Spirulina merupakan makanan tradisional masyarakat Mexico dan Afrika. Spirulina memiliki dinding sel yang lembut yang terbentuk dari gula dan protein.
Estrada et al. 2001 menyebutkan bahwa Spirulina mengandung 62 protein dan kaya akan vitamin B12, karotenoid serta fikosianin dan alofikosianin yang
bermanfaat untuk kesehatan. Penambahan Spirulina pada minuman jelly dapat digunakan sebagai sumber protein, antioksidan alami, dan juga pewarna alami.
Penelitian tentang jelly drink
Spirulina perlu dilakukan karena dapat
meningkatkan kandungan gizi jelly drink dan mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap produk tersebut.
Pengembangan jelly drink Spirulina diharapkan dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan konsumsi rumput laut dan Spirulina oleh masyarakat
Indonesia. Peningkatan konsumsi jelly drink berbasis rumput laut Eucheuma cottonii dan Spirulina dalam jangka panjang diharapkan dapat membantu
peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan formula jelly drink berbasis rumput laut Eucheuma cottonii dan Spirulina platensis yang dapat diterima
secara hedonik, membandingkan karakteristik jelly drink Spirulina hasil kultur dengan jelly drink Spirulina komersial dan menghitung angka kecukupan gizi
produk.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jelly Drink
Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, kebutuhan akan pangan yang tidak hanya mampu memenuhi
kebutuhan gizi tetapi bermanfaat bagi kesehatan juga semakin meningkat. Fenomena ini melahirkan suatu konsep pangan fungsional. Siro et al. 2008
mendefinisikan pangan fungsional sebagai “produk makanan yang tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia tetapi juga berfungsi untuk
menurunkan resiko terjadinya penyakit. Muchtadi 2004 menyatakan bahwa makanan atau minuman dikatakan
mempunyai sifat fungsional apabila mengandung komponen zat gizi protein, asam lemak, vitamin dan mineral dan komponen non gizi serat pangan,
oligosakarida, senyawa fenol dan sebagainya yang dapat mempengaruhi satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh, tetapi yang bersifat positif, sehingga dapat
memenuhi kriteria fungsional atau menyehatkan. Pangan fungsional memiliki tiga fungsi dasar yaitu :
1 Secara sensori memiliki warna dan penampakan yang menarik serta citarasa yang enak
2 Bergizi tinggi nutritional 3 Memberikan
pengaruh fisiologis
menguntungkan bagi
tubuh physiological
Komponen aktif yang terkandung dalam tanaman memiliki peranan yang penting bagi kesehatan, salah satu fungsinya adalah mencegah timbulnya penyakit
degeneratif. Pigmen yang terkandung dalam mikro dan makro alga memiliki khasiat tertentu untuk kesehatan. Fikosianin dapat berfungsi sebagai peningkat
daya tahan tubuh serta pencegah timbulnya kanker. Pigmen ini dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami untuk makanan dan minuman khususnya
sebagai penganti pewarna sintetik dan mampu mengurangi obesitas Arlyza 2005. Inovasi pengembangan produk jelly drink dengan pemanfaatan
mikro dan makro alga merupakan suatu peluang besar untuk memenuhi tingginya permintaan minuman fungsional.
Minuman jelly merupakan salah satu produk cairan yang berbentuk gel yang mudah disedot, kenyal, bisa dikonsumsi sebagai penunda rasa lapar. Gel dapat
terbentuk melalui mekanisme pembentukan junction zone oleh hidrokoloid seperti karagenan bersama dengan gula dan asam. Minuman ini memiliki tingkat
kekentalan diantara sari buah dan jelly Zega 2010. Jelly drink dapat bermanfaat untuk memperlancar pencernaan karena produk ini memiliki kandungan serat
sehingga dapat juga dikategorikan sebagai minuman fungsional. Jelly drink dapat dibuat dengan menambahkan gelling agent seperti jelly
powder, yaitu bahan pangan yang berbentuk tepung, terdiri dari hidrokoloid yang dapat membentuk gel. Jelly powder yang dapat digunakan dalam proses
pembuatan jelly drink dapat berupa gum dan konjak. Selain jelly powder dapat pula digunakan hidrokoloid lain sebagai gelling agent seperti rumput laut. Jelly
drink dapat digolongkan ke dalam minuman ringan. Minuman ringan merupakan minuman penyegar yang umumnya mengandung atau tidak mengandung
karbonat, pemanis, asam atau flavor. Komponen penyusun minuman jelly disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1 Komponen penyusun minuman jelly Komponen
Jumlah Gula
15-20 Karagenan
0,6-0,9 Potassium sitrat
0,2-0,35 Asam sitrat
0,3-0,45 Pewarna
Sesuai aturan yang berlaku Perasa
Sesuai aturan yang berlaku
Sumber : Imerson 2010
2.2 Rumput Laut Eucheuma cottonii