha, untuk kepemilikan lahan hanya 27.14 persen dari petani contoh yang kepemilikannya lebih dari 1.30
ha. Hal ini menunjukan bahwa usahatani kakao di daerah penelitian merupakan usahatani rakyat. Jumlah tanaman menghasilkan 820 batang, ini sesuai dengan
kepemilikan lahan petani yang sempit. Dan lama pendidikan petani contoh 55.71 persen hanya sampai sekolah dasar dan sisanya 44.29 persen sudah tamat sekolah
dasar melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Umumnya responden memiliki pekerjaan lain selain berusahatani untuk mendapatkan pendapat
tambahan dengan mengusahakan komoditi pertanian lainnya. Sehingga dari melihat karekteristik diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa petani contoh
merupakan petani perkebunan rakyat.