Penelitian terdahulu Umur dan lama bekerja sebagai variabel moderator

yang memiliki kekuatan kemampuan untuk melawan ancaman mereka yang rendah tingkat ketidakberdayaan tidak akan mengalami banyak ketidakamanan kerja. Menurut formulasi teoritis Greenhalgh dan Rossenblatt untuk mengukur persepsi dari ketidakamanan kerja secara keseluruhan peneliti harus mengalikan nilai ketidakberdayaan dengan nilai ancaman yang didapatkan individu. Dalam model Greenhalgh dan Rossenblatt, komponen ketidakamanan kerja harus dikombinasikan sebagai berikut : Ketidakamanan kerja =[  pentingnya sifat pekerjaan  kemungkinan kehilangan sifat pekerjaan +  pentingnya kehilangan pekerjaan  kemungkinan kehilangan pekerjaan] ketidakberdayaan yang dirasa untuk melawan ancaman.

D. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Susan J. Ashford, Chyntia Lee,dan Philip Bobko pada tahun 1989, dengan judul Content, Causes Concequences of Job Insecurity : a theory based measure and subtantive test. Penelitian ini dilakukan untuk menguji cara pengukuran baru terhadap ketidakamanan kerja yang dikembangkan oleh Susan J.Ashford, Chyntia Lee, dan Philip Bobko. Skala pengukuran baru tersebut diberi nama Job Insecurity Scale. Penelitian ini menggunakan kelima komponen yang telah dikemukakan oleh Greenhalgh dan Rossenblatt yaitu : aPentingnya sifat-sifat pekerjaan, bKemungkinan berlanjutnya sifat-sifat pekerjaan, cPentingnya kemungkinan perubahan dalam pekerjaan, dKemungkinan perubahan dalam pekerjaan, dan e Ketidakberdayaan . Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan berbagai jenis organisasi di Amerika Utara. Responden terbagi menjadi 2 group, satu group terdiri dari 59 ahli kebersihan industri anggota dari Asosiasi ahli kebersihan industri Amerika dan group lainnya adalah 71 Internal Auditor dari Institut Internal Auditor. Penelitian ini menunjukan hasil yang signifikan terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa ketidakamanan kerja berhubungan secara negatif terhadap kepuasan kerja dan menunjukan bahwa Job Insecurity Scale yang mereka gunakan lebih baik dari skala-skala pengukuran yang telah ada.

E. Umur dan lama bekerja sebagai variabel moderator

Variabel moderator yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur dan lama bekerja. Dari bukti-bukti yang telah ada kedua variabel tersebut dinyatakan mempunyai hubungan dengan kepuasan kerja dan diharapkan dalam penelitian ini keduanya akan memoderati pengaruh ketidakamanan terhadap kepuasan kerja karyawan. Semakin tua umur karyawan, mereka cenderung lebih terpuaskan dengan pekerjaan-pekerjaan mereka. Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi kepuasan kerja mereka, seperti pengharapan-pengharapan yang lebih rendah dan penyesuaian-penyesuaian lebih baik terhadap situasi kerja karena mereka lebih berpengalaman. Para karyawan yang lebih muda, di lain pihak cenderung kurang terpuaskan, karena berbagai pengharapan yang lebih tinggi, kurang penyesuaian, dan penyebab-penyebab lainnya. Tentu saja ada pengecualian, tetapi banyak studi yang membuktikan bahwa bahwa kepuasan kerja yang tinggi dipengaruhi umur. Model hubungan tersebut tetap baik untuk karyawan pria maupun wanita, dan untuk manajer maupun karyawan Handoko, 1991:198 Variabel moderator kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel lama bekerja karyawan. Robbin 1996:85 dalam bukunya menyatakan bahwa bukti-bukti yang ada menunjukan bahwa lama bekerja karyawan berhubungan secara positif dengan kepuasan kerja. Bahkan, jika umur dan lama bekerja diperlakukan secara terpisah lama bekerja terlihat menjadi prediktor dari kepuasan kerja yang lebih konsisten dan stabil daripada umur secara kronologis BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A . Sejarah Perkembangan Perusahaan Perusahaan batik Danar Hadi Surakarta berdiri pada tahun 1967. Pendirian perusahaan tersebut diprakarsai oleh R.H. Santoso. Nama perusahaan tersebut diambil dari nama istri Bapak R. H. Santoso, yaitu Ibu Hj. Danarsih dan dari nama orang tua Ibu Danarsih, yaitu Bapak Hadi Priyono. Pada awal pendirian, perusahaan batik Danar Hadi merupakan perusahaan perseorangan yang bersifat home industri. Para buruh pabrik, yang sebagian berasal atau bertempat tinggal di sekitar perusahaan mengerjakan batik di rumah masing-masing, sedangkan perusahaan menyediakan bahan baku dan melakukan pengolahan lebih lanjut. Sebagai perusahaan yang bersifat home industri, produk yang bisa dihasilkan pada mulanya adalah batik tulis. Selama dua dasawarsa, perusahaan batik Danar Hadi mengalami perkembangan pesat. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan jumlah permintaan dari tahun ke tahun. Perkembangan tersebut didukung oleh adanya kemudahan perusahaan dalam mendapatkan bahan, selain itu perusahaan batik Danar Hadi terkenal dengan motif dan warna yang relatif masih tradisional. Namun setelah dua dasawarsa, perusahaan mengalami kemerosotan, yang disebabkan semakin berkembangnya industri tekstil dan konveksi yang sejak semula merupakan saingan bagi perusahaan batik. Sehingga perusahaan kesulitan untuk mendapatkan kain sebagai bahan baku industri batik. Dengan alasan inilah perusahaan memberanikan diri untuk meningkatkan kualitas produk dengan menciptakan motif dan warna yang sangat jauh menyimpang dari motif dan warna tradisional. Adanya keuletan, keahlian, pengalaman dan jiwa wiraswasta pimpinan perusahaan, baik dalam mendesign produk maupun dalam mengelola perusahaan sangat menunjang berkembangnya perusahaan tersebut. Dengan adanya corak dan motif batik yang mengikuti selera konsumen dan mode yang sedang digemari, akhirnya perusahaan dapat meningkatkan omset penjualan sedikit demi sedikit. Dengan semakin berkembangnya perusahaan pada tahun 1984, perusahaan batik Danar Hadi beralih status dari perusahaan perseorangan menjadi perusahaan yang berbadan hukum dan mempeoleh ijin resmi dari pemerintah HO, SIUP Ijin Industri, yang kemudian bernama P.T. Batik Danar Hadi dengan akte notaris No 17 tanggal 11 Desember 1984, dan notaris Maria Theresia Budi santoso, S.H. Perusahaan ini mulai dalam bentuk Perseroan Terbatas P.T. sejak tanggal 1 Januari 1985, dengan akte pendirian Menteri Kehakiman No. 02-5355NT01-01TH85, 24 Agustus 1986. Adapun lokasi PT. Batik Danar hadi adalah di Jl. Dr. Rajiman No. 164 Surakarta sebagai kantor pusat dan mendirikan cabang-cabang di Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Kuta-Bali, Ujung Pandang dan Batam. Maksud dan tujuan pendirian perusahaan ini dilihat dari akte pendirian perusahaan adalah untuk memproduksi batik, tekstil, konveksi, perdagangan ekspor dan impor serta usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku. Bidang usaha yang telah dijalankan selama ini adalah industri dan perdagangan batik melalui kantor pusatnya di Surakarta dan cabang-cabang yang ada. Ijin-ijin yang telah diperoleh antara lain Surat Ijin Usaha Perdagangan SIUP No. 69PB.III.2185, tanggal 24 Juli 1985. Direktur perusahan yang pertama kali pada saat berdirinya sampai sekarang belum mengalami perubahan yaitu Bapak R.H. Santoso. Perusahaan batik ini merupakan perusahaan yang tertutup, saham-saham yang dimiliki perusahaan tidak diperjualbelikan kepada pihak luar. Adapun persero-persero yang didalamnya adalah bapak R.H. Santoso, Diah Kusumasari, Diana Kusumadewi, Dian Kusumahadi, Dewanto Kusuma Wibowo, Ibu Dra. Mariam Sampoerna dan Bapak Suhendro, Bsc. dan tanggung jawab perusahaan ada di tangan direksi.

B. Lokasi Perusahaan