Konsumsi suplemen Spirulina sebanyak 10 tablethari masih diperbolehkan karena di dalam 10 tablet tersebut hanya mengandung 1,2 g asam nukleat.
Riyono 2008 menyatakan bahwa Spirulina memiliki banyak manfaat dan juga keistimewaan. Keistimewaan yang dimiliki Spirulina diantaranya adalah
sebagai sumber protein nabati 100 bersifat alkali, dengan dinding sel yang lunak sehingga sangat mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Spirulina
merupakan makanan paling alkali dibandingkan sayuran dan buah lain sehingga dapat
mencegah dan mengatasi gangguan pencernaan terutama masalah lambung. Menurut
Majahan 2010 protein
Spirulina 90 dapat dicerna karena
mengandung enzim yang membantu dalam proses pencernaan. Spirulina merupakan sumber protein yang potensial. Protein merupakan
sumber gizi utama dan memberikan sifat fungsioanal yang penting dalam membentuk karakteristik produk pangan misal pengental, pengemulsi, pembentuk
gel, pembentuk buih dan lain-lain. Aplikasi sifat fungsional protein dalam produk pangan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti air, ion, pH, suhu, lemak, gula
dan perlakuan pengolahan pendinginan, pemanasan, pengadukan dan modifikasi kimia. Jenis-jenis protein seperti albumin, globulin, prolamin, dan glutein dapat
larut dalam air. Proses pemanasan akan mengakibatkan denaturasi protein. Pemanasan pada suhu 55-75
o
C umumnya menyebabkan denaturasi protein Kusnandar 2011.
2.4 Bahan Tambahan Makanan
Bahan tambahan makanan dapat didefinisikan sebagai komponen baik yang sengaja ditambahkan maupun tidak yang dapat mempengaruhi karakteristik
makanan. Bahan tambahan makanan yang digunakan dalam pembuatan jelly
drink Spirulina yaitu gula dan essence. Sukrosa digunakan sebagai pemanis dalam minuman sedangkan essence digunakan untuk menutupi aroma dari Spirulina.
2.4.1 Gula
Gula merupakan istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan beberapa karbohidrat yang dapat digunakan sebagai pemanis. Karbohidrat yang
disusun oleh monomer yang sedikit disebut gula sederhana. Disakarida merupakan gula sederhana yang tersusun atas dua unit monosakarida. Diantara
senyawa kelompok disakarida yang banyak ditemukan adalah sukrosa gula tebu, laktosa dan maltose Kusnandar 2011.
Gula sederhana dapat memberikan rasa manis di mulut. Sukrosa merupakan disakarida yang sering dimanfaatkan dalam proses pengolahan pangan. Sukrosa
banyak ditemukan pada tebu, bit, siwalan, dan kelapa kopyor. Sukrosa lebih manis dibandingkan dengan glukosa, laktosa, xilosa, galaktosa, maltosa dan gula
invert. Fruktosa sedikit lebih tinggi tingkat kemanisannya dibandingkan sukrosa Winarno 2008. Pemanis buatan, seperti aspartam, siklamat dan sakarin memiliki
tingkat kemanisan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sukrosa. Pada suhu 50
o
C, kelarutan sukrosa per 100 ml air adalah 72,2 g. Apabila sukrosa dipanaskan diatas suhu lelehnya 170
o
C maka akan terjadi reaksi karamelisasi Kusnandar 2011.
2.4.2 Essence
Penambahan aroma dalam makanan sangat penting karena aroma turut menentukan daya terima konsumen terhadap makanan dan minuman. Essence
atau cita tasa tiruan secara alami terdapat dalam bahan makanan. Essence digolongkan sebagai bahan tambahan makanan yang dapat memberikan,
menambah, dan mempertegas aroma. Essence dibagi menjadi dua jenis yakni essence alami dan buatan. Essence buatan dapat dibentuk dari senyawa–senyawa
ester tertentu yang mempunyai aroma menyerupai aroma buah-buahan, misalnya amil asetat menyerupai aroma pisang, vanilin memberikan aroma serupa dengan
ekstrak panili, dan amil kaproat mempunyai aroma apel dan nenas Winarno 2008. Essence banyak dimanfaatkan dalam makanan dan minuman
untuk mempertegas aroma yang diharapkan. Aroma yang dihasilkan oleh buah ataupun bahan alami yang lain memiliki kekurangan yaitu tidak stabil dalam
penyimpanan.
2.5 Antioksidan