optimasi. Uji selektivitas spesifisitas dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan. Perhitungan kadar dilakukan menggunakan kurva kalibrasi,
kadar rata-rata dan SD dari masing-masing uji selektivitas spesifisitas dihitung. Dengan menggunakan uji t, dibandingkan kadar rata-rata dan SD
yang diperoleh dari uji selektivitas spesifisitas dengan kadar rata-rata dan SD yang diperoleh dari perhitungan presisi. Selektivitas spesifisitas
diterima apabila nilai yang diperoleh dari perhitungan uji t seperti di atas memberikan hasil yang tidak berbeda bermakna.
3.4.8 Uji robustness
Larutan untuk uji selektivitas dibuat dengan cara menimbang dengan saksama sejumlah 2,5 gram sampel minyak goreng sawit yang sama pada
uji presisi mengandung vitamin A dengan konsentrasi 45 IUg. Selanjutnya dilakukan perlakuan yang sama seperti pada pembuatan
larutan uji pada presisi. Uji robustness dilakukan dengan cara menyuntikkan larutan uji ke dalam sistem KCKT sesuai prosedur yang
telah dipilih pada uji optimasi, namun pada metode tersebut dilakukan sedikit perubahan kecil seperti: perubahan penambahan atau pengurangan
jumlah pereaksi yang digunakan, perubahan komposisi fase gerak, perubahan laju alir, dan perubahan merek kolom. Pada penelitian ini, uji
dilakukan dengan cara melakukan sedikit perubahan pada: 1. Pengurangan jumlah pereaksi n-pentana 2 mL, larutan antioksidan
butil hidroksi toluena 2 mL dan larutan tetra-n-butil amonium hidroksida 9,5 mL
2. Penambahan jumlah pereaksi n-pentana 3 mL, larutan antioksidan butil hidroksi toluena 3 mL dan larutan tetra-n-butil amonium hidroksida
10,5 mL 3. Perubahan komposisi fase gerak menjadi asetonitril : air 81:19 dan
laju alir 1,74 mLmenit. 4. Perubahan komposisi fase gerak menjadi asetonitri : air 79:21 dan
laju alir 1,76 mLmenit.
5. Perubahan penggunakan merek kolom yang berbeda: kolom C 18 panjang 250 mm, diameter dalam 4,6 mm dan ukuran partikel 5
µm Shimadzu Shim-pack, Jepang.
Masing-masing perubahan kondisi pada uji robutsness dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan. Perhitungan kadar dilakukan menggunakan
kurva kalibrasi, kadar rata-rata dan SD dari masing-masing uji dihitung. Dengan menggunakan uji t, dibandingkan kadar rata-rata dan SD yang
diperoleh dari uji robustness dengan kadar rata-rata dan SD yang diperoleh dari perhitungan presisi. Uji robustness diterima apabila nilai yang