Teori Media Baru TINJAUAN TEORITIS

Ada dua pandangan yang dominan tentang perbedaan antara era media pertama, dengan penekanannya pada penyiaran, dan media kedua, dengan penekanannya pada jaringan. Kedua pandangan tersebut adalah pendekatan interaksi sosial dan integrasi sosial. Pendekatan interaksi sosial menekankan pada penyebaran informasi yang mengurangi peluang adanya interaksi. Media dianggap sebagai media informasional dan karenanya menjadi mediasi realitas bagi konsumen. Sebaliknya, media baru lebih interaktif dan menciptakan sebuah pemahaman baru tentang komunikasi pribadi. Pendukung pandangan ini yaitu Pierre Levy yang memandang World Wide Web sebagai sebuah lingkugan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dan pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat. 23 Sedangkan pendekatan integrasi sosial menggambarkan media bukan dalam bentuk informasi, interaksi, atau penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual, atau bagaimana manusia menggunakan media sebagai cara menciptakan masyarakat. Media bukan hanya sebuah instrumen informasi atau cara mencapai ketertarikan diri, tetapi menyatukan kita dalam beberapa bentuk masyarakat dan memberi kita rasa saling memiliki. 23 Stephen W. Littlejohn, Teori Komunikasi Jakarta : Salemba Humanika, 2009 h. 413. Menurut pandangan integrasi sosial, interaksi bukanlah sebuah komponen penting dalam intergrasi sosial melalui ritual. Maka, interaksi tatap muka bukan lagi standar utama atau dasar bagi perbandingan media komunikasi. Media baru juga mengandung kekuasaan dan batasan, kerugian dan keuntungan, dan keseimbangan. Media yang baru memang pilihan yang sangat luas, tetapi pilihan tidak selalu tepat ketika kita membutuhkan panduan dan susunan. Perbedaan adalah salah satu nilai besar dalm media baru, tetapi perbedaan juga dapat menyebabkan adanya perpecahan dan pemisahan. Media baru memberikan keluwesan waktu dalam penggunaan, tetapi juga menciptakan tuntutan waktu yang baru. 24 24 Stephen W. Littlejohn, Teori Komunikasi, h. 414. 31

BAB III GAMBARAN UMUM MOSHAICT HIJAB STORE

A. Profil Moshaict Hijab Store

Moshaict didirikan pada awal tahun 2011 di Jakarta oleh sepasang suami istri yaitu Shinta Dewi Dhiah Sekar Tanjung dan Budi Santosa. Yang melatar belakangi pemilik mendirikan butik ini karena ingin merubah anggapan sebagian masyarakat yang beranggapan mengenakan busana muslimah terkesan seperti “ibu-ibu”. Moshaict mengusung konsep multitenant, bekerjasama dengan desainer-desainer muda busana muslimah. Konsep ini multitenant ini mulai bergeser semenjak 2013 dikarenakan berbagai macam kendala yang dihadapi. 1 Moshaict mengawali eksistensinya sebagai role mode inspirasi gaya berbusana muslimah serta banyak diinspirasi oleh young emerging muslim fashion designer. Kehadiran moshaict semata-mata untuk memuaskan hasrat sejumlah muslimah yang ingin menambah koleksi busana muslimah. Tak hanya itu, merajut pesan dakwah dalam ajakan membalut tubuh dengan busana muslimah menjadi motivasi moshaict untuk terus menambah referensi busana muslimah hingga keluar negeri. 1 Wawancara dengan Irma Adelina HRDGa Manager Moshaict di Kantor Pusat Moshaict Hijab Store Depok, 30 Mei 2015 Moshaict menjadi tempat kegiatan para muslimah mengadakan kegiatan bakti sosial dan acara-acara keagamaan sehingga lebih mendekatkan pada agama. Banyak kegiatan positif yang menjadikan muslimah belajar menggunakan jilbab secara stylish dan modern. Diawali dengan berdirinya satu toko di Cikini, Jakarta, kini moshaict telah berkembang menjadi 13 outlet moshaict di Tanah air. Selain Jakarta , hadir pula di Banjarmasin, Surabaya, Makassar, Palembang dan Medan. Tidak hanya di toko saja,saat ini transaksi jual beli butik moshaict dapat di akses secara online untuk mempermudah mendapatkan produk moshaict. Moshaict juga pernah menyelenggarakan moshaict Idol dan menyedot hampir 1.700 muslimah sebagai pesertanya. Hingga saat ini pemenang dari pada moshaict Idol masih aktif sebagai model produk moshaict.

B. Visi dan Misi Moshaict

1. Mengajak para wanita muslim untuk menggunakan hijab melalui sosialisasi busana muslim yang beraneka ragam, inovatif dan dinamis namun tetap sesuai dengan syariat agama Islam. 2. Menjadi sarana terlengkap dalam pemenuhan berbagai macam busana muslim head up to toe bagi masyarakat. 2

C. Produk Moshaict Hijab Store

1. Moshaict Reguler Busana di label ini adalah busana muslimah kasual yang sangat beragam, siap pakai ready to wear untuk keperluan sehari- hari. Harga yang ditawarkan juga sangat beragam tetapi tetap standar, tidak terlalu mahal. 2. Moshaict Premium Busana muslimah di label ini adalah busana eksklusif yang elegant dapat digunakan oleh wanita muslimah untuk keperluan tertentu. Dari segi harga lebih tinggi dibanding moshaict reguler. 3. Moshaict by Itang Yunaz Busana di label ini adalah busana muslimah yang merupakan kerjasama antara moshaict dan Itang Yunaz hasil rancangan dari Itang Yunaz. 2 2 Wawancara dengan Irma Adelina HRDGa Manager Moshaict di Kantor Pusat Moshaict Hijab Store Depok, 30 Mei 2015