pasar. Struktur pasar merupakan karakteristik organisasi yang menentukan hubungan antara penjual dengan pembeli yang dapat dilihat dari jumlah lembaga
pemasaran yang terlibat, pangsa pasar, konsentrasi pasar dan kondisi keluar masuk pasar. Perilaku pasar merupakan tingkah laku lembaga pemasaran dalam
struktur pasar tertentu yang dihadapinya, yang meliputi kegiatan pembelian dan penjualan, penentuan harga dan siasat pemasaran seperti potongan harga. Struktur,
perilaku dan kinerja merupakan tiga kategori utama yang digunakan untuk melihat kondisi struktur pasar dan persaingan yang terjadi di pasar. Struktur sebuah pasar
akan mempengaruhi perilaku perusahaan dalam pasar tersebut, yang secara bersama-sama menentukan kinerja sistem pasar secara keseluruhan. Sehingga dari
analisis struktur, perilaku dan keragaan pasar akan dapat dilihat tingkat efisiensi dari sistem pemasaran tersebut.
3.2.2. Struktur, Perilaku dan Kinerja Pasar
Kohls dan Uhl 2002, mengungkapkan bahwa analisis pemasaran dapat dikaji melalui struktur structure, perilaku conduct, dan keragaan
performance. Pendekatan SCP adalah pendekatan organisasi pasar yang mencakup atau mengkombinasikan semua aspek dari sistem pemasaran atau
tataniaga. a. Struktur Pasar
Struktur pasar market structure dapat diartikan sebagai karakteristik dari produk maupun institusi yang terlibat pada pasar tersebut yang merupakan suatu
resultan atau saling mempengaruhi perilaku dan kinerja pasar. Antara lain ada empat faktor yang menjadi penentu yaitu: jumlah dan ukuran perusahaan isu
pangsa pasar dan konsentrasi pasar, kondisi dan keadaan produk homogen atau diferensiasi, mudah atau sukarnya untuk masuk dan keluar pasar atau industri
barrier to entry dan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh partisipan dalam pemasaran. Struktur pasar dapat juga diartikan sebagai tipe dan jenis-jenis pasar,
yang secara garis besar dibagi atas dua kelompok, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar tidak bersaing sempurna.
Pasar Persaingan Sempurna PPS adalah kondisi pasar ideal dan kompetitif yang berjalan dengan efektif dan efisien dengan beberapa asumsi yang
harus terpenuhi yaitu: 1 ada sangat banyak penjual dan pembeli di pasar, 2 tidak ada pelaku pasar yang dominan yang dapat mempengaruhi pesaingnya di
pasar, 3 penjual dan pembeli hanya price taker serta tidak ada persaingan di luar harga, 4 tidak ada hambatan untuk masukkeluar pasar dan 5 jenis produk
homogen dan identik, serta semua partisipan pasar mempunyai cukup informasi dan pengetahuan tentang produk dan harga.
Sisi yang berlawanan sangat ekstrim dengan pasar persaingan sempurna adalah pasar monopoli dimana pasar dikuasai oleh satu penjual, berikutnya pasar
oligopoli sedikit penjual dan pasar monopolistik banyak penjual. Jika diurutkan menurut kedekatan karakteristik masing-masing pasar satu sama lain,
maka struktur pasar terdiri dari pasar persaingan sempurna, pasar monopolistik, pasar oligopoli dan terakhir pasar monopoli.
Imperfect competition bisa juga dilihat dari perspektif pembeli atau
konsumen, sehingga selain ketiga jenis pasar tidak bersaing sempurna tersebut monopolistik, oligopoli dan monopoli juga dikenal struktur pasar monopsoni
dan oligopsoni. Pasar monopsoni menurut Kohls dan Uhl 2002, adalah pasar dimana hanya terdapat satu pembeli atau kondisi dimana hanya ada satu
perusahaan pengguna pada pasar input tertentu dan oligopsoni adalah sebuah situasi pasar dimana hanya ada beberapa pembeli dari satu produk atau komoditas
a few large buyers of a product. Struktur pasar sebagian besar komoditas hasil-hasil pertanian terutama di
negara-negara berkembang, tergolong ke dalam struktur pasar monopsoni atau oligopsoni, yang mayoritas pertaniannya merupakan usahatani subsistem karena
beragam faktor yang mempengaruhinya. Hal ini sangat merugikan petani karena dampak dari mekanisme pembentukan harga yang terjadi adalah tidak ada harga
terbaik, pembeli membeli hasil panen di bawah harga pasar yang seharusnya harga pada PPS sehingga bagian harga yang seharusnya dinikmati petani
diambil oleh pembeli. b. Perilaku Pasar
Perilaku pasar market conduct merupakan perilaku partisipan pembeli dan penjual, strategi atau reaksi yang dilakukan partisipan pasar secara individu
atau kelompok dalam hubungan kompetitif atau negosiasi terhadap partisipan
lainnya untuk mencapai tujuan pemasaran tertentu. Misalnya praktek-praktek bisnis yang dilakukan perusahaan dalam kebijakan penentuan harga, promosi
penjualan dan berbagai strategi penjualan lainnya yang dilakukan untuk mencapai hasil pasar yang spesifik. Pada prinsipnya hubungan pembeli dan penjual adalah
hubungan persaingan, tetapi setelah ada kesepakatan atau negosiasi, hubungan itu menjadi transaksi.
Firdaus et al. 2008, lebih lanjut menyebutkan bahwa perilaku pasar terdiri dari kebijakan-kebijakan yang diadopsi oleh pelaku pasar dan juga
pesaingnya, terutama dalam hal harga dan karakteristik produk. Perilaku pasar dapat dikelompokkan menjadi perilaku dalam strategi harga, produk dan promosi.
Perilaku antara lain juga bisa dilihat dari tingkat persaingan ataupun kolusi antar partisipan di pasar.
c. Kinerja Pasar Kinerja atau keragaan pasar market performance merupakan hasil atau
pengaruh dari struktur dan perilaku pasar yang dalam realita dapat terlihat dari produk atau output, harga dan biaya pada pasar-pasar tertentu. Misalnya efisiensi harga atau
biaya produksi, biaya promosi penjualan, termasuk nilai informasi, volume penjualan dan efisiensi pertukaran di pasar. Keragaan atau kinerja suatu industri diukur antara
lain dari derajat inovasi, efisiensi dan profitabilitas Firdaus et al. 2008. Struktur dan perilaku pasar akan menentukan keragaan pasar yang dapat diukur melalui perubahan
harga, biaya pemasaran, margin serta distribusi pemasaran, jumlah komoditas yang diperdagangkan, korelasi harga di tingkat petani dengan harga di tingkat konsumen,
elastisitas transmisi harga dan keterpaduan pasar. Terdapat sejumlah faktor intrinsik dan eksternal yang berpengaruh terhadap
kinerja pemasaran produk pertanian. Secara intrinsik faktor yang berpengaruh diantaranya adalah struktur pasar, tingkat integrasi pasar dan margin pemasaran.
Bentuk pasar yang terjadi dalam struktur suatu pasar akan mempengaruhi tingkat kompetisi yang akan berdampak pada proses pembentukan harga, transmisi harga dan
bagian harga yang diterima petani.
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kinerja pemasaran produk pertanian adalah terkait dengan kebijakan pemerintah
seperti pengembangan infra struktur pemasaran fisik dan kelembagaan, program stabilisasi harga output, perpajakan dan retribusi, kebijakan pengembangan
produk dan pengolahan hasil pertanian dan lain-lain.