52 | H a l a m a n
Biaya-biaya ini lazim disebut biaya sehari-hari yang boleh dibebankan pada tahun pengeluaran. Untuk dapat dibebankan sebagai biaya, pengeluaran-
pengeluaran tersebut harus mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak. Dengan demikian, pengeluaran-pengeluaran
untuk mendapatkan,
menagih, dan
memelihara penghasilan yang bukan merupakan objek pajak tidak boleh dibebankan sebagai
biaya. Pengeluaran-pengeluaran yang tidak ada hubungannya dengan upaya untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, misalnya pengeluaran- pengeluaran untuk keperluan pribadi pemegang saham, pembayaran bunga atas
pinjaman yang dipergunakan untuk keperluan pribadi peminjam serta pembayaran premi asuransi untuk kepentingan pribadi, tidak boleh dibebankan sebagai biaya.
Pengeluaran-pengeluaran yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto harus dilakukan dalam batas-batas yang wajar sesuai dengan adat kebiasaan
pedagang yang baik. Dengan demikian, apabila pengeluaran yang melampaui batas kewajaran tersebut dipengaruhi oleh hubungan istimewa, jumlah yang melampaui
batas kewajaran
31
tersebut tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan
usaha, antara lain: a. Biaya pembelian bahan.
b. Biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang.
Pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan pekerjaan yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto harus dilakukan dalam bentuk uang.
Pengeluaran yang dilakukan dalam bentuk natura atau kenikmatan, misalnya fasilitas menempati rumah dengan cuma-cuma, tidak boleh dibebankan sebagai
biaya, dan bagi pihak yang menerima atau menikmati bukan merupakan penghasilan. Namun, pengeluaran dalam bentuk natura atau kenikmatan tertentu
sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat 1 huruf e Undang-undang Pajak Penghasilan, boleh dibebankan sebagai biaya dan bagi pihak yang menerima
atau menikmati bukan merupakan penghasilan.
c. Bunga, sewa, dan royalti.
53 | H a l a m a n
Bunga atas pinjaman yang dipergunakan untuk membeli saham tidak dapat dibebankan sebagai biaya sepanjang dividen yang diterimanya tidak
merupakan objek pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 3 huruf f Undang-undang Pajak Penghasilan. Bunga pinjaman yang tidak boleh
dibiayakan tersebut dapat dikapitalisasi sebagai penambah harga perolehan saham.
d. Biaya perjalanan. e. Biaya pengolahan limbah.
f. Premi asuransi. Pembayaran premi asuransi oleh pemberi kerja untuk kepentingan
pegawainya boleh dibebankan sebagai biaya perusahaan, tetapi bagi pegawai yang
bersangkutan premi
tersebut merupakan penghasilan.
g. Biaya promosi dan penjualan. Peraturan
Menteri Keuangan
Nomor 2PMK.032010 tentang Biaya Promosi dan Penjualan yang Dapat
Dikurangkan dari Penghasilan Bruto, mengatur antara lain:
1 Biaya Promosi
32
adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh
Wajib Pajak
dalam rangka
memperkenalkan danatau
menganjurkan pemakaian suatu produk baik langsung maupun tidak langsung untuk mempertahankan danatau meningkatkan penjualan.
2 Besarnya Biaya Promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto merupakan akumulasi dari jumlah:
a Biaya periklanan di media elektronik, media cetak, danatau media lainnya.
b Biaya pameran produk. c Biaya pengenalan produk baru.
d Biaya sponsorship yang berkaitan dengan promosi produk. 3 Tidak termasuk Biaya Promosi adalah:
Biaya Promosi
dan Penjualan
ditegaskan sebagai
pengurang penghasilan bruto.
Alasan Perubahan: Biaya promosi dan penjualan dapat
muncul dalam berbagai bentuk dan bergantung pada jenis usaha WP
sehingga perlu diatur secara khusus dalam PMK termasuk besaran biaya
tersebut yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.
54 | H a l a m a n
a Pemberian imbalan berupa uang danatau fasilitas, dengan nama dan dalam bentuk apapun, kepada pihak lain yang tidak berkaitan langsung
dengan penyelenggaraan kegiatan promosi. 4 Biaya Promosi untuk mendapatkan, menagih, dan menelihara penghasilan
yang bukan merupakan objek pajak dan yang telah dikenai pajak bersifat final.
5 Dalam hal promosi dilakukan dalam bentuk pemberian sampel produk, besarnya biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto adalah
sebesar harga pokok sampel produk yang diberikan, sepanjang belum dibebankan dalam perhitungan harga pokok penjualan.
6 Wajib Pajak wajib membuat daftar nominatif
33
atas pengeluaran Biaya Promosi yang dikeluarkan kepada pihak lain dan dilaporkan sebagai lampiran
saat Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan. h. Biaya administrasi.
i. Pajak, kecuali Pajak Penghasilan. 1 Pajak-pajak yang menjadi beban perusahaan dalam rangka usahanya selain
Pajak Penghasilan, misalnya Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bea Meterai, Pajak Hotel, dan Pajak Restoran, dapat dibebankan sebagai biaya.
2 Pasal 10 ayat 1 PP Nomor 94 Tahun 2010 menyatakan bahwa Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan
34
dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sepanjang dapat dibuktikan Pajak Masukan tersebut:
a Benar-benar telah dibayar; b Berkenaan dengan pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan
untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. 3 Pasal 10 ayat 2 PP Nomor 94 Tahun 2010 mengatur bahwa Pajak Masukan
yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sehubungan dengan pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud danatau harta tidak berwujud
serta biaya lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 11A Undang-undang
Pajak Penghasilan, harus dikapitalisasi dengan pengeluaran atau biaya tersebut dan dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi.
55 | H a l a m a n
2. Penyusutan
35
. a. Pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan harta tak
berwujud serta pengeluaran lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun, pembebanannya dilakukan melalui penyusutan atau amortisasi.
b. Pengeluaran yang menurut sifatnya merupakan pembayaran di muka, misalnya
sewa untuk
beberapa tahun
yang dibayar
sekaligus, pembebanannya dapat dilakukan melalui alokasi.
3. Iuran kepada dana pensiun. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan boleh dibebankan sebagai biaya, sedangkan iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya tidak atau belum disahkan
oleh Menteri Keuangan tidak boleh dibebankan sebagai biaya.
4. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta.
a. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang menurut
tujuan semula tidak dimaksudkan untuk dijual atau dialihkan yang
dimiliki dan dipergunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki
untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.
b. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki tetapi tidak digunakan dalam perusahaan, atau yang dimiliki tetapi tidak digunakan untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan, tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto.
5. Kerugian selisih kurs mata uang asing. Kerugian karena fluktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan
sistem pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia.
Beasiswa yang dapat dibiayakan diperluas meliputi pemberian beasiswa kepada bukan
pegawai seperti pelajar dan mahasiswa tetapi tetap memperhatikan kewajarannya.
Alasan Perubahan: Mendorong peran serta masyarakat WP
untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui pendidikan.
56 | H a l a m a n
Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia dalam jumlah yang wajar untuk menemukan teknologi atau sistem
baru bagi pengembangan perusahaan boleh dibebankan sebagai biaya perusahaan.
7. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan. Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan beasiswa, magang, dan
pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan dengan memperhatikan kewajaran,
termasuk beasiswa yang dapat dibebankan sebagai biaya adalah beasiswa yang diberikan kepada pelajar, mahasiswa, dan pihak lain.
8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
36
. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dapat dikurangkan dari
penghasilan bruto dengan syarat: a. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial
37
; b. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih
kepada Direktorat Jenderal Pajak
38
; c. Telah diserahkan perkara penagihannya
kepada Pengadilan Negeri atau instansi pemerintah
yang menangani
piutang negara; atau adanya perjanjian tertulis
mengenai penghapusan piutangpembebasan utang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan; atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum
atau khusus
39
; atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu.
Penerbitan umum atau khusus adalah penerbitan yang meliputi: 1 Penerbitan umum adalah pemuatan pengumuman pada penerbitan surat
kabarmajalah atau media massa cetak yang lazim lainnya yang berskala nasional;
2 Penerbitan khusus adalah pemuatan pengumuman pada: a Penerbitan
Himpunan Bank-Bank
Milik Negara
HIMBARAPerhimpunan Bank-Bank Umum Nasional PERBANAS; b Penerbitanpengumuman khusus Bank Indonesia;
Syarat pada huruf ctidak berlaku
unt uk penghapusan piut ang t ak t ert agih debit ur kecil
57 | H a l a m a n
c Penerbitan yang dikeluarkan oleh asosiasi yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak dan pihak kreditur menjadi anggotanya.
Penghapusan piutang tak tertagih Debitur Kecil. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 105PMK.032009 tentang
Piutang yang Nyata-Nyata Tidak Dapat Ditagih yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan
Bruto sebagaimana
telah diubah
dengan PMK-
57PMK.032010mengatur antara lain:
1 Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih kepada debitur kecil adalah
piutang debitur kecil yang jumlahnya tidak melebihi Rp100.000.000,00, yang merupakan gunggungan jumlah piutang dari beberapa kredit yang
diberikan oleh suatu institusi banklembaga pembiayaan dalam negeri sebagai akibat adanya pemberian:
a Kredit Usaha Keluarga Prasejahtera Kukesra Yaitu kredit lunak untuk usaha ekonomi produktif yang
diberikan kepada Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera I yang telah menjadi peserta Takesra dan tergabung dalam kegiatan
kelompok Prokesra-OPPKS. b Kredit Usaha Tani KUT
Yaitu kredit modal kerja yang diberikan oleh bank kepada koperasi primer baik sebagai pelaksana executing maupun penyalur
channeling atau kepada Lembaga Swadaya Masyarakat LSM sebagai pelaksana pemberian kredit, untuk keperluan petani yang
tergabung dalam kelompok tani guna membiayai usaha taninya dalam rangka intensifikasi padi, palawija, dan hortikultura.
c Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana KPRSS Yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada masyarakat
untuk pemilihan rumah sangat sederhana RSS. d Kredit Usaha Kecil KUK
Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah usaha kecil. e Kredit Usaha Rakyat KUR
Yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan modal usaha kecil lainnya selain KUK.
58 | H a l a m a n
f Kredit kecil lainnya dalam rangka kebijakan perkreditan Bank Indonesia dalam mengembangkan usaha kecil dan koperasi.
2 Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih kepada debitur kecil lainnya adalah piutang debitur kecil lainnya yang jumlahnya tidak
melebihi Rp5.000.000,00. 3 Apabila Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dibayar seluruhnya
atau dibayar sebagian oleh debitur, jumlah piutang yang dibayar seluruhnya atau dibayar sebagian tersebut merupakan penghasilan bagi
kreditur pada tahun pajak diterimanya pembayaran. 9. Sumbangan dalam hal tertentu.
PP Nomor 93 Tahun 2010, mengatur hal-hal sebagai berikut: a. Sumbangan danatau biaya yang dapat dikurangkan sampai jumlah tertentu
dari penghasilan bruto dalam rangka penghitungan penghasilan kena pajak bagi wajib pajak terdiri atas:
1 Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional
40
. Merupakan sumbangan untuk korban bencana nasional yang
disampaikan secara
langsung melalui
badan penanggulangan bencana
41
atau disampaikan secara tidak
langsung melalui
lembaga atau pihak yang telah mendapat izin dari
instansilembaga yang
berwenang untuk
pengumpulan dana
penanggulangan bencana; 2 Sumbangan dalam rangka
penelitian
42
dan pengembangan
43
. Merupakan
sumbangan untuk penelitian
Sumbangan yang dapat dibiayakan meliputi:
-
sumbangan penanggulangan bencana nasional
-
sumbangan penelitian
dan pengembangan
yang dilakukan
di Indonesia
-
biaya pembangunan infrastruktur sosial
-
sumbangan fasilitas pendidikan
-
sumbangan pembinaan olahraga Alasan Perubahan:
Memberikan insentif atau dorongan kepada masyarakat WP agar secara langsung
berperan serta
dalam membantu
penanggulangan korban
bencana dan
peningkatan kualitas hidup dan prestasi bangsa.
59 | H a l a m a n
dan pengembangan yang dilakukan di wilayah Republik Indonesia yang disampaikan melalui lembaga penelitian dan pengembangan
44
. 3 Sumbangan fasilitas pendidikan
45
. Merupakan sumbangan berupa fasilitas pendidikan yang
disampaikan melalui lembaga pendidikan
46
. 4 Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga.
Merupakan sumbangan untuk membina, mengembangkan dan mengoordinasikan suatu atau gabungan organisasi cabangjenis olahraga
prestasi
47
yang disampaikan melalui lembaga pembinaan olahraga
48
; 5 Biaya pembangunan infrastruktur sosial.
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan membangun sarana dan prasarana untuk kepentingan umum dan bersifat nirlaba.
Nilai biaya pembangunan
infrastruktur sosial
ditentukan berdasarkan jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan untuk membangun
sarana danatau prasarana.. b. Sumbangan danatau biaya tersebut dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto dengan syarat:
1 Wajib Pajak mempunyai penghasilan netto fiskal berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak sebelumnya.
2 Pemberian sumbangan danatau biaya tidak menyebabkan rugi pada Tahun Pajak sumbangan diberikan.
Contoh: PT Gunung Raya pada tahun 2009 mempunyai penghasilan netto fiskal
sebesar Rp1.000.000.000,00. Pada tahun 2010 Wajib Pajak memberikan sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga melalui lembaga
pembinaan olahraga sebesar Rp.40.000.000,00. Pada tahun 2010 Wajib Pajak mempunyai penghasilan netto fiskal sebesar Rp30.000.000,00.
Wajib Pajak tidak diperkenankan mengurangkan sumbangan tersebut dari penghasilan bruto tahun 2010 karena akan menyebabkan rugi sebesar
Rp10.000.000,00. 3 Didukung oleh bukti yang sah.
60 | H a l a m a n
4 Lembaga yang menerima sumbangan danatau biaya memiliki NPWP, kecuali badan yang dikecualikan sebagai subjek pajak sebagaimana
diatur dalam Undang-undang tentang Pajak Penghasilan. 5 Besarnya nilai sumbangan danatau biaya pembangunan infrastruktur
sosial yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk 1 tahun dibatasi tidak melebihi 5 dari penghasilan netto fiskal Tahun Pajak
sebelumnya. Contoh:
Penghasilan netto fiskal Wajib Pajak adalah Rp60.000.000.000,00 maka jumlah sumbangan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto yaitu
maksimal 5 atau sebesar Rp3.000.000.000,00. Apabila
Wajib Pajak
memberikan sumbangan
sebesar Rp5.000.000.000,00 maka yang dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto hanya sebesar Rp3.000.000.000,00. 6 Sumbangan dalam
rangka penanggulangan bencana nasional,
sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia, sumbangan fasilitas pendidikan, dan sumbangan dalam
rangka pembinaan olahraga dapat diberikan dalam bentuk uang danatau barang
49
. 7 Biaya pembangunan infrastruktur sosial diberikan hanya dalam bentuk
sarana danatau prasarana
50
. c. Sumbangan danatau biaya tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
bagi pihak pemberi apabila sumbangan danatau biaya diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
51
. d. Nilai sumbangan dalam bentuk barang ditentukan berdasarkan:
1 Nilai perolehan, apabila barang yang disumbangkan belum disusutkan. 2 Nilai buku fiskal, apabila barang yang disumbangkan sudah disusutkan.
3 Harga pokok penjualan, apabila barang yang disumbangkan merupakan barang produksi sendiri.
B. Bukan Pengurang Penghasilan Bruto