69 | H a l a m a n
dikenai pajak berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Netto dan Norma Penghitungan Khusus, telah diperhitungkan dalam tarif pajak ataupun
norma penghitungan yang berlaku untuk penghasilan tersebut. Oleh karena itu, biaya-biaya tersebut tidak boleh lagi dikurangkan dari penghasilan bruto
lainnya yang pengenaan pajaknya dilakukan berdasarkan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan.
b. Pajak Penghasilan yang ditanggung oleh pemberi penghasilan.
C. Kompensasi Kerugian Fiskal
Pasal 6 ayat 2 Undang-undang Pajak Penghasilanmengatur bahwa apabila penghasilan bruto setelah pengurangan yang diperbolehkan didapat kerugian,
kerugian tersebut dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun pajak berikutnya berturut-turut sampai dengan 5 tahun.
Contoh: PT A dalam tahun 2009 menderita kerugian fiskal sebesar Rp1.200.000.000,00.
Dalam 5 tahun berikutnya laba rugi fiskal PT A sebagai berikut:
Tahun Laba Rugi Fiskal
2010 Rp 200.000.000,00
2011 Rp 300.000.000,00
2012 Rp N I H I L
2013 Rp 100.000.000,00
2014 Rp 800.000.000,00
Kompensasi kerugian dilakukan sebagai berikut:
Rugi fiskal tahun 2009 Rp1.200.000.000,00
Laba fiskal tahun 2010 Rp 200.000.000,00 +
Sisa rugi fiskal tahun 2009 Rp1.000.000.000,00 Rugi fiskal tahun 2011
Rp 300.000.000,00 Sisa rugi fiskal tahun 2009 Rp1.000.000.000,00
Laba fiskal tahun 2012 Rp N I H I L +
Sisa rugi fiskal tahun 2009 Rp1.000.000.000,00 Laba fiskal tahun 2013
Rp 100.000.000,00 +
Sisa rugi fiskal tahun 2009 Rp 900.000.000,00 Laba fiskal tahun 2014
Rp 800.000.000,00 +
Sisa rugi fiskal tahun 2009 Rp 100.000.000,00
Rugi fiskal tahun 2009 sebesar Rp100.000.000,00 yang masih tersisa pada
akhir tahun 2014 tidak boleh dikompensasikan lagi dengan laba fiskal tahun 2015,
sedangkan rugi fiskal tahun 2011 sebesar Rp300.000.000,00hanya boleh
70 | H a l a m a n
dikompensasikan dengan laba fiskal tahun 2015 dan tahun 2016, karena jangka waktu 5 tahun yang dimulai sejak tahun 2012 berakhir pada akhir tahun 2016.
D. Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP
1. Pasal 6 ayat 3 Undang-undang Pajak Penghasilanmengatur bahwa untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak orang pribadi dalam
negeri,penghasilan nettonya dikurangi dengan jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP.
2. Pasal 7 ayat 1Undang-undang Pajak Penghasilanmengatur bahwa PTKP per tahun diberikan paling sedikit sebesar:
Rp15.840.000,00 Untuk diri Wajib Pajak orang pribadi
Rp1.320.000,00 Tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin
Rp15.840.000,00 Tambahan untuk seorang isteri hanya seorang isteri
61
yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
62
, misal: §
Bukan karyawati,
tetapi mempunyai
penghasilan dari
usahapekerjaan bebas yang tidak ada hubungannya dengan usahapekerjaan bebas suami, anakanak angkat yang belum
dewasa. §
Bekerja sebagai karyawati pada pemberi kerja yang bukan sebagai Pemotong Pajak walaupun tidak mempunyai penghasilan dari
usahapekerjaan bebas. §
Bekerja sebagai karyawati pada lebih dari 1 pemberi kerja. Rp1.320.000,00
Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah
63
dan keluarga semenda
64
dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya
65
, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.
3. Pasal 7 ayat 2 Undang-undang Pajak Penghasilan mengatur bahwa Penghitungan besarnya PTKP ditentukan menurut keadaan Wajib Pajak pada
awal tahun pajak atau pada awal bagian tahun pajak. Misalnya, pada tanggal 1 Januari 2009 Wajib Pajak Feri Wahyudi berstatus
kawin dengan tanggungan 1 orang anak. Apabila anak yang kedua lahir setelah tanggal 1 Januari 2009, besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak yang diberikan
kepada Wajib Pajak B untuk tahun pajak 2009 tetap dihitung berdasarkan status kawin dengan 1 anak.
4. Contoh penerapan PTKP: Wajib Pajak Sam Yanuardi mempunyai seorang isteri dengan tanggungan 4
orang anak. Apabila isterinya memperoleh penghasilan dari satu pemberi kerja yang sudah dipotong PPh Pasal 21
66
dan pekerjaan tersebut tidak ada hubungannya dengan usaha suami atau anggota keluarga lainnya
67
, besarnya PTKP yang diberikan kepada Sam Yanuardi adalah sebesar:
71 | H a l a m a n
§ untuk diri WP OP
Rp15.840.000,00 §
tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin Rp 1.320.000,00
§ tambahan untuk 3 orang anak yang menjadi
§ tanggungan sepenuhnya 3 x Rp 1.320.000,00
Rp 3.960.000,00 PTKP
Rp21.120.000,00 5. Status PTKP.
TK … Tidak kawin, ditambah dengan banyaknya tanggungan yang mendapat pengurangan PTKP.
K … Kawin ditambah dengan banyaknya tanggungan yang mendapat
pengurangan PTKP. KI…
Kawin, isteri mempunyai penghasilan yang digabungkan dengan penghasilan suami, ditambah dengan banyaknya tanggungan yang
mendapat pengurangan PTKP.
PH … Wajib Pajak kawin yang pisah harta dan penghasilan. HB … Wajib Pajak kawin yang telah hidup berpisah ditambah banyaknya
tanggungan yang mendapat pengurangan PTKP. 6. PTKP bagi Suami Isteri yang telah Hidup Berpisah.
PTKP bagi Wajib Pajak masing-masing suami isteri yang telah hidup berpisah untuk diri masing-masing Wajib Pajak diperlakukan seperti Wajib Pajak
Tidak Kawin sedangkan tanggungan sesuai dengan kenyataan sebenarnya yang diperkenankan.
7. Warisan yang belum terbagi sebagai Wajib Pajak menggantikan yang berhak tidak memperoleh pengurangan PTKP.
E. Penyusutan Fiskal